Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai "Silent Killer" Hipertensi, Simak Gejala, Penyebab, hingga Pengobatannya

Kompas.com - 28/03/2023, 07:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

- Aneurisma

Hipertensi dapat menyebabkan pembuluh darah melemah dan mengbengkak yang membentuk aneurisma. Apabila Aneurisma pecah, itu bisa mengancam jiwa.

- Gagal jantung

Hipertensi akan membuat jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa jantung karena dinding ruang pompa jantung menebal.

Kondisi itu disebut dengan hipertrofi ventrikel kiri yang akhirnya jantung tidak kuat untuk memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

Baca juga: 7 Manfaat Berjalan Tanpa Alas Kaki, Meningkatkan Imunitas hingga Cegah Hipertensi

- Masalah ginjal

Hipertensi dapat menyebabkan pembuluh darah di ginjal menjadi sempit atau lemah. Hal ini berdampak pada kerusakan ginjal.

- Masalah mata

Hipertensi dapat menyebabkan pembuluh darah di mata menebal, menyempit, bahkan robek. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya penglihatan.

- Sindrom metabolik

Sindrom ini merupakan sekelompok gangguan metabolisme yang melibatkan pemecahan gula dalam tubuh (glukosa) yang tidak teratur.

Sindrom tersebut meliputi peningkatan ukuran pinggang, trigliserida yang tinggi, penurunan lipoprotein densitas tinggi, hipertensi, dan glukosa darah tinggi.

- Penurunan daya ingat dan pemahaman

Hipertensi yang tidak terkontrol dapat memengaruhi kemampuan berpikir, mengingat, dan belajar.

- Demensia

Arteri yang menyepit atau tersumbat dapat membatasi aliran darah ke otak yang mengakibatkan demensia vaskular.

Stroke yang mengganggu aliran darah ke otak juga dapat menyebabkan demensia vaskular.

Baca juga: Awas, Hipertensi Bisa Picu Ketidaksuburan pada Pria dan Wanita

Pencegahan hipertensi

Dikutip dari ClevelandClinic, berikut beberapa cara untuk mencegah seseorang terkena hipertensi:

  • Pola makan yang sehat dan benar.
  • Mempertahankan berat badan yang ideal dan sehat.
  • Mengurangi konsumsi garam dan lemak.
  • Tetapi aktif bergerak dengan aktivitas sederhan seperti berjalan kaki secara rutin.
  • Batasi konsumsi alkohol dengan tidak lebih dari dua gelas tiap hari untuk pria dan kurang dari satu gelas tiap hari untuk wanita.
  • Kurangi hingga berhenti merokok dan/atau produk tembakau lainnya.
  • Kelola amarah dan stres.

Pengobatan hipertensi

Jika penyedia layanan kesehatan telah mendiagnosis seseorang terkena hipertensi, mereka akan menyarankan beberapa cara untuk menurunkan tekanan darah.

Cara yang disarankan sama dengan tindakan pencegahan.

Selain itu, disarankan juga untuk memeriksa tekanan darah selama 24 jam menggunakan monitor tekanan darah di rumah.

Baca juga: 5 Manfaat Daun Kenikir, Cegah Diabetes dan Hipertensi

Dokter mungkin juga akan meresepkan obat tekanan darah tinggi berikut:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com