Hipertensi dapat menyebabkan pembuluh darah melemah dan mengbengkak yang membentuk aneurisma. Apabila Aneurisma pecah, itu bisa mengancam jiwa.
Hipertensi akan membuat jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa jantung karena dinding ruang pompa jantung menebal.
Kondisi itu disebut dengan hipertrofi ventrikel kiri yang akhirnya jantung tidak kuat untuk memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Baca juga: 7 Manfaat Berjalan Tanpa Alas Kaki, Meningkatkan Imunitas hingga Cegah Hipertensi
Hipertensi dapat menyebabkan pembuluh darah di ginjal menjadi sempit atau lemah. Hal ini berdampak pada kerusakan ginjal.
Hipertensi dapat menyebabkan pembuluh darah di mata menebal, menyempit, bahkan robek. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya penglihatan.
Sindrom ini merupakan sekelompok gangguan metabolisme yang melibatkan pemecahan gula dalam tubuh (glukosa) yang tidak teratur.
Sindrom tersebut meliputi peningkatan ukuran pinggang, trigliserida yang tinggi, penurunan lipoprotein densitas tinggi, hipertensi, dan glukosa darah tinggi.
Hipertensi yang tidak terkontrol dapat memengaruhi kemampuan berpikir, mengingat, dan belajar.
Arteri yang menyepit atau tersumbat dapat membatasi aliran darah ke otak yang mengakibatkan demensia vaskular.
Stroke yang mengganggu aliran darah ke otak juga dapat menyebabkan demensia vaskular.
Baca juga: Awas, Hipertensi Bisa Picu Ketidaksuburan pada Pria dan Wanita
Dikutip dari ClevelandClinic, berikut beberapa cara untuk mencegah seseorang terkena hipertensi:
Jika penyedia layanan kesehatan telah mendiagnosis seseorang terkena hipertensi, mereka akan menyarankan beberapa cara untuk menurunkan tekanan darah.
Cara yang disarankan sama dengan tindakan pencegahan.
Selain itu, disarankan juga untuk memeriksa tekanan darah selama 24 jam menggunakan monitor tekanan darah di rumah.
Baca juga: 5 Manfaat Daun Kenikir, Cegah Diabetes dan Hipertensi
Dokter mungkin juga akan meresepkan obat tekanan darah tinggi berikut: