KOMPAS.com - Sedikitnya 120 orang tewas dan ratusan luka-luka setelah terinjak-injak dalam kerumunan massa perayaan Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan, Sabtu (29/10/2022) malam.
Dikutip dari Korea Herald, sekitar pukul 23:30 waktu setempat, petugas penyelamat melakukan CPR pada puluhan orang yang pingsan di dekat Hotel Hamilton di Itaewon.
Otoritas kebakaran mengatakan mereka telah menerima 81 laporan tentang orang yang mengalami kesulitan bernapas.
Sebelumnya sekitar 100.000 orang berada di distrik hiburan Itaewon sepanjang hari pada hari Sabtu untuk merayakan akhir pekan Halloween pertama tanpa masker dan langkah-langkah jarak sosial sejak awal pandemi Covid-19.
??? ??? 120?...?? 100?
— ? (@RRR100U) October 29, 2022
??? ? ??? ?? ????
3? ???? 4? ?? pic.twitter.com/LhWxacsZqW
truly the scariest halloween of my life—30 down, 400 rescue workers deployed. please avoid itaewon and stay safe. #????? pic.twitter.com/PC1GBJt7qk
— Chloe Park ???? in Seoul (@chloepark) October 29, 2022
[Breaking] Nightmare in #Itaewon. Current status is that over 50 people have collapsed and possible multiple fatalities due to overcrowding during the Halloween festivities. Stay tuned for more info. pic.twitter.com/NhvVqnHlkl
— allkpop (@allkpop) October 29, 2022
??? ??? ???
— ??????????? (@jeonyonG_RALNAS) October 29, 2022
?? ?? ?? ?? ???? ?? pic.twitter.com/gcj65LY6Tb
Baca juga: 50 Orang Henti Jantung Saat Ribuan Orang Berdesakan di Itaewon, Korsel
Menyusul laporan insiden tersebut, Presiden Yoon Suk-yeol meminta semua kementerian dan lembaga terkait, yang dipimpin oleh menteri administrasi publik dan keamanan, harus melakukan segala upaya untuk segera memberikan bantuan kepada para korban.
Presiden juga menyerukan langkah-langkah keamanan untuk menghadapi keadaan darurat yang dapat dipicu pada acara Halloween yang berlangsung di seluruh negeri.
Walikota Seoul Oh Se-hoon juga telah memutuskan untuk segera kembali dari perjalanan bisnisnya di Eropa, menurut laporan.
Dikutip dari ABC News, Choi Seong-beom, kepala pemadam kebakaran Yongsan Seoul, mengatakan jumlah korban tewas kemungkinan bisa bertambah.
Hal itu karena pekerja darurat terus mengangkut korban luka ke rumah sakit di seluruh Seoul.
Dia mengatakan 13 dari korban tewas telah dikirim ke rumah sakit sementara 46 jenazah lainnya masih berada di lokasi kejadian.