Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Maksud Karat dalam Emas? Ini Penjelasan dan Cara Hitungnya

Kompas.com - 25/08/2022, 17:03 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perhiasan emas terdiri dari beberapa kadar karat yang berbeda.

Kadar karat ini menentukan seberapa tinggi tingkat kemurnian sebuah item perhiasan emas yang juga berpengaruh pada tinggi-rendah harga jualnya.

Pasalnya, semakin tinggi kadar karatnya, maka akan semakin besar komposisi emas dalam perhiasan tersebut.

Baca juga: Manfaat Lain Kentang, Membersihkan Lensa hingga Menghilangkan Karat

Apa itu karat?

Definisi karat

Berdasarkan informasi dari organisasi Dewan Emas Dunia atau World Gold Council, karat merupakan besaran kemurnian dari sebuah emas.

Lebih jelasnya, karat adalah ukuran untuk mengetahui tingkat kemurnian emas yang dipadukan dengan bahan logam lainnya.

Baca juga: 4 Cara Menghilangkan Karat pada Gunting dan Pisau Dapur

Kadar karat

harga emas Antam, harga emas batangan, harga emas UBS dan harga emas hari ini. ANTARA FOTO/FB ANGGORO harga emas Antam, harga emas batangan, harga emas UBS dan harga emas hari ini.

Untuk diketahui, emas dalam bentuk perhiasan adalah bukan 100 persen emas murni, melainkan merupakan campuran antara Emas (Au) dan Silver (Ag), bahkan beberapa jenis ada juga yang dicampur dengan Tembaga (Cu), Seng (Zn), juga Paladium (Pd).

Oleh karena itu kadar karatnya berbeda-beda, ada yang 9k, 10k, 14k, 18k, juga 22k.

Semakin rendah karat semakin sedikit pula kandungan bahan emas di dalamnya.

Hal lain, perpaduan berbagai bahan logam itu juga berpengaruh pada hasil akhir emas yang dibuat. Misalnya kita mengenal ada emas kuning, emas putih, dan emas merah (rose gold).

Baca juga: 10 Negara Produsen Emas Terbesar di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

Kembali ke kandungan emas, emas murni yang tanpa memiliki campuran apa pun, kadar karatnya adalah 24k.

Dengan begitu, perhiasan emas 9k berarti dapat dipahami sebagai perhiasan dengan kandungan emas sebesar 37,5 persen.

Selanjutnya perhiasan emas 10k terdiri 41,6 persen emas; 14k adalah 58,3 persen, 18k adalah 75 persen, dan 22k adalah 91,6 persen.

Kandungan selebihnya adalah campuran logam lain.

Baca juga: Cara Gadai Emas di Pegadaian, Apa Saja Syaratnya?

Berikut adalalah informasi mengenai kandungan emas berdasarkan tingkat karatnya:

1. Emas kuning

Hublot Classic Fusion Chronograph emas kuningHublot Hublot Classic Fusion Chronograph emas kuning

Emas kuning merupakan emas yang paling banyak dijumpai dan merupakan perhiasan emas yang paling menyerupai warna asli dari logam emas itu sendiri.

Berikut adalah bahan pembuat perhiasan emas kuning berdasarkan kadar karatnya:

  • 9k: emas (37,5 persen), perak (42,5 persen), dan tembaga (20 persen)
  • 10k: emas (41,7 persen), perak (52 persen), dan tembaga (6,3 persen)
  • 14k: emas (58,3 persen), perak (30 persen), dan tembaga (11,7 persen)
  • 18k: emas (75 persen), perak (15 persen), dan tembaga (10 persen)
  • 22k: emas (91,7 persen), perak (5 persen), tembaga (2 persen), dan seng (1,3 persen)

2. Emas putih

Berdasarkan informasi dari situs USGS, emas putih sesungguhnya dibuat untuk mengimitasi platinum, bahan logam berwarna putih.

Dan inilah kadar campuran emas putih berdasarkan karatnya:

  • 9k: emas (37,5 persen) dan perak (62,5 persen)
  • 10k: emas (41,7 persen), perak (47,4 persen), seng (0,9 persen), dan paladium (10 persen)
  • 14k: emas (58,3 persen), perak (32,2 persen), dan paladium (9,5 persen)
  • 18k: emas (75 persen), dan paladium atau platina (25 persen)
  • 22k: -

Baca juga: Penyebab Mengapa Harga Emas Kerap Naik Turun

3. Emas merah (Rose Gold)

Jam tangan emas merah jambu 18 karat Patek Philippe.VIA Christie Jam tangan emas merah jambu 18 karat Patek Philippe.

Dikutip dari Material Properties, emas merah ini merupakan emas dengan warna kuning kemerahan atau merah muda yang terbuat dari campuran emas murni, perak, dan tembaga.

Ini merupakan jenis emas terbaru yang ada di industri perhiasan dunia, setelah emas kuning dan emas putih.

Berikut adalah perpaduan logam yang ada dalam perhiasan emas jenis ini berdasarkan karatnya:

  • 9k: emas (37,5 persen), perak (20 persen), dan tembaga (42,5 persen)
  • 10k: emas (41,7 persen), perak (20 persen), dan tembaga (38,3 persen)
  • 14k: emas (58,3 persen), perak (9,2 persen), dan tembaga (32,5 persen)
  • 18k: emas (75 persen), perak (2,75 persen), dan tembaga (25,25 persen)
  • 22k: emas (91,7 persen) dan tembaga (8,3 persen)

Baca juga: Penjelasan BI soal Viral Uang Logam Rp 100.000 Terbuat dari Emas

Mengapa harus dicampur?

Ini mungkin menjadi pertanyaan tersendiri bagi sejumlah orang. Mengapa perhiasan emas harus dicampur dengan logam lain, mengapa tidak murni 100 persen emas?

Apakah sekadar untuk membuat perhiasan emas dijual dengan harga yang bervariatif?

Ternyata bukan itu jawabannya.

Melansir Bullion By Post, disebutkan emas murni merupakan logam mulia yang sangat lunak, bahkan terlalu lunak.

Oleh karena itu, untuk bisa digunakan sebagai sebuah perhiasan yang tahan lama dan awet atau memiliki kesadaran yang lebih baik, emas harus dicampur dengan logam lain.

Dengan dicampur atau dipadukan semacam ini, maka perhiasan emas akan memiliki daya tahan dan tingkat kekerasan yang lebih baik dibandingkan dengan saat ia dalam keadaan murni.

Semakin tinggi proporsi logam lain dalam sebuah perhiasan emas, maka semakin keras hasil paduannya.

Baca juga: Profil Kepulauan Sangihe, Daerah yang Akan Dijadikan Tambang Emas

Standar karat

Batas minimal kadar karat agar bisa disebut sebagai emas di tiap negara berbeda-beda, misalnya di Amerika Serikat 10k adalah standar karat emas minimal yang diakui secara resmi dan 14k adalah kadar yang paling umum.

Sementara di Perancis, Inggris, Austria, Portugal, dan Irlandia, kadar karat terendah yang diizinkan untuk disebut sebagai emas adalah 9k.

Berbeda lagi dengan Denmark dan Yunani, mereka mengakui emas 8k sebagai standar terendah yang legal di negaranya.

Baca juga: Mengapa Harga Emas Cenderung Terus Naik?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com