KOMPAS.com - Nyeri haid adalah kondisi yang wajar dan merupakan hal normal dari siklus menstruasi.
Nyeri haid yang paling umum dirasakan adalah nyeri kram otot di perut, yang bisa menjalar ke punggung dan paha.
Hal ini juga dapat bervariasi dengan setiap periode. Beberapa periode dapat menyebabkan sedikit atau tidak ada rasa tidak nyaman, sementara yang lain mungkin lebih menyakitkan.
Beberapa orang lebih memilih untuk mengonsumsi obat pereda nyeri untuk menghilangkan rasa sakitnya. Tak jarang, orang akan secara rutin menggunakan pereda nyeri saat haid, bahkan dalam jangka waktu yang lama.
Baca juga: Bisakah Rasa Sakit Saat Haid Dicegah? Dokter Beri Penjelasan
Namun, apakah Anda mengetahui apa efek samping dari obat pereda nyeri jika digunakan dalam jangka panjang?
Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Unika Soegijapranata Semarang Indra Adi Susianto menyampaikan, untuk pereda nyeri haid, dokter akan menyarankan mengonsumsi pereda nyeri yang dijual bebas.
Beberapa di antaranya seperti obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) ibuprofen (Advil, Motrin IB, lainnya) atau naproxen sodium (Aleve) untuk membantu meringankan kram menstruasi yang menyakitkan.
"Namun, penggunaan jangka panjang analgetik atau obat pereda nyeri juga dapat menyebabkan toleransi dan kecanduan fisiologis," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (14/2/2023).
Baca juga: 6 Cara Meredakan Nyeri Haid
Hal ini bisa menyebabkan seseorang terus menambah dosis obat untuk mendapatkan efek yang diinginkan. Toleransi obat juga dapat digunakan untuk menentukan tingkat adiksi seseorang.
Indra menambahkan, bahwa NSAID juga bisa dikaitkan dengan kejadian gastrointestinal yang merugikan, termasuk maag, disfungsi ginjal, dan hipertensi.
NSAID merupakan kelompok obat yang digunakan untuk peradangan dan meredakan nyeri, termasuk nyeri menstruasi ataupun nyeri sendi.
"NSAID dapat menyebabkan ulkus dengan mengganggu kemampuan lambung untuk melindungi diri dari asam lambung," jelasnya.
Baca juga: Melancarkan Haid secara Alami? Bisa Konsumsi Makanan Berikut
Meskipun asam ini sangat penting untuk proses pencernaan, namun dapat menyebabkan kerusakan jika penghalang pelindung lambung terganggu.
Biasanya, lambung memiliki tiga perlindungan terhadap asam lambung:
Beberapa perempuan akan merasakan nyeri haid sejak hari pertama menstruasi. Namun beberapa perempuan juga terkadang tidak merasakan nyeri.
Sementara itu, nyeri haid yang terjadi secara intens dan terus menerus juga perlu diwaspadai karena bisa berhubungan dengan penyakit endometriosis.
Baca juga: Makanan dan Minuman yang Bisa Memperparah Nyeri Haid, Apa Saja?
Endometriosis paling sering melibatkan ovarium, saluran tuba, dan jaringan yang melapisi panggul Anda.
Jarang, jaringan seperti endometrium dapat ditemukan di luar area di mana organ panggul berada.
Baca juga: Benarkah Perempuan Haid Wajib Minum Obat Tambah Darah? Ini Kata Dokter
Gejala utama endometriosis adalah nyeri panggul, sering dikaitkan dengan periode menstruasi.
Meskipun banyak yang mengalami kram selama periode menstruasi, penderita endometriosis biasanya menggambarkan nyeri menstruasi yang jauh lebih buruk dari biasanya.
Nyeri ini juga dapat meningkat seiring waktu. Ada beberapa gejala umum endometriosis meliputi:
Baca juga: Siklus Haid Tak Teratur, Apa Penyebabnya?