Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tradisi Tedak Siten, Upacara Adat Jawa Putri Aurel dan Atta

Kompas.com - 26/09/2022, 17:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Pelaksanaan tedak siten

Upacara tedak siten kerap dipandang sebagai sesuatu yang keramat. Oleh karena itu, pelaksanaannya pun tidak dilakukan di sembarang tempat.

Umumnya, tedak siten digelar di halaman rumah bertepatan dengan weton atau hari lahir anak.

Misalnya, apabila anak lahir pada Sabtu Legi, maka biasanya upacara dilakukan pada Sabtu Legi.

Kendati demikian, apabila menurut perhitungan hari tidak baik, pelaksanaan tedak siten bisa diundur atau dimajukan.

Upacara ini dihadiri oleh orang tua anak, kakek nenek, serta sanak saudara terdekat.

Baca juga: Rangkuman Upacara Pemakaman Ratu Elizabeth II

7 tahapan tedak siten

Ahmad Dhani dan Mulan Jameela menggelar upacara adat tedhak siten (turun tanah) untuk anak bungsunya, Ahmad Syailendra Airlangga di vila pribadinya, di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/1/2017).Kompas.com/Kontributor Bogor, Ramdhan Triyadi Bempah Ahmad Dhani dan Mulan Jameela menggelar upacara adat tedhak siten (turun tanah) untuk anak bungsunya, Ahmad Syailendra Airlangga di vila pribadinya, di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/1/2017).
Saat upacara berlangsung, anak akan dituntun orang tua untuk menapaki tujuh tahapan.

Tujuh tahapan tersebut diibaratkan sebagai rintangan atau hambatan dalam kehidupan yang kelak akan dilalui si anak.

Satu per satu, anak akan melewati hambatan dengan bimbingan dari orang tua.

Berikut tujuh tahap pelaksanaan upacara tedak siten:

  1. Menginjak jadah tujuh warna
  2. Naik dan turun tangga dari tebu wulung
  3. Ceker-ceker untuk berjalan di atas onggokan pasir
  4. Masuk ke dalam kurungan
  5. Menyebar undhik-undhik atau uang
  6. Dibersihkan dengan air siraman
  7. Didandani dengan pakaian yang bersih.

Adapun tujuh perlengkapan yang dibutuhkan dalam upacara tedak siten, antara lain:

1. Jadah (tetel) tujuh warna

Masih dari laman Kemendikbud, jadah adalah makanan yang terbuat dari ketan, kelapa muda, dan garam.

Dalam tedak siten, terdapat tujuh jadah dengan warna berbeda, yakni putih, merah, hitam, kuning, biru, jingga, dan ungu.

Jadah bermakna sebagai simbol kehidupan yang dilalui anak, mulai dari menapaki kaki sampau dewasa.

Tujuh jadah berbeda tadi disusun mulai dari warna gelap hingga terang, sebagai lambang semua masalah yang dilalui pasti akan ada penyelesaiannya.

2. Jenang bluwok

Jenang bluwok terbuat dari tepung beras sebagai lambang ujian untuk menghadapi sulitnya hidup.

3. Nasi tumpeng dan ingkung pithik atau ayam kampung utuh

Perlengkapan selanjutnya, yakni nasi tumpeng dengan sayur kacang panjang, sayur kangkung, dan kecambah.

Nasi tumpeng memiliki makna sebagai permohonan orang tua agar kelak si buah hati menjadi anak yang berguna.

Sayur kacang panjang sebagai lambang umur panjang, kangkung sebagai lambang kesejahteraan, serta kecambah merupakan simbol kesuburan.

Sementara itu, ayam kampung utuh menjadi lambang dari kemandirian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com