KOMPAS.com - Potret Raden Ayu (RA) Lasminingrat muncul di Google Doodle hari ini, Rabu (29/3/2023).
Dalam sejarahnya, Lasminingrat dikenal sebagai tokoh perempuan intelektual pertama di Indonesia.
Ia bahkan menjadi pelopor pendidikan jauh sebelum RA Kartini dan Dewi Sartika lahir.
Baca juga: Mengenal Maria Ulfah Soebadio, Menteri Perempuan Pertama Indonesia
Dua bidang yang menjadi perhatian utamanya adalah dunia penulisan pendidikan bagi kaum perempuan.
Harian Kompas, 19 Desember 2009, mencatat, Lasminingrat merupakan anak Raden Haji Moehammad Moesa, perintis kesustraan cetak Sunda, pengarang, ulama, dan tokoh Sunda pada abad ke-19.
Dilahirkan pada 1843 di Garut, Jawa Barat, Lasminingrat harus berpisah dari keluarganya untuk belajar membaca, menulis, dan bahasa Belanda di bawah asuhan Levyson Norman yang merupakan seorang teman Belanda ayahnya.
Baca juga: Siti Baroroh Baried, Profesor Perempuan Pertama di Indonesia
Hal ini mencatatkan nama Lasminingrat sebeagai pribumi satu-satunya yang mahir dalam menulis dan berbahasa Belanda pada masanya.
Pada 1871, ia kemudian kembali dan menetap di Pendopo Kabupaten Garut.
Pada tahun yang sama, Lasminingrat menulis sejumlah buku berbahasa Sunda untuk anak-anak sekolah, baik karyanya sendiri maupun terjemahan.
Ia bahkan menerbitkan buku Carita Erman yang merupakan terjemahan dari Christoph von Schmid pada 1876.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.