Sementara kerusakan pada gendang telinga umumnya dikarenakan adanya tekanan yang terlalu kuat sehingga mempengaruhi tekanan di telinga tengah dan menyebabkan cedera.
Dilansir dari Health Digest, studi yang dilakukan oleh para peneliti di University of Virginia menemukan bahwa membuang hidung kita dengan paksa dapat memberikan tekanan 10 kali lebih besar daripada respons yang tidak disengaja, seperti bersin atau batuk.
Ketika tekanan itu terlalu keras, hal itu dapat menyebabkan pembuluh darah yang tersimpan di dalam lapisan selaput lendir pecah dan berpotensi mengakibatkan mimisan.
Baca juga: 7 Cara Efektif Mengatasi Hidung Tersumbat
Berikut beberapa dampak negatif yang ditimbulkan akibat membuang ingus terlalu kuat:
Menurut Ohio State Health & Discovery, membuang ingus yang terlalu keras bisa memberikan tekanan sehingga bisa menyebabkan mimisan.
Mimisan jenis ini biasanya berhenti dengan sendirinya tanpa perlu bantuan medis.
Dampak negatif lain yang ditimbulkan karena membuang ingus terlalu keras adalah infeksi pada sinus.
Dilansir dari The Healtsh Site, penelitian yang dilakukan oleh University of Virginia dalam The Wall Street Journal menunjukkan tekanan yang terjadi ketika membuang ingus bisa mendorong lendir ke dalam ruang sinus yang mengakibatkan infeksi sinus.
Studi sebelumnya oleh Gwaltney JM J juga mengungkapkan bahwa satu tiupan hidung dapat mendorong hampir 1 ml lendir atau cairan kental ke dalam sinus intranasal.
Membuang ingus terlalu keras juga memaksa udara masuk ke ruang sinus dan menimbulkan gelembung lendir yang meningkatkan tekanan intranasal.
Hal ini dapat menyebabkan sakit kepala dan peradangan pada sinus atau sinusitis.
Baca juga: Cara Mengatasi Hidung Tersumbat di Tengah Malam
Masih dari sumber yang sama, membuang ingus terlalu keras juga mendorong lendir yang mengalir ke telinga tengah.
Selain itu, mengeluarkan ingus terlalu keras juga berpotensi membawa beberapa bakteri dari hidung ke dalam telinga dan menyebabkan infeksi.