KOMPAS.com – Warganet Twitter ramai membicarakan sebuah video yang menyebutkan bahwa pengelola Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) sempat dikuasai oleh kaum Tarbiyah.
Video tersebut diunggah oleh akun Imam Masjid Islamic Center of New York, @ShamsiAli2.
“Ada yang bisa klarifikasi tentang LPDP ini? Setahu saya program ini terbuka tanpa ada sekat….video ini bisa misleading!” tulis Shamsi Ali dalam kolom twit, Sabtu (19/2/2022).
Sejumlah warganet ikut berkomentar terkait video tersebut. Kendati demikian, banyak juga warganet yang tidak langsung mempercayai video itu.
“Banyak kawan saya yang nonmuslim lulus, Pak. Cewek-cewek. Mereka memang pintar dan berkemampuan. Kawan cowo yang pintar, sampe wawancara, padahal anak pejabat tinggi, tetap bisa gak lulus. Sejauh yang saya lihat di sekitar saya yangg lulus emang yg pintar dan jago mengelola emosi,” tulis salah satu akun.
“Itu fitnah pak, LPDP itu lembaga yg dikelola profesional, seleksi mahasiswanya bertingkat dari administrasi sampai wawancara kebangsaan. Reviewernya juga orang pilihan dari akademisi yg akan disilangkan (tak akan saling kenal). Itu narasi bagi orang yg tak mampu bersaing,” kata pengguna akun Twitter lainnya.
Hingga kini, video tersebut telah ditonton 88,5 ribu pengguna Twitter dan dikomentari warganet sebanyak 293 komentar.
Baca juga: Cara Cek Hasil Seleksi Beasiswa LPDP, Buka beasiswalpdp.kemenkeu.go.id
Menindaklanjuti video tersebut, pihak LPDP menjelaskan bahwa tuduhan tersebut tidak benar.
“Iya tidak benar,” kata Berliana Abidah Oktoviani, PIC Beasiswa LPDP, saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Sabtu (19/2/2022).
Berliana menjelaskan bahwa pihak LPDP telah memberikan klarifikasi secara lengkap melalui akun media sosial Twitter. “Kami sudah melakukan quote twit untuk mengklarifikasi,” imbuhnya.
Dilansir dari akun twitter resmi LPDP, pihaknya tidak membenarkan isu yang mengatakan bahwa LPDP pernah dikuasai golongan tertentu.
“Terkait isu LPDP ‘pernah’ dikuasai dan hanya mengutamakan golongan tertentu seperti dalam video tersebut tentu TIDAK BENAR,” ujar Andin Hadiyanto, Direktur Utama LPDP di akun resmi LPDP, Sabtu (19/2/2022).
Pihak LPDP menambahkan, proses seleksi LPDP dilakukan berdasarkan kelengkapan syarat administrasi yang diikuti dengan sistem penilaian potensi akademik yang jelas dan terukur.
Tak cukup sampai disitu, peserta LPDP juga harus melalui tahap wawancara yang menjadi salah satu tahap seleksi LPDP.
Tahap wawancara ini melibatkan pewawancara pihak ketiga dari akademisi di luar LPDP.
Hasil penilaian seleksi itu akan terus dipantau oleh komite reviewer yang beranggotakan tokoh-tokoh pendidikan tingkat nasional.
Seluruh proses seleksi beasiswa menjadi objek yang akan diaudit oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan dan Badan Pemeriksa Keuangan.
“Terkait adanya pernyataan Direktur Beasiswa, Bapak Dwi Larso dalam video tersebut, kami sampaikan bahwa pernyataan terkait menjunjung toleransi tersebut disampaikan di forum umum, dan bukan atas dasar kesimpulan bahwa LPDP pernah dikuasai pihak-pihak tertentu,” tulis Andin Hadiyanto.
Baca juga: Catat, Ini Jadwal Penting dan Persiapan Beasiswa LPDP 2021
LPDP berkomitmen untuk mempersiapkan pemimpin dan profesional masa depan melalui program beasiswa.
Selain itu, LPDP juga mendorong adanya inovasi melalui pendanaan penelitian untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera, demokratis, dan maju.
Program beasiswa LPDP diberikan kepada mahasiswa yang menempuh pendidikan magister atau doktoral.
Hingga saat ini, pihak LPDP menyebutkan sudah ada sekitar 29.872 orang yang telah mendapat manfaat Beasiswa LPDP. Dan ribuan peserta telah mengikuti seleksi beasiswa LPDP.
Selama satu dekade, sejak dari era angkatan PK-1 hingga PK-180 yang terakhir, pihak LPDP menjelaskan bahwa seleksi beasiswa LPDP dilaksanakan dengan tetap mengedepankan good governance, transparan, akuntabel, anti diskriminasi dan anti KKN, serta melibatkan pihak independen.
Baca juga: Seleksi Beasiswa LPDP Dilakukan Online, Simak Proses dan Tahapannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.