Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Viral, Twit soal Bahaya Buang Ingus Terlalu Keras, Apa Bahayanya?

Twit itu diunggah oleh akun @Lqrqs pada Kamis (17/11/2022) pagi. Kompas.com telah mendapatkan izin untuk mengutip utas tersebut.

"Guys hati2 kalo lagi flu dan hidung mampet, jgn dipaksa blowing your nose ya. Bakteri dan virusnya bisa nyebar ke kuping trs radang dan infeksi," tulisnya.

Dalam twit tersebut, pengunggah juga menceritakan pengalaman keluarganya yang yang harus dilarikan ke UGD pada dini hari karena mengeluh telinganya sakit.

Saat diperiksa, dokter mengatakan bahwa gendang telinga tersebut berwarna merah khas radang yang diikuti dengan adanya cairan menyerupai dahak.

Beberapa warganet ikut berkomentar dalam unggahan tersebut, sebagian dari mereka juga baru mengetahui soal bahaya mengeluarkan ingus yang terlalu keras. Namun, sebagian lainnya mengaku pernah mengalami pengalaman serupa.

"Beberapa waktu lalu, ingusku nyumbat telinga sampe literally budeg. Alhasil dibawa ke THT dan disedot tuh ingus pake selang dr gendang telinga (disobek). Jadi kalo pilek emang harus dikeluarin ingusnya. Jgn dibiasain disedot2," tulis akun ini. 

Hingga Jumat (18/11/2022), unggahan tersebut telah dikomentari oleh 277 warganet, dibagikan kepada 6.614 akun, dan disukai hingga 22.300 pengguna Twitter.

Lantas, apa yang terjadi jika membuang ingus terlalu keras?

Dokter spesialis THT di RSCM Brawijaya Hospital Antasari Natasha Supartono membenarkan bahwa mengeluarkan ingus terlalu keras bisa berbahaya.

"Ya, membuang ingus terlalu keras dapat memberikan beberapa dampak negatif," ujarnya, saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (18/11/2022).

Menurutnya, terdapat beberapa dampak buruk yang bisa terjadi ketika seseorang mengeluarkan ingus terlalu keras, yaitu pendarahan atau mimisan, infeksi telinga, hingga kerusakan pada gendang telinga.

"Mimisan atau perdarahan akibat mengeluarkan ingus terlalu keras bisa terjadi di hidung karena tekanan yang terlalu kuat.

Sementara infeksi pada telinga bisa terjadi lantaran virus atau bakteri yang ada dihidung dapat berpindah ke telinga tengah menyebabkan infeksi telinga.

Sementara kerusakan pada gendang telinga umumnya dikarenakan adanya tekanan yang terlalu kuat sehingga mempengaruhi tekanan di telinga tengah dan menyebabkan cedera.

Dilansir dari Health Digest, studi yang dilakukan oleh para peneliti di University of Virginia menemukan bahwa membuang hidung kita dengan paksa dapat memberikan tekanan 10 kali lebih besar daripada respons yang tidak disengaja, seperti bersin atau batuk.

Ketika tekanan itu terlalu keras, hal itu dapat menyebabkan pembuluh darah yang tersimpan di dalam lapisan selaput lendir pecah dan berpotensi mengakibatkan mimisan.

Berikut beberapa dampak negatif yang ditimbulkan akibat membuang ingus terlalu kuat:

1. Mimisan

Menurut Ohio State Health & Discovery, membuang ingus yang terlalu keras bisa memberikan tekanan sehingga bisa menyebabkan mimisan.

Mimisan jenis ini biasanya berhenti dengan sendirinya tanpa perlu bantuan medis.

2. Infeksi sinus

Dampak negatif lain yang ditimbulkan karena membuang ingus terlalu keras adalah infeksi pada sinus.

Dilansir dari The Healtsh Site, penelitian yang dilakukan oleh University of Virginia dalam The Wall Street Journal menunjukkan tekanan yang terjadi ketika membuang ingus bisa mendorong lendir ke dalam ruang sinus yang mengakibatkan infeksi sinus.

Studi sebelumnya oleh Gwaltney JM J juga mengungkapkan bahwa satu tiupan hidung dapat mendorong hampir 1 ml lendir atau cairan kental ke dalam sinus intranasal.

Membuang ingus terlalu keras juga memaksa udara masuk ke ruang sinus dan menimbulkan gelembung lendir yang meningkatkan tekanan intranasal.

Hal ini dapat menyebabkan sakit kepala dan peradangan pada sinus atau sinusitis.

Masih dari sumber yang sama, membuang ingus terlalu keras juga mendorong lendir yang mengalir ke telinga tengah.

Selain itu, mengeluarkan ingus terlalu keras juga berpotensi membawa beberapa bakteri dari hidung ke dalam telinga dan menyebabkan infeksi.

Hal ini menyebabkan terjadinya infeksi telinga dan menjadi alasan mengapa Anda mengalami sakit telinga secara bersamaan ketika menderita flu.

4. Gendang telinga pecah

Membuang ingus dengan keras juga bisa mengakibatkan gendang telinga pecah karena adanya tekanan tinggi yang tiba-tiba terjadi.

Hal ini karena telinga yang terhubung ke hidung melalui tabung Eustachius.

Namun, kasus seperti ini tidak umum terjadi.

Cara aman mengeluarkan ingus

Cara aman mengeluarkan ingus adalah dengan menggunakan nasal spay.

Dilansir dari The Guardian, nasal spay dengan larutan garam adalah teknik yang direkomendasikan dokter untuk pasien dengan berbagai gangguan hidung, mulai dari alergi, penderita rinosinusitis (radang hidung), dan kelebihan lendir di area hidung.

Anda bisa menggunakannya dengan cara meniup setiap lubang hidung dengan lembut secara terpisah dengan menahan satu lubang hidung lainnya secara perlahan.

Kemudian bergantian sisi lubang hidung yang lainnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/11/18/193500865/viral-twit-soal-bahaya-buang-ingus-terlalu-keras-apa-bahayanya-

Terkini Lainnya

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Tren
Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

Tren
BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

Tren
Masalah Tiga Tubuh

Masalah Tiga Tubuh

Tren
Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke