Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kolesterol Tinggi, Hindari Menyantap Menu Lebaran Berikut

Kompas.com - 02/05/2022, 12:15 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setelah menahan makan dan minum kurang lebih 30 hari di bulan puasa, tak sedikit yang ingin balas dendam untuk makan sepuas-puasnya saat Hari Raya.

Meski larut dalam suka cita hari raya Idul Fitri, orang dengan kolesterol tinggi tidak boleh ikut larut menyantap menu Lebaran sesuka hati.

Pasalnya, orang dengan riwayat kolesterol tinggi berpotensi mengalami beberapa gangguan kesehatan seperti penyakit jantung dan stroke jika tidak menjaga asupan makan.

Baca juga: 10 Manfaat Kesehatan Buah Semangka: Bisa Cegah Kanker dan Kolesterol

Kadar kolesterol normal

Kolesterol sendiri merupakan zat lilin yang terdapat dalam darah manusia. Tubuh membutuhkan kolesterol untuk membangun sel-sel yang sehat.

Namun, menurut American Heart Association, peningkatan jumlah kolesterol dalam darah juga akan meningkatkan risiko kesehatan.

Kolesterol tinggi berkontribusi terhadap risiko terkena penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung dan stroke.

Dilansir dari Medical News Today, jumlah kolesterol yang aman dalam darah bagi orang dewasa adalah di bawah 200 mg/dl.

Untuk seseorang dengan kolesterol tinggi atau di atas 200 mg/dl, perlu untuk menjaga asupan makanan terutama saat lebaran Idul Fitri.

Baca juga: 6 Penyebab Kolesterol Tinggi

Menu Lebaran pemicu kolesterol tinggi

Berikut beberapa menu Lebaran yang sebaiknya tidak terlalu banyak dikonsumsi penderita kolesterol tinggi:

1. Makanan bersantan

Ilustrasi santanShutterstock Ilustrasi santan

Sulit rasanya untuk menghindari menyantap makanan bersantan selama Lebaran. Sebab, makanan bersantan seperti hidangan wajib saat perayaan hari besar umat Islam.

Meski santan mengandung 0 gram kolesterol, tetapi ia mengandung lemak jenuh yang bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) dalam darah.

Merujuk pada American Heart Association, batas aman konsumsi lemak jenuh dalam satu hari adalah sebanyak 16 gram.

Sementara itu, dalam 100 gram santan terkandung 21,14 gram lemak jenuh, sebagaimana dikutip dari FatSecret. Angka ini melebihi batas aman konsumsi lemak jenuh per hari.

Baca juga: Plus Minus Santan untuk Kesehatan Tubuh

2. Kue kering

Selain lemak jenuh, kolesterol tinggi bisa juga dipicu asupan karbohidrat berlebih.

Karbohidrat ini bisa berdampak juga pada peningkatan kadar trigliserida, yakni jenis lemak utama yang mengalir dalam darah.

“Kolesterol naik saat Lebaran, pertama karena intake asupan karbohidratnya berlebih. Itu bisa berdampak juga ke kadar trigliserida,” kata dokter spesialis gizi klinik Christopher Andrian, dilansir dari Grid Health (22/4/2022).

Sumber karbohidrat bukan hanya dari nasi.

Baca juga: Resep Rendang Sapi untuk Sajian Lebaran yang Bisa Dicoba di Rumah

Kue-kue kering khas Lebaran seperti nastar, kastengel, dan putri salju juga mengandung karbohidrat.

Dilansir dari FatSecret, satu buah kastengel mengandung 2,24 gram karbohidrat, 5 mg kolesterol, dan 0,676 gram lemak jenuh.

Jika makan lima buah kastengel saja, sudah memasukkan 11,2 gram karbohidrat, 25 mg kolesterol, dan 3,38 gram lemak jenuh ke dalam tubuh.

Baca juga: Bikin Kue Kering, Pakai Terigu Protein Rendah, Sedang, atau Tinggi?

3. Minuman manis

Minuman manis seperti boba atau es kopi susu dengan gula aren memang menyegarkan. Namun, penting untuk diperhatikan agar kita tak mengonsumsi gula harian berlebih.SHUTTERSTOCK/ANNA_PUSTYNNIKOVA Minuman manis seperti boba atau es kopi susu dengan gula aren memang menyegarkan. Namun, penting untuk diperhatikan agar kita tak mengonsumsi gula harian berlebih.

Orang dengan riwayat kolesterol tinggi juga harus membatasi konsumsi minuman manis seperti sirup dan minuman bersoda.

Sebab, minuman-minuman tersebut mengandung gula dalam jumlah yang tinggi.

Dikutip dari Healthline, sebuah studi membuktikan efek gula terhadap kadar kolesterol dalam darah.

Baca juga: Benarkah Coca-Cola Bisa Digunakan untuk Membersihkan Toilet?

Studi tersebut menemukan bahwa orang yang mengonsumsi lebih banyak gula tambahan memiliki kolesterol baik atau high-density lipoprotein (HDL) yang lebih rendah.

Adanya HDL sesungguhnya untuk mengambil kelebihan kolesterol jahat (LDL) dalam darah, dan mengangkutnya ke organ hati.

Jika kadar HDL terlalu rendah, maka LDL dalam darah akan menumpuk dan meningkatkan risiko penyakit, seperti jantung.

Baca juga: Apakah Tidur Miring ke Kiri Bisa Membahayakan Jantung?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 6 Penyebab Kolesterol Tinggi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Tren
Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Tren
Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Tren
Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Tren
Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Tren
Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com