Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu OCD, Penyakit yang Dialami Aliando Syarief? Ini Gejala dan Penyebabnya

Kompas.com - 29/01/2022, 15:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Kondisi OCD lebih umum terjadi pada wanita ketimbang pria.

Sementara, seseorang bisa mengidap OCD bisa dikarenakan adanya faktor risiko yang mendukung. Faktor risiko OCD yang diketahui meliputi:

  1. Orang tua, saudara kandung, atau anak dengan OCD
  2. Perbedaan fisik di bagian tertentu dari otak Anda
  3. Depresi, kecemasan, atau tics
  4. Pengalaman dengan trauma
  5. Riwayat pelecehan fisik atau seksual sebagai seorang anak

Terkadang, seorang anak mungkin mengalami OCD setelah infeksi streptokokus. Streptokokus adalah gangguan neuropsikiatri autoimun pediatrik yang terkait dengan infeksi bakteri streptokokus.

Baca juga: Perhatikan, Ini Gejala Saat Kita Mengalami Gangguan Kesehatan Mental

Pencegahan OCD

Tidak ada cara pasti untuk mencegah gangguan obsesif-kompulsif atau OCD.

Namun, segera mungkin lakukan pengobatan dapat membantu mencegah OCD memburuk dan mengganggu aktivitas dan rutinitas harian pengidap atau pasien.

Diagnosis dan pengobatan OCD

Dokter mungkin melakukan pemeriksaan fisik dan tes darah untuk memastikan sesuatu yang lain tidak menyebabkan gejala pasien OCD.

Mereka juga akan berbicara dengan pasien tentang perasaan, pikiran, dan kebiasaannya.

Tidak ada obat untuk OCD. Namun, pasien mungkin dapat mengelola bagaimana gejala OCD memengaruhi hidupnya melalui obat-obatan, terapi, atau kombinasi perawatan/pengobatan.

Perawatan tersebut, meliputi:

1. Psikoterapi.

Terapi perilaku kognitif dapat membantu mengubah pola berpikir Anda. Dalam bentuk yang disebut pencegahan paparan dan respons, dokter Anda akan menempatkan Anda dalam situasi yang dirancang untuk menciptakan kecemasan atau memicu kompulsi.

Anda akan belajar untuk mengurangi dan kemudian menghentikan pikiran atau tindakan OCD Anda.

2. Relaksasi.

Hal-hal sederhana, seperti meditasi, yoga, dan pijat dapat membantu mengatasi gejala OCD yang membuat stres.

3. Obat.

Obat psikiatri yang disebut selective serotonin reuptake inhibitors membantu banyak orang mengendalikan obsesi dan kompulsi.

Mereka mungkin membutuhkan waktu 2 sampai 4 bulan untuk mulai bekerja.

Jika Anda masih memiliki gejala, dokter mungkin memberi Anda obat antipsikotik, seperti aripiprazole (Abilify) atau risperidone (Risperdal).

4. Neuromodulasi.

Dalam kasus yang jarang terjadi, ketika terapi dan pengobatan tidak membawa hasil, cara penanganan dengan neuromodulasi mungkin dapat dipakai.

Dokter mungkin berbicara kepada Anda tentang perangkat untuk mengubah aktivitas listrik di area tertentu di otak Anda.

Satu jenis, stimulasi magnetik transkranial, disetujui FDA untuk pengobatan OCD. Ini menggunakan medan magnet untuk merangsang sel-sel saraf. Prosedur yang lebih rumit, stimulasi otak dalam, menggunakan elektroda yang ditanamkan di kepala Anda.

5. TMS (stimulasi magnetik transkranial)

Unit TMS adalah perangkat non-invasif yang dipegang di atas kepala untuk menginduksi medan magnet. Ini menargetkan bagian tertentu dari otak yang mengatur gejala OCD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com