Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Alami Mengatasi Sakit Kepala karena Puasa

Kompas.com - 07/04/2022, 06:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Sakit kepala menjadi gangguan kesehatan yang paling sering terjadi akibat puasa, setelah gangguan pencernaan seperti diare dan asam lambung.

Dilansir dari Very Well Health, seringnya sakit kepala karena puasa muncul setelah seseorang tidak makan dan minum lebih dari 16 jam.

Sakit kepala ini jamak terjadi. Dan berita baiknya, sakit kepala akan otomatis perlahan menghilang jika seseorang tersebut mulai makan dan minum dalam porsi yang cukup.

Untuk sakit kepala yang akut, biasanya akan menghilang dalam hitungan kurang lebih 72 jam.

Nyeri sakit kepala terlokasi di kepala bagian depan atau dahi, dari level ringan hingga setengah berat.

Sakit kepala karena puasa lebih berupa tekanan berlebihan di kepala bagian depan daripada seperti migrain.

Sedangkan dilansir dari Kompas.com (18/4/2021), puasa memaksa tubuh membongkar cadangan makanan yang ada dalam lemak, otot dan organ lainnya lantaran tubuh tak mendapatkan asupan kalori selama berjam-jam.

Proses pembongkaran ini menimbulkan beragam efek kurang menyenangkan, mulai dari tubuh terasa panas, lemah, letih, lesu, hingga sakit kepala.

Baca juga: Apakah Menangis Membatalkan Puasa?

Cara mengatasi sakit kepala karena puasa

Ilustrasi puasa, apa yang terjadi pada tubuh saat kita puasa?Shutterstock/Adi purnatama Ilustrasi puasa, apa yang terjadi pada tubuh saat kita puasa?
Jika dibiarkan saja, sakit kepala karena puasa ini akan mengganggu aktivitas. Selama kita belum berbuka dan mengonsumsi makanan serta minuman, maka sakit kepala masih akan terus mengganggu.

Lantas bagaimana cara mengatasi sakit kepala karena puasa?

Berikut cara alami meredakan sakit kepala karena puasa tanpa makan dan minum:

1. Beristirahat

Dilansir dari WebMD, cara terbaik mengusir sakit kepala adalah dengan tidur atau beristirahat dengan membaringkan tubuh. 

Salah satu penyumbang terbesar sakit kepala karena puasa adalah adanya perubahan jam tidur yang drastis.

Nah ketika sakit kepala disebabkan karena kurang tidur, maka beristirahat adalah obat yang mujarab. 

2. Kompres dingin dan panas

Untuk meredakan sakit kepala migrain, Anda bisa menggunakan metode kompres dingin.

Letakkan es batu di dalam kain, kemudian gunakan untuk mengompres dahi selama 15 menitan. Istirahat 15 menit, ulangi lagi kompres dingin dengan cara yang sama.

Sedangkan untuk meredakan sakit kepala di area dahi dan belakang leher, Anda sebaiknya menggunakan kompres panas.

Tempelkan kompres panas di belakang kepala atau di belakang leher, biarkan selama beberapa menit. Ulangi sebanyak dua hingga tiga kali.

Baca juga: Cara Mengatasi Diare Saat Puasa

3. Istirahat di tempat redup

Dalam sumber yang sama, Webmd, disebutkan bahwa cahaya yang terlalu terang bisa menyiksa saraf mata dan menyebabkan sakit kepala.

Maka ketika Anda terdera sakit kepala, coba kurangi intensitas cahaya yang ada di sekitar Anda.

Bisa dengan menutup jendela dengan tirai, atau mengurangi dan mengatur level cahaya di layar monitor ponsel dan laptop Anda.

4. Lakukan pijatan ringan

Untuk mengusir sakit kepala, lakukan pijatan ringan di sekitar dahi, leher belakang dan atas kepala.

Pijatan tak perlu terlalu keras. Cukup dengan tekanan-tekanan ringan yang bertujuan untuk melancarkan aliran darah.

5. Gunakan minyak esensial

Minyak aromaterapi atau minyak esensial memiliki khasiat mengendorkan saraf dan menyingkirkan sakit kepala.

Beberapa penelitian medis menyatakan bahwa minyak peppermint adalah salah satu yang paling bisa menyembuhkan sakit kepala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com