Upacara tedak siten kerap dipandang sebagai sesuatu yang keramat. Oleh karena itu, pelaksanaannya pun tidak dilakukan di sembarang tempat.
Umumnya, tedak siten digelar di halaman rumah bertepatan dengan weton atau hari lahir anak.
Misalnya, apabila anak lahir pada Sabtu Legi, maka biasanya upacara dilakukan pada Sabtu Legi.
Kendati demikian, apabila menurut perhitungan hari tidak baik, pelaksanaan tedak siten bisa diundur atau dimajukan.
Upacara ini dihadiri oleh orang tua anak, kakek nenek, serta sanak saudara terdekat.
Baca juga: Rangkuman Upacara Pemakaman Ratu Elizabeth II
Tujuh tahapan tersebut diibaratkan sebagai rintangan atau hambatan dalam kehidupan yang kelak akan dilalui si anak.
Satu per satu, anak akan melewati hambatan dengan bimbingan dari orang tua.
Berikut tujuh tahap pelaksanaan upacara tedak siten:
Adapun tujuh perlengkapan yang dibutuhkan dalam upacara tedak siten, antara lain:
Masih dari laman Kemendikbud, jadah adalah makanan yang terbuat dari ketan, kelapa muda, dan garam.
Dalam tedak siten, terdapat tujuh jadah dengan warna berbeda, yakni putih, merah, hitam, kuning, biru, jingga, dan ungu.
Jadah bermakna sebagai simbol kehidupan yang dilalui anak, mulai dari menapaki kaki sampau dewasa.
Tujuh jadah berbeda tadi disusun mulai dari warna gelap hingga terang, sebagai lambang semua masalah yang dilalui pasti akan ada penyelesaiannya.
Jenang bluwok terbuat dari tepung beras sebagai lambang ujian untuk menghadapi sulitnya hidup.
Perlengkapan selanjutnya, yakni nasi tumpeng dengan sayur kacang panjang, sayur kangkung, dan kecambah.
Nasi tumpeng memiliki makna sebagai permohonan orang tua agar kelak si buah hati menjadi anak yang berguna.
Sayur kacang panjang sebagai lambang umur panjang, kangkung sebagai lambang kesejahteraan, serta kecambah merupakan simbol kesuburan.
Sementara itu, ayam kampung utuh menjadi lambang dari kemandirian.