Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Twit soal Bahaya Buang Ingus Terlalu Keras, Apa Bahayanya?

Kompas.com - 18/11/2022, 19:35 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Utas unggahan soal bahaya membuang ingus terlalu keras viral di media sosial, Twitter.

Twit itu diunggah oleh akun @Lqrqs pada Kamis (17/11/2022) pagi. Kompas.com telah mendapatkan izin untuk mengutip utas tersebut.

"Guys hati2 kalo lagi flu dan hidung mampet, jgn dipaksa blowing your nose ya. Bakteri dan virusnya bisa nyebar ke kuping trs radang dan infeksi," tulisnya.

Dalam twit tersebut, pengunggah juga menceritakan pengalaman keluarganya yang yang harus dilarikan ke UGD pada dini hari karena mengeluh telinganya sakit.

Baca juga: Ramai Video Sebut Mengapa Prajurit TNI Saat Pulang ke Kampung Halaman Harus Pakai Seragam?

Saat diperiksa, dokter mengatakan bahwa gendang telinga tersebut berwarna merah khas radang yang diikuti dengan adanya cairan menyerupai dahak.

Beberapa warganet ikut berkomentar dalam unggahan tersebut, sebagian dari mereka juga baru mengetahui soal bahaya mengeluarkan ingus yang terlalu keras. Namun, sebagian lainnya mengaku pernah mengalami pengalaman serupa.

"Beberapa waktu lalu, ingusku nyumbat telinga sampe literally budeg. Alhasil dibawa ke THT dan disedot tuh ingus pake selang dr gendang telinga (disobek). Jadi kalo pilek emang harus dikeluarin ingusnya. Jgn dibiasain disedot2," tulis akun ini

Hingga Jumat (18/11/2022), unggahan tersebut telah dikomentari oleh 277 warganet, dibagikan kepada 6.614 akun, dan disukai hingga 22.300 pengguna Twitter.

Baca juga: Penjelasan Ahli soal Sampel Tes Covid-19 Diambil dari Nosofaring dan Bukan dari Ingus


Lantas, apa yang terjadi jika membuang ingus terlalu keras?

Penjelasan dokter

Ilustrasi melesit atau membuang ingus Ilustrasi melesit atau membuang ingus

Dokter spesialis THT di RSCM Brawijaya Hospital Antasari Natasha Supartono membenarkan bahwa mengeluarkan ingus terlalu keras bisa berbahaya.

"Ya, membuang ingus terlalu keras dapat memberikan beberapa dampak negatif," ujarnya, saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (18/11/2022).

Menurutnya, terdapat beberapa dampak buruk yang bisa terjadi ketika seseorang mengeluarkan ingus terlalu keras, yaitu pendarahan atau mimisan, infeksi telinga, hingga kerusakan pada gendang telinga.

"Mimisan atau perdarahan akibat mengeluarkan ingus terlalu keras bisa terjadi di hidung karena tekanan yang terlalu kuat.

Baca juga: Hidung Tersumbat? Redakan dengan Terapi Alami Berikut Ini

Sementara infeksi pada telinga bisa terjadi lantaran virus atau bakteri yang ada dihidung dapat berpindah ke telinga tengah menyebabkan infeksi telinga.

Halaman:

Terkini Lainnya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Tren
Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Tren
Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Tren
Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Tren
Cara Menaikkan Trombosit bagi Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)

Cara Menaikkan Trombosit bagi Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com