Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan AS-Rusia Memanas, Begini Perbandingan Militer Keduanya

Kompas.com - 18/01/2022, 08:34 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hubungan Amerika Serikat (AS) dan Rusia belakangan disebut sedang memanas. Pasalnya, pembicaraan antara Rusia, AS, dan sekutu Eropanya mengenai krisis Ukarina menemui jalan buntu.

Bagi AS, NATO, serta sekutu Eropa lainnya, menarik mundur 100.000 tentara Rusia dari perbatasan Ukraina adalah satu-satunya pertanda bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin punya niat untuk bernegosiasi dengan iktikad baik.

Sementara Rusia mengeklaim, tak ada niatan untuk menyerang Ukraina meski telah mengerahkan pasukannya di wilayah perbatasan.

Selain itu, Rusia menyebut penolakan mutlak Barat untuk mempertimbangkan larangan ekspansi NATO ke bekas wilayah Uni Soviet dan penarikan pasukan NATO dari Eropa Timur adalah bukti ketidakjujuran pihak Barat.

Kondisi ini diperumit oleh fakta bahwa baik Putin maupun Presiden Joe Biden tidak ingin terlihat terdesak mundur di depan publik domestik atau asing.

Baca juga: Melihat Perbandingan Kekuatan Militer Iran dan Amerika

Kekuatan militer AS vs Rusia

Seperti diketahui, kedua negara ini memiliki barisan militer terkuat dunia dengan alutsista canggih.

Menurut laporan Military Balance 2021 yang dirilis oleh International Institute for Strategic Studies (IISS), dikutip dari Forces, kekuatan militer AS masih di atas dari Rusia dari berbagai sisi.

Dari sisi anggaran (2020), AS mengalokasikan dana sebesar 738 miliar dollar AS, sementara Rusia 60,6 miliar dollar AS.

Secara total, Rusia memiliki 2,9 juta personel, dengan rincian 900.000 personel aktif dan 2 juta personel cadangan.

Sementara AS memiliki total 2.233.050 personel, dengan rincian 1.388.100 personel aktif dan 844.950 personel cadangan.

Baca juga: Deretan 5 Tank Tempur Terkuat di Dunia

Kekuatan udara

Awak pesawat tempur Rusia mengidentifikasi target udara sebagai pesawat EP-3E Ares dari Angkatan Udara AS dan mengawalnya pergi.KEMENTERIAN PERTAHANAN RUSIA via YOUTUBE Awak pesawat tempur Rusia mengidentifikasi target udara sebagai pesawat EP-3E Ares dari Angkatan Udara AS dan mengawalnya pergi.

Kepemiliki pesawat bomber kedua negara ini tak jauh beda. Rusia memiliki 137 buah pesawat, sedangkan AS memiliki 157 pesawat.

Pesawat tempur
Rusia: 1.021 buah
AS: 3.318 buah

Helikopter serang
Rusia: 402 buah
AS: 867 buah

Helikopter angkutan berat/menangah
Rusia: 368
AS: 3.033

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat dari London ke New York Meledak karena Bom, Semua Penumpang Tewas

Pesawat angkutan berat/menengah
Rusia: 191
AS: 686

Tanker dan pesawat tanker/transportasi multi-peran
Rusia: 15
AS: 567

Pesawat peringatan dini dan kontrol lintas udara
Rusia: 9
AS: 125

Baca juga: Spesifikasi Pesawat Kepresidenan yang Ganti Cat Merah Putih, Apa Kecanggihannya?

Kekuatan darat

Berbagai kendaraan militer dan tank milik Polandia, Italia, Kanada, dan AS bergerak dalam latihan militer NATO Namejs 2021 di tempat pelatihan di Kadaga, Latvia, pada Senin, 13 September 2021. NATO memperkuat pasukan aliansi dan melakukan latihan di wilayah anggota paling timurnya.AP PHOTO/ROMAN KOKSAROV Berbagai kendaraan militer dan tank milik Polandia, Italia, Kanada, dan AS bergerak dalam latihan militer NATO Namejs 2021 di tempat pelatihan di Kadaga, Latvia, pada Senin, 13 September 2021. NATO memperkuat pasukan aliansi dan melakukan latihan di wilayah anggota paling timurnya.

Secara keseluruhan, Rusia mengungguli AS dalam hal jumlah alutsista darat. Rinciannya adalah:

Kendaraan tempur infanteri lapis baja
Rusia: 6.450
AS: 3.419

Tank tempur utama
Rusia: 3.330
AS: 2.509

Artileri
Rusia: 5.689
AS: 6.941

Baca juga: Spesifikasi Helikopter Serbu AH-64E Apache Milik TNI AD, Dibekali Persenjataan Teknologi Mutakhir

Kekuatan laut

Kapal induk AS USS Theodore Roosevelt.TWITTER @TheRealCVN71 Kapal induk AS USS Theodore Roosevelt.

Sama halnya kekuatan udara, AS jauh mengungguli Rusia dalam hal kekuatan laut.

Kapal selam bertenaga nuklir rudal balistik
Rusia: 11
AS: 14

Kapal selam rudal serang/terpandu
Rusia: 38
AS: 54

Kapal induk
Rusia: 1
AS: 11

Kapal penjelajah, penghancur, fregat
Rusia: 30
AS: 113

Kapal amfibi utama
Rusia: 5
AS: 32

Baca juga: Cerita dan Spesifikasi KRI dr Soeharso-990, Kapal Perang Rumah Sakit TNI AL

Operasi khusus

Anggota militer AS mengenakan handset Hololens buatan MicrosoftMicrosoft Anggota militer AS mengenakan handset Hololens buatan Microsoft

Komando Operasi Khusus Amerika Serikat (USSOCOM) mengawasi operasi dan kegiatan khusus global, menyatukan jaringan komando elit dari Angkatan Darat AS, Angkatan Laut, Korps Marinir dan Angkatan Udara.

Pengintaian, penyelamatan dan pemulihan sandera, melawan senjata pemusnah massal dan kontraterorisme adalah bagian dari misi USSOCOM.

Sebanyak 63.150 personel dan 6.550 warga sipil berada di bawah USSOCOM.

Sementara Pasukan Operasi Khusus Rusia berkekuatan 1.000 orang. Negara itu juga memiliki unit pasukan khusus di angkatan udara, infanteri angkatan laut (marinir) dan angkatan udara.

Spetsnaz, operator militer khusus Rusia, hadir di masing-masing dari lima distrik militer Rusia.

Baca juga: Perbandingan Spesifikasi Jet Tempur F-15EX dan Dassault Rafale, Canggih Mana?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com