Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Abah Lala, Pencipta Lagu "Ojo Dibandingke" yang Bergema di Istana Merdeka

Kompas.com - 18/08/2022, 15:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Wong ko ngene kok dibanding-bandingke...
Saing-saingke, yo mesti kalah...
Ku berharap engkau mengerti, di hati ini...
Hanya ada kamu...

KOMPAS.com - Begitulah sepenggal lirik lagu "Ojo Dibandingke" yang bergema saat upacara peringatan HUT ke-77 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Rabu (17/8/2022).

Adalah Farel Prayoga, bocah asal Banyuwangi, Jawa Timur yang meng-cover lagu karya Agus Purwanto alias Abah Lala tersebut di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Saat berbincang dengan Kompas.com melalui sambungan telepon, Abah Lala mengaku terkejut lantaran lagu ciptaannya bisa sampai dinyanyikan di Istana Merdeka.

"Yo saya pertama kaget, langsung nangis saya, bangga. Kok bisa lagu saya yang dipilih," kata Abah Lala, Kamis (18/8/2022) siang.

Baca juga: Di Balik Viralnya Jargon Dangdut, Tarik Sis, Semongko, seperti Apa Ceritanya?

Ia mendapat kabar ihwal lagunya dinyanyikan di depan Presiden Jokowi ketika dalam perjalanan menuju Purwakarta, Jawa Barat.

"Ditelepon tetangga saya, 'Bah ini lagunya ada di televisi'. Saya kaget, dalam hati saya, 'mosok lagu saya bisa sampek sini, padahal lagu lain kan banyak, lagu Jawa kan banyak, kenapa lagu saya,'" ungkapnya.

Lebih jauh, Abah Lala mengaku mengetahui sosok Farel sebagai penyanyi cilik jebolan sekolah musik bernama One Nada Banyuwangi.

Baca juga: Jargon Tarik Sis, Semongko Kini Viral, Bagaimana Tanggapan Pencetusnya?


Filosofi lagu "Ojo Dibandingke"

Penampilan penyanyi cilik Farel Prayoga yang membawakan lagu Ojo Dibandingke yang disambut antusiasme pejabat negara ikut berjoget usai upacara HUT ke-77 RI di Istana Merdeka, Rabu (17/8/2022). Dok. Sekretariat Presiden Penampilan penyanyi cilik Farel Prayoga yang membawakan lagu Ojo Dibandingke yang disambut antusiasme pejabat negara ikut berjoget usai upacara HUT ke-77 RI di Istana Merdeka, Rabu (17/8/2022).

Pria kelahiran 24 Oktober 1986 itu bercerita, lagu "Ojo Dibandingke" mengangkat kisah kehidupan orang menjalin hubungan tapi berbeda kedudukan.

Lagu "Ojo Dibandingke" diciptakan Abah Lala empat bulan yang lalu.

"Katakanlah begini, masnya mau punya istri, dari pihak perempuan, si bapaknya masih belum setuju kalau dapat masnya, masih mau dicarikan jodoh yang lain dikarenakan amet sewu (mohon maaf), masnya itu belum punya pekerjaan, tidak punya latar belakang, seperti itu kira-kira," ujar dia kepada Kompas.com.

Diciptakannya lagu "Ojo Dibandingke" itu berdasarkan kisah nyata yang menimpa salah satu teman Abah Lala.

"Itu kebetulan teman saya datang ke rumah, terus cerita, 'kayaknya gagal (menikah), la bapaknya masih gak percaya sama aku, pinginnya dikenalke sama orang lain, ya gak mampu kalau dibandingkan sama ini'," terangnya.

Baca juga: Musik Dangdut Identik dengan Goyangan, Mengapa?

Lirik lagu "Ojo Dibandingke"

Berikut lirik dan terjemahan lagu "Ojo Dibandingke":

Halaman:

Terkini Lainnya

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com