Manfaat Tidur Siang Singkat

KOMPAS.com - Sebagian orang pasti pernah tidur siang singkat di sela aktivitas sehari-hari.

Misalnya ketika jam istirahat kantor, mereka menyempatkan diri dan mencari tempat di kantor tidur sekejap.

Tidur semacam itu dikenal dengan istilah nap dan banyak yang meyakini membuat tubuh segar kembali.

Berikut manfaat tidur siang singkat:

Baca juga: Viral soal Unggahan 5 Waktu Tidur yang Tidak Disarankan, Ini Kata Dokter

Manfaat tidur siang singkat

Dikutip dari Mayoclinic, ternyata tidur siang sekejap menyimpan banyak manfaat bagi orang dewasa, terutama orang dewasa yang sehat.

Berikut beberapa di antaranya:

1. Relaksasi
2. Mengurangi kelelahan
3. Meningkatkan kewaspadaan
4. Memperbaiki suasana hati
5. Meningkatkan kinerja
6. Lebih tanggap
7. Daya ingat lebih baik

Namun, nap atau tidur siang sekejap ini tidak hanya memiliki manfaat, tapi juga risiko atau efek negatif, yakni:

1. Inertia tidur
   Seseorang mungkin akan mengalami pusing dan bingung setelah melakukan nap. Ini yang disebut sebagai inertia tidur.
2. Kesulitan tidur di malam hari
   Sebenarnya nap tidak mengganggu kualitas tidur seseorang di malam hari. Namun, bagi seseorang yang memiliki insomnia, tidur di siang hari, terlebih untuk waktu yang terlalu lama akan memperparah insomnia yang dimiliki.

Sleep Foundation menyebut, sepertiga orang dewasa Amerika Serikat (AS) biasa melakukan nap.

Kebanyakan dari mereka merasakan manfaatnya. Hanya sedikit yang mengaku mendapatkan masalah tidur akibat melakukan nap.

Baca juga: Simak, Ini Latihan Cara Mengatasi Ngorok atau Mendengkur Saat Tidur

Waktu terbaik tidur siang singkat

Meski banyak manfaat, tidur siang singkat juga ada efek negatifnya. Oleh karena itu, Anda harus mempertimbangkan waktu untuk tidur siang singkat.

Tidur siang baik dilakukan ketika Anda:

1. Kelelahan atau tiba-tiba mengantuk
2. Kehilangan waktu tidur, misalnya karena durasi kerja yang panjang
3. Ingin menjadikan nap sebagai rutinitas harian

Jenis-jenis tidur siang singkat atau "nap"

Nap ternyata dapat dikategorikan berdasarkan tujuannya:

1. Recovery Nap

Ini adalah tidur siang yang ditujukan untuk pemulihan di keesokan harinya, akibat kekurangan tidur atau kelelahan di hari sebelumnya

2. Tidur Siang Profilaksis

Jenis tidur siang ini dilakukan sebagai persiapan untuk kurang tidur. Misalnya, pekerja shift malam dapat menjadwalkan tidur siang sebelum mulai bekerja di malam harinya.

3. Appetitive Nap

Appetitive nap dilakukan untuk mendapatkan kenikmatan istirahat di siang hari. Pelaku ingin mendapatkan efek rileks dan memperbaiki suasana hati.

4. Fulfillment Nap

Ini adalah tidur siang untuk memenuhi kebutuhan tidur anak-anak yang memang lebih besar daripada kebutuhan tidur orang dewasa.

5. Tidur Siang Penting

Maksudnya, tidur siang yang memang penting untuk kesehatan seseorang. Misalnya, ketika seseorang sedang sakit.

Ia perlu meningkatkan sistem kekebalan demi melawan infeksi dan mempercepat penyembuhan.

Tidur jadi penting dalam kondisi ini.

Baca juga: 7 Cara agar Tidak Mendengkur Saat Tidur

Tidur siang yang optimal

Nap adalah tidur siang yang hanya dilakukan dalam waktu singkat seperti 10-20 menit.

Meski durasi tidur terbilang singkat, tetapi manfaat nap bisa dioptimalkan dengan cara-cara tertentu.

Pertama, pastikan durasinya tetap singkat. Semakin lama tidur siang, maka semakin pening rasanya ketika Anda terbangun.

Namun kalangan dewasa muda, tidur siang singkat yang sedikit lebih lama masih bisa ditoleransi.

Kedua, tidurlah di awal siang, misalnya pada pukul 12.00, 12.30, dan sebagainya.

Tidur setelah pukul 15.00 ternyata bisa mengganggu waktu tidur di malam hari.

Namun, penentuan kapan waktu tidur siang yang tepat ini juga bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor individu, seperti kebutuhan untuk tidur, jadwal tidur, usia, dan penggunaan obat.

Ketiga, ciptakan lingkungan sekitar yang mendukung untuk beristirahat. Artinya, tidur lah di tempat yang tenang, gelap, temperatur yang nyaman, dan minim distraksi.

Terakhir, jangan langsung bergegas ketika bangun dari tidur siang Anda.

Ambil sedikit waktu untuk beradaptasi sebelum kembali melanjutkan aktivitas, terutama jika aktivitas Anda membutuhkan respons yang cepat.