KOMPAS.com - Jika Anda memiliki urin yang berubah warna, maka perlu diwaspadai bisa jadi itu merupakan gejala atau tanda dari kanker kandung kemih.
Oleh karena itu, segera periksakan atau konsultasikan dengan dokter apabila Anda mengalami hal tersebut.
Lalu, apa itu kanker kandung kemih? apa penyebab, gejala, hingga pengobatannya?
Baca juga: 10 Manfaat Ginkgo Biloba, Kurangi Risiko Kanker hingga Tingkatkan Fungsi Otak
Baca juga: Kenali Gejala Kanker Mulut, dari Sariawan hingga Perubahan Cara Bicara
Dilansir dari MayoClinic, (19/4/2022), kanker kandung kemih adalah jenis kanker umum yang paling sering dimulai di sel urothelial atau lapisan bagian dalam kandung kemih.
Sel urothelial juga terdapat di ginjal dan tabung ureter yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih.
Adapun sebagian besar kanker kandung kemih didiagnosis pada tahap awal, saat kanker masih bisa diobati.
Biasanya, penderita kanker kandung kemih memerlukan tes lanjutan selama bertahun-tahun setelah perawatan untuk mencari kanker kandung kemih yang mungkin kambuh lagi.
Baca juga: 5 Manfaat Daun Salam: Antibakteri hingga Cegah Diabetes dan Kanker
Ada beberapa gejala yang dapat diketahui dari kanker kandung kemih, yakni:
Baca juga: 6 Manfaat Daun Sirsak: Cegah Insomnia, Kanker, dan Asam Urat
Sementara itu, penyebab munculnya kanker kandung kemih karena adanya sel-sel abnormal yang membentuk tumor.
Tumor ini dapat menyerang dan menghancurkan jaringan tubuh normal. Pada waktunya, sel-sel abnormal itu dapat pecah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Beberapa kanker kandung kemih mencakup lebih dari satu jenis sel.
Selain itu, penyebab juga bisa dikaitkan dengan faktor risiko terjadinya kanker kandung kemih.
Dilansir dari situs resmi CDC, merokok adalah faktor risiko paling umum untuk kanker kandung kemih.
Faktor risiko lainnya, meliputi:
Baca juga: Perbanyak Konsumsi Makanan Ini untuk Menurunkan Risiko Kanker Payudara
Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker kandung kemih, tetapi Anda dapat mengambil langkah-langkah berikut untuk membantu mengurangi risiko, antara lain:
Jika Anda tidak merokok, jangan mencoba untuk merokok.
Namun, jika Anda perokok, maka bicarakan dengan dokter tentang cara untuk membantu Anda berhenti merokok.
Jika Anda bekerja di tempat yang bersinggungan dengan bidang bahan-bahan kimia, maka ikuti semua petunjuk keselamatan untuk menghindari paparan.
Pilih diet yang kaya akan beragam buah dan sayuran. Sebab, buah dan sayur kaya akan antioksidan yang dapat membantu mengurangi risiko kanker.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.