Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata MUI soal Puasa Berbeda tapi Kemungkinan Lebaran Bersamaan

Kompas.com - 26/04/2022, 09:18 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari raya Idul Fitri 1443 Hijriah berpotensi dirayakan serempak.

Pemerintah kemungkinan menetapkan Lebaran jatuh pada tanggal yang sama dengan Muhammadiyah yakni Senin, 2 Mei 2022.

Direktur Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin menjelaskan, berdasarkan hisab, posisi hilal di Indonesia saat sidang isbat atau penentuan 1 Syawal 1443 H yang diadakan pemerintah pada 1 Mei 2022, posisi hilal sudah bisa terlihat.

"Ada kemungkinan (jatuh pada tanggal yang sama), tetapi tetap menunggu hasil sidang isbat," ujar Kamaruddin, dikutip dari Kompas.com, Selasa (26/4/2022).

Baca juga: Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2022 Tinggal Berapa Hari Lagi?

Sebelumnya, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1443 H lebih awal.

Ketentuan mengenai penetapan lebaran oleh Muhammadiyah tertuang di dalam Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1443 H.

Maklumat tersebut ditandatangani Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Sekretaris Agung Danarto.

"Umur bulan Ramadhan 1443 H 30 hari dan tanggal 1 Syawal 1443 H jatuh pada hari Senin Pon, 2 Mei 2022 M," tulis maklumat yang telah ditetapkan pada 3 Februari 2022.

Apabila pemerintah menetapkan 1 Syawal 1443 jatuh pada 2 Mei 2022, artinya puasa hanya 29 hari. Satu hari lebih sedikit dari Muhammadiyah yang berpuasa selama 30 hari.

Baca juga: Aturan Terbaru Halalbihalal Lebaran 2022

Lantas, bagaimana penjelasan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengenai puasa berbeda namun Lebaran bersamaan ini?

Penjelasan MUI

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menjelaskan, pergantian bulan Hijriah dari Muharam ke Safar, termasuk dari bulan Syakban ke Ramadhan akan terjadi bila posisi Bulan di akhir bulan yang ada sudah ada di atas ufuk meskipun hanya 0,1 derajat.

Ini berarti, imbuhnya, apabila posisi Bulan sudah ada di atas ufuk (wujudul hilal) pada akhir bulan, maka bulan baru sudah masuk.

"Begitu pulalah yang terjadi dengan bulan Ramadhan tahun ini," ujar Anwar, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (26/4/2022) pagi.

Dia mengatakan, posisi Bulan pada akhir Syakban 2022 sudah di atas ufuk, sehingga 1 Ramadhan berdasarkan ilmu hisab jatuh saat Matahari terbenam di hari dan tanggal 1 April 2022.

Baca juga: 3 Poin Penting Pidato Jokowi soal Aturan Mudik hingga Shalat Tarawih pada 2022

Ada yang berpuasa 29 dan 30 hari

Oleh karena itu, jika keputusan untuk menentukan awal Ramadhan didasarkan pada ilmu hisab, maka umat Islam harus melakukan puasa Ramadhan tahun ini pada Sabtu, 2 April 2022.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com