"Kalau kita lakukan okslusi, konsentrasi obat yang masuk ke dalam kulit akan lebih tinggi, bukannya bagus tapi kalau terlalu tinggi konsentrasinya bisa menimbulkan masalah bagi kulit," ujar Oke.
Selain itu, ia mengimbau untuk berhati-hati dengan penggunaan bahan oklusif yang masih dan berlebih.
Sebab, menutup kulit dengan bahan oklusif secara rapat dapat mencegah penguapan hingga 98 persen.
Tak hanya itu, bisa juga menimbulkan komplikasi seperti folikulitis (radang folikel rambut) dan miliaria (biang keringat).
"Saran saya sih sebelum ikut-ikut tren yang viral, harus kenali dulu tipe kulitnya, konsultasikan ke dokter Sp.KK atau Sp.DV terdekat untuk memastikan perawatan kulit yang tepat," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.