Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Dari Papua hingga Piala AFF, Sebuah Kisah Inspiratif

Kompas.com - 24/08/2022, 19:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Riski Monika dan Brigitta Valencia Bellion

KOMPAS.com - Sepak bola merupakan salah satu olahraga yang digandrungi oleh banyak kalangan, mulai dari usia muda hingga orang dewasa Sepak bola bahkan sudah menjadi budaya di masyarakat kita.

Hadir sejak zaman Hindia Belanda, Sepak bola pertama kali masuk ke Indonesia pada 1914. Merangkum dari PSSI, sepak bola di Indonesia secara modern dimulai dengan terbentuknya Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) pada 19 April 1930 di Yogyakarta.

Eksistensinya menyebar ke penjuru Nusantara, salah satunya bumi cenderawasih, Papua. Mikael Alfredo Tata, menjadi salah satu pemain bola asal Papua yang berhasil mewakili Indonesia di Piala AFF. Perjalanan kariernya tertuang dalam siniar Obsesif episode “Dari Papua Hingga Piala AFF”.

Dipercaya menjadi komponen lini pertahanan timnas U19, pemuda kelahiran Jakarta, 10 Mei 2004 ini sebelumnya pernah bergabung dalam skuad timnas U16. Sebelum itu, ia juga telah tergabung dalam klub Persipura Jayapura.

“Awanya ikut turnamen Kemenpora di Jayapura, lalu dipanggil timnas pelajar. Saat itu ada telescoping potensial yang dilihat, terus diajak gabung ke timnas U16,” tuturnya.

Sejak kecil Tata tumbuh menjadi anak yang gemar bermain bola. Hal itu membuatnya bergabung dalam Sekolah Sepak Bola (SSB). Akan tetapi, keinginannya kala itu mendapat larangan dari orangtua.

Baca juga: Pentingnya Rekor MURI bagi Masyarakat Indonesia

Tak berputus asa, Tata tetap menunjukkan tekadnya hingga berada di posisi sekarang ini.

“Dulu sepatu bola sempet dibuang. Orangtua berpikir main bola mengganggu sekolah karena pelajaran di sekolah banyak yang tertinggal karena izin ikut turnamen,” ungkapnya.

Kegigihannya mewujudkan impian menjadi pemain bola mengantarkannya menjadi salah satu pemain timnas Indonesia dari bumi cenderawasih. Selain Tata, ada banyak punggawa timnas Indonesia yang berasal dari Papua.

Boaz Salosa

Namanya eksis kala dirinya sukses membawa Persipura menjuarai Liga Indonesia empat kali. Boaz masuk dalam skuad Garuda untuk Piala AFF 2004. Empat gol berhasil dicetaknya saat itu.

Lewat kemampuannya di lapangan hijau, Boaz dinobatkan menjadi pencetak gol terbanyak Indonesia Super League (ISL) dan masuk dalam daftar 50 Pesepak Bola terbaik Asia versi FourFourTwo pada 2017.

Ricky Kambuaya

Menjadi salah satu andalan pelatih asal negeri ginseng timnas Indonesia, Shin Tae-yong, dirinya tak pernah absen dalam daftar skuad utama XI Garuda di babak penyisihan gelaran Piala AFF 2020. Pemain kelahiran Sorong, Papua ini dipercaya menjadi penghuni lini tengah tim Garuda Indonesia.

Gelandang berusia 26 tahun ini dinilai memiliki permainan yang cukup baik karena kerap melakukan tekanan terhadap lawan. Perjalanan karier sepak bola profesionalnya dimulai saat dirinya bergabung dengan PS Mojokerto Putra. Saat ini Ricky menjadi salah satu pemain Maung Bandung, Persib.

Melvin Rumere

Pemain muda yang menjadi perbincangan hangat para penggemar sepak bola ini merupakan pemain asal Papua yang bermain untuk Palmerston North Maist FC. Klub ini berkompetisi di Central Federation League New Zealand, setara dengan kasta ketiga Liga Selandia Baru.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Singapore Airlines Bayar Ganti Rugi Penumpang Rp 42 Juta karena Kursi Pesawat Tak Bisa Direbahkan

Singapore Airlines Bayar Ganti Rugi Penumpang Rp 42 Juta karena Kursi Pesawat Tak Bisa Direbahkan

Tren
Update Harga BBM Mei 2024: Pertamina Tetap, Shell, Vivo, dan BP Naik

Update Harga BBM Mei 2024: Pertamina Tetap, Shell, Vivo, dan BP Naik

Tren
Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Tren
Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Tren
Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Tren
Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Tren
Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tren
7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

Tren
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Tren
Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Tren
Machu Picchu dan Borobudur

Machu Picchu dan Borobudur

Tren
6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com