Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Antisipasi Dampak Buruk Pemilu 2024

Kompas.com - 31/10/2022, 07:33 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Fakta telah membuktikan secara tak terbantahkan bahwa politik kebencian pada pemilu 2019 telah berhasil memecah-belah bangsa Indonesia menjadi dua kubu yang riak gelombang dampak buruknya masih berlanjut sampai masa kini.

Akibat politik kebencian mewarnai pemilu, maka warga Indonesia terpecah-belah menjadi dua kubu yang saling bermusuhan.

Apabila dahulu bangsa Indonesia bermusuhan dengan bangsa penjajahan, maka pada pemilu 2019 bangsa Indonesia bermusuhan dengan sesama bangsa Indonesia sendiri.

Bahkan permusuhan terjadi mulai dari antara para kubu pendukung capres sampai ke antara sesama sanak-keluarga bahkan suami-istri.

Permusuhan antarsesama bangsa Indonesia jelas sama sekali tidak sesuai sila poros Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia.

Pemilu 2019 yang diselenggarakan secara manual di samping beban sarat kecurangan juga menimbulkan dampak keletihan di antara para petugas pemilu yang bahkan telah menyebabkan ratusan petugas pemilu meninggal dunia.

Maka sebaiknya Bawaslu mengambil tindakan preventif dan promoting agar jangan sampai ratusan petugas pemilu kelelahan sehingga meninggal dunia seperti telah terbukti terjadi pada pemilu 2019.

Masih ada waktu sekitar dua tahun untuk Bawaslu untuk mempersiapkan pemilu 2024 diselenggarakan secara online seperti telah dibuktikan bisa bahkan sukses diselenggarakan oleh Direktorat Jendral Pajak Republik Indonesia.

Memang ada pihak-pihak yang dirugikan oleh penyelenggaraan pemilu secara online, yaitu produsen kertas, tinta, gardu pemilu serta mereka yang memang berkepentingan melakukan pemilu secara tidak jujur.

Namun dengan dukungan teknologi digital, dapat diharapkan pemilu 2024 dapat terselenggara secara lebih jujur, lebih bersih dan lebih cepat tanpa harus mengorbankan nyawa seorang petugas pemilu pun.

Kalau mau pasti mampu. Jika tidak mampu berarti sekadar akibat tidak mau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Fakta Jatuhnya Helikopter yang Menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi

Fakta Jatuhnya Helikopter yang Menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Ini Daftar Korban Lainnya

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Ini Daftar Korban Lainnya

Tren
Kaki Bayi Sehat Disebut Menunjukkan Refleks Plantar, Apa Itu?

Kaki Bayi Sehat Disebut Menunjukkan Refleks Plantar, Apa Itu?

Tren
Mengapa Presiden Iran Ikut Meresmikan Bendungan di Azerbaijan?

Mengapa Presiden Iran Ikut Meresmikan Bendungan di Azerbaijan?

Tren
Kasus Vina Cirebon, Nirbhaya New Delhi, dan 'No Viral No Justice'

Kasus Vina Cirebon, Nirbhaya New Delhi, dan "No Viral No Justice"

Tren
Kisah Ayah-Anak Berlayar ke Titik Terpencil di Dunia, Ombak dan Badai Bukan Bahaya Terbesar

Kisah Ayah-Anak Berlayar ke Titik Terpencil di Dunia, Ombak dan Badai Bukan Bahaya Terbesar

Tren
Urutan Lengkap 6 Buku Bridgerton Sesuai Kronologi Ceritanya, Beda dari Netflix

Urutan Lengkap 6 Buku Bridgerton Sesuai Kronologi Ceritanya, Beda dari Netflix

Tren
Seluruh Bagian Pesawat Hangus Terbakar, Harapan Presiden Iran Selamat Sangat Tipis

Seluruh Bagian Pesawat Hangus Terbakar, Harapan Presiden Iran Selamat Sangat Tipis

Tren
Ramai soal Pembalut Wanita Bekas Dicuci atau Langsung Dibuang, Ini Kata Dokter

Ramai soal Pembalut Wanita Bekas Dicuci atau Langsung Dibuang, Ini Kata Dokter

Tren
Helikopter yang Membawa Presiden Iran Ditemukan, Seluruh Bagian Hangus Terbakar

Helikopter yang Membawa Presiden Iran Ditemukan, Seluruh Bagian Hangus Terbakar

Tren
Benarkah Pembangunan Tol Jadi Solusi Jalanan Rawan Longsor di Sumatera Barat?

Benarkah Pembangunan Tol Jadi Solusi Jalanan Rawan Longsor di Sumatera Barat?

Tren
6 Fakta Pesawat Latih Jatuh di BSD, Sempat Hilang Kontak

6 Fakta Pesawat Latih Jatuh di BSD, Sempat Hilang Kontak

Tren
Cerita Perempuan di Surabaya, 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi

Cerita Perempuan di Surabaya, 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi

Tren
Ucapan dan Twibbon Hari Kebangkitan Nasional 2024

Ucapan dan Twibbon Hari Kebangkitan Nasional 2024

Tren
Polisi Ungkap Kronologi Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang Selatan

Polisi Ungkap Kronologi Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang Selatan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com