Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya Penyeberangan Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk

Kompas.com - 23/04/2022, 13:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kurang lebih sepekan dari sekarang, sejumlah besar masyarakat Indonesia, khususnya yang beragama Islam akan melakukan perjalanan mudik.

Ada yang perjalanan mudik ini hanya antar kota dalam satu daerah, ada yang antar provinsi, bahkan ada pula yang lintas pulau.

Misalnya dari Jawa ke Sumatera, atau dari Jawa ke Bali, dan lain sebagainya.

Pada perjalanan mudik antar pulau seperti ini, ada biaya tambahan yang harus dipersiapkan oleh pelaku mudik, yakni biaya penyeberangan menggunakan kapal.

Biaya ini akan berbeda-beda tergantung rute pelayaran dan kondisi penumpang tersebut, apalah menyeberang hanya sebagai penumpang saja atau menyeberang dengan membawa kendaraan?

Berikut adalah rincian tarif penyeberangan untuk 2 rute pelayaran dari Pulau Jawa yakni Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk berdasarkan informasi di laman resmi PT ASDP Indonesia Ferry:

Baca juga: Mudik Menggunakan Mobil Pribadi? Lakukan Dulu 7 Pengecekan Ini

Merak-Bakauheni

Rute pelayaran ini melayani masyarakat yang hendak menyeberang dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera ataupun sebaliknya.

Pelayaran dari Pelabuhan Merak, Banten menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung membutuhkan waktu 2-3 jam dan menempuh jarak sejauh 30,6 meter.

Kapal pengangkut penumpang ferry melayani rute ini setiap hari selama 24 jam.

Adapun tarif penyeberangannya adalah sebagai berikut:

Penumpang tanpa kendaraan:

  • Dewasa: Rp 19.500
  • Anak-anak: Rp 2.535

Penumpang dengan kendaraan:

  • Golongan I - Sepeda: Rp 23.500
  • Golongan II - Sepeda motor (<500CC): Rp 54.500
  • Golongan III - Sepeda motor (>500CC): Rp 116.000
  • Golongan IVa - Mobil/sedan (<=5m): Rp 419.000
  • Golongan IVb - Mobil barang (<=5m): Rp 388.000
  • Golongan Va - Bus sedang (<=7m): Rp 839.000
  • Golongan Vb - Truk sedang (<=7m): Rp 724.000
  • Golongan VIa - Bus besar (<=10 m): Rp 1.388.500
  • Golongan VIb - Truk besar (<=10m): Rp 1.113.000
  • Golongan VII - Truk Trailer (<=12m): Rp 1.615.000
  • Golongan VIII - Truk Trailer (<=16m): Rp 2.161.000
  • Golongan IX - Truk Trailer (>16m): Rp 3.361.000

Baca juga: Diskon Tiket Kereta 60 Persen dan Flash Sale Rp 75.000, Catat Tanggalnya!

Ketapang-Gilimanuk

Sementara itu, rute lain yaitu Pelabuhan Ketapang Banyuwangi-Pelabuhan Gilimanuk, memiliki tarif yang berbeda.

Untuk bisa menyeberangi Selat Bali dengan jarak 50 km dan waktu tempuh 45 menit, penumpang ferry akan dikenai biaya sebagai berikut:

Penumpang tanpa kendaraan:

  • Dewasa: Rp 8.500
  • Anak-anak: Rp 2.200

Penumpang dengan kendaraan:

  • Golongan I - Sepeda: Rp 9.000
  • Golongan II - Sepeda motor (<500CC): Rp 27.000
  • Golongan III - Sepeda motor (>500CC): Rp 39.000
  • Golongan IVa - Mobil/sedan (<=5m): Rp 182.500
  • Golongan IVb - Mobil barang (<=5m): Rp 158.000
  • Golongan Va - Bus sedang (<=7m): Rp 355.000
  • Golongan Vb - Truk sedang (<=7m): Rp 268.000
  • Golongan VIa - Bus besar (<=10 m): Rp 535.00
  • Golongan VIb - Truk besar (<=10m): Rp 447.000
  • Golongan VII - Truk Trailer (<=12m): Rp 553.000
  • Golongan VIII - Truk Trailer (<=16m): Rp 792.000
  • Golongan IX - Truk Trailer (>16m): Rp 1.112.000
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

Tren
Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com