Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Itaewon, Lokasi Tragedi Halloween yang Menewaskan 151 Orang

Kompas.com - 30/10/2022, 17:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Tragedi Halloween Itaewon, Seoul, Korea Selatan, pada Sabtu malam (29/10/2022) menewaskan sedikitnya 151 orang.

Itaewon mendadak menjadi pembahasan di media sosial di seluruh dunia terkait kejadian tersebut.  

Topik “Itaewon” menjadi trending di Twitter dengan dibicarakan lebih dari 1,08 juta kali pada Minggu (30/10/2022) siang. 

Baca juga: Tragedi Itaewon dan Kanjuruhan, Kenapa Kerumunan Bisa Picu Kematian?

Mengenal Itaewon

Lokasi Itaewon, lokasi terjadinya Tragedi Halloween yang menewaskan 151 orang. screenshoot Lokasi Itaewon, lokasi terjadinya Tragedi Halloween yang menewaskan 151 orang.

Sebagaimana dikutip dari laman Visit Korea, Itaewon merupakan zona khusus wisata pertama yang ada di Seoul. Tempat ini pertama kali ditetapkan sebagai zona wisata pada tahun 1997.

Lokasi ini adalah kawasan multikultural dengan lebih dari 20.000 orang asing yang tinggal, serta merupakan lokasi wisata yang diakui secara internasional.

Ketenaran Itaewon menyebar ke berbagai wilayaah dunia mulai tahun 1980-an.

Ketenaran Itaewon dimulai saat Korea Selatan menjadi tuan rumah Asian Games, Seoul, 1986 dan Olimpiade Seoul 1988.

Lokasi ini juga semakin populer saat banyak konferensi internasional diadakan di wilayah itu.

Tempat tujuan belanja dan hiburan

Murree Muslim Food di Itaewon, dekat Seoul Central Mosque di Seoul, salah satu contoh restoran Self Certified halal di Korea, karena pemiliknya adalah muslim. Di restoran ini, menu nasi seperti bibimbap hanya seharga 8.000 KRW, sementara menu daging seperti bulgogi dibanderol 15.000 KRW. Restoran halal banyak dijumpai di Itaewon. KOMPAS.com/APRILLIA IKA Murree Muslim Food di Itaewon, dekat Seoul Central Mosque di Seoul, salah satu contoh restoran Self Certified halal di Korea, karena pemiliknya adalah muslim. Di restoran ini, menu nasi seperti bibimbap hanya seharga 8.000 KRW, sementara menu daging seperti bulgogi dibanderol 15.000 KRW. Restoran halal banyak dijumpai di Itaewon.

Itaewon dikenal juga sebagai surga wisata belanja dan sebagai tempat hiburan favorit para turis.

Jalanan di lokasi ini ramai dengan toko-toko yang menjual pakaian, tas, hotel, restoran, fasilitas hiburan maupun agen perjalanan.

Setidaknya ada sekitar 2.000 toko yang berjajar di sepanjang jalan ini .

Selain itu, tempat ini juga dikenal menjual berbagai perabot antik dengan lebih dari 100 toko yang menjual barang-barang kuno tersebut.

Selain belanja, aktivitas lain yang bisa dilakukan saat berada di daerah ini adalah mencicipi kuliner otentik maupun masakan cita rasa yang berasal dari seluruh dunia.

Setidaknya ada 40 restoran yang dioperasikan orang asing di lokasi ini.

Salah satu restoran yang menyajikan makanan halal di Itaewon-dong di Seoul, Korea Selatan, saat didatangi Kompas.com pada Minggu (28/5/2017).KOMPAS.com/BAYU GALIH Salah satu restoran yang menyajikan makanan halal di Itaewon-dong di Seoul, Korea Selatan, saat didatangi Kompas.com pada Minggu (28/5/2017).

Sejarah Itaewon

Dikutip dari TheSeoulGuide, Itaewon berada di Yongsan-gu di Selatan Myeongdong dan utara Sungai Han.

Lokasi ini dulunya merupakan kawasan permukiman. Sebelum Perang Dunia II daerah ini sebagian besar merupakan permukinan penjajah Jepang.

Akan tetapi, usai terjadinya perang, Jepang dipaksa keluar dan selanjutnya digantikan tentara Amerika yang mendirikan pangkalan di dekatnya.

Itaewon memiliki artian nama pohon pip besar. Lokasi ini setelah perang Korea muncul sebagai lokasi para tentara kaya.

Sejak adanya Olimpiade Musim Panas tahun 1988 di Seoul, Itaewon makin banyak didatangi turis dari dari Barat dan Jepang.

Di masa lalu, sebagian besar penduduk Seoul banyak menghindari lokasi Itaewon karena reputasinya yang buruk.

Dahulu lokasi ini dikenal sebagaai distrik kumuh, dan banyaknya tentara Amerika yang ingin berpesta dan menimbulkan masalah.

Namun kemudian beberapa dekade terakhir area ini terdiversifikasi, dibersihkan, dan berbagai bisnis baru mulai berkembang.

Petugas penyelamat dan pemadam kebakaran bekerja di lokasi tragedi Halloween Itaewon. Seoul, Korea Selatan, Sabtu (29/10/2022). Sedikitnya 149 orang tewas setelah mengalami serangan jantung, sesak napas akibat berhimpitan di gang sempit dan jalan berliku bersama ribuan orang.YONHAP/LEE JI-EUN via AP Petugas penyelamat dan pemadam kebakaran bekerja di lokasi tragedi Halloween Itaewon. Seoul, Korea Selatan, Sabtu (29/10/2022). Sedikitnya 149 orang tewas setelah mengalami serangan jantung, sesak napas akibat berhimpitan di gang sempit dan jalan berliku bersama ribuan orang.

 

Tragedi Halloween Itaewon

Pengunjung, polisi, dan paramedis berkumpul di lokasi tragedi Halloween Itaewon di Seoul, Korea Selatan, Minggu (30/10/2022) dini hari. Puluhan orang mengalami gagal jantung setelah berhimpitan di gang sempit untuk merayakan Halloween. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul pada Minggu (30/10/2022) pagi, mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam tragedi Halloween Itaewon.AFP/JUNG YEON-JE Pengunjung, polisi, dan paramedis berkumpul di lokasi tragedi Halloween Itaewon di Seoul, Korea Selatan, Minggu (30/10/2022) dini hari. Puluhan orang mengalami gagal jantung setelah berhimpitan di gang sempit untuk merayakan Halloween. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul pada Minggu (30/10/2022) pagi, mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam tragedi Halloween Itaewon.

Acara Halloween di Itaewon yang mengakibatkan adanya banyak korban ini merupakan acara Halloween pertama di Seoul setelah 3 tahun.

Acara ini diadakan kembali usai pembatasan Covid-19 Korea dicabut.

Seorang saksi mata menjelaskan, acara ini 10 kali lipat lebih ramai dari biasanya saat kejadian.

Pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa puluhan orang diberikan resusitasi jantung paru (RJP) di jalan-jalan, sementara yang lain dibawa ke rumah sakit terdekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com