Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Token Kripto dan Metaverse Artis, OJK Ingatkan Ini

Kompas.com - 06/04/2022, 18:45 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah artis dan influencer telah mempublikasikan proyek metaverse dan token kripto yang mereka buat.

Misalnya, pasangan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina dengan RansVers, kemudian pasangan Rizky Billar dan Lesti Kejora dengan Leslar Metaverse, pasangan Anang dan Ashanty dengan Token Asix, dan lain-lain.

Token-token dalam mata uang kripto ini mungkin saja akan dibeli masyarakat, termasuk para penggemar figur publik tersebut.

Kendati demikian, dunia metaverse terbilang masih baru di Indonesia dan belum banyak yang memiliki pemahaman matang terhadap dunia ini.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan imbauan terhadap masyarakat terkait maraknya token dan metaverse artis ini.

Baca juga: 7 Tips Cara Memilih Koin Kripto yang Tepat agar Tidak Tertipu

1. Pahami risikonya

Kepala Departemen Penyidikan Sektor Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tongam Lumban Tobing memberikan sejumlah imbauan.

Hal pertama adalah pentingnya pemahaman akan apa itu dunia metaverse, bagaimana cara main, risiko, dan sebagainya.

Salah satunya memahami bahwa investasi di dunia kripto bisa saja mengalami untung dan rugi, tidak selamanya untung.

Masyarakat diharapkan sudah paham terkait semua ini sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli dan bermain.

"Masyarakat yang ingin berinvestasi pada dunia metaverse sebaiknya perlu memahami kegiatan dan risikonya sebelum ikut kegiatan," kata Tongam, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/4/2022).

Baca juga: Agar Tak Kaget, Ini 3 Pertimbangan Sebelum Terjun ke Dunia Kripto

2. Jangan mudah tergiur keuntungan

Selanjutnya adalah jangan mudah tergiur dengan kesan baik atau janji manis yang disampaikan oleh tokoh tertentu terkait bermain di metaverse tertentu.

Jadi, bagi masyarakat, khususnya yang menhadi penggemar atau pengikut seorang tokoh, untuk bisa berpikir logis sekalipun yang mengajak berinvestasi adalah sosok yang dikagumi.

"Saat ini fenomema di masyarakat munculnya token artis dimana para followers kemudian beramai-ramai membeli dikarenakan tergiur dengan iming-iming imbal hasil yang ditawarkan," ujar Tongam.

"Padahal dalam aset kripto nilainya sangat fluktuatif, sehingga ada kemungkinan untung dan rugi," imbuhnya.

Baca juga: Ramai soal Investasi Kripto, Ini Imbauan OJK

3. Riset sebelum membeli

Tongam mengajak, masyarakat yang akan beaktivitas di metaverse harus melakukan riset terlebih dahulu agar investasi yang dimaksudkan berjalan dengan baik.

Jika investasinya rugi, maka itu adalah risiko yang tidak bisa dihilangkan. Kalaupun untung, itu juga kemungkinan yang memang bisa didapatkan.

Riset yang juga penting adalah terhadap instrumen investasi yang akan diikuti.

Misalnya di instrumen A, masyarakat harus tahu bagaimana cara membelinya, berapa pembelian minimal, sistem keuntungannya, dan lain sebagainya.

"Masyarakat diminta untuk melakukan riset terlebih dahulu dalam memilih instrument investasi, jangan hanya karena ikut-ikutan dan tergiur dengan kemewahan yang dipamerkan oleh para influencer," pungkas Tongam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com