Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Laki-laki Bisa Terkena Kanker Payudara? Ini Kata Dokter

Kompas.com - 08/01/2022, 20:56 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Metode ini digunakan untuk melihat beberapa tipe tumor dan kista, dan telah terbukti dapat mengurangi mortalitas akibat kanker payudara.

Sedangkan pada laki-laki perlu waspda bila dalam keluarga inti ada lebih dari satu orang yang terkena kanker payudara atau kanker indung telur.

"Dan penting untuk segera memeriksakan diri bila ditemukan ada benjolan berapa pun besarnya nyeri atau tidak nyeri atau luka yang tidak kunjung sembuh di daerah puting atau kelainan apa pun yang dirasa tidak seperti biasanya pada payudara," kata dia.

Baca juga: Mengenal Tumor dan Kanker, Beda atau Sama?

Bagaimana mendiagnosis kanker payudara pada pria?

Wiwien menjelaskan, diagnosis kanker payudara pada laki-laki sama dengan wanita yakni melalui pemeriksaan dokter, USG, dan mammografi.

Selain itu, bila memungkinkan (pada lelaki yang payudaranya besar) dan dipastikan dengan biopsi.

Mengutip pemberitaan Kompas.com, Senin (3/1/2022), pada pasien tertentu seperti tumor ganas yang sudah menyebar ke organ tubuh lainnya, maka akan ada tes lain yang mungkin juga dibutuhkan untuk menegakkan diagnosis kanker payudara pria ini.

Di antaranya seperti rontgen dada, CT scan, atau scan tulang.

Baca juga: Mengenal Skoliosis, Kelainan Tulang Belakang yang Bisa Terjadi pada Remaja

Pengobatan kanker payudara pada pria

Wiwien mengatakan, untuk pengobatan kanker payudara pada laki-laki pun sama dengan kanker payudara pada wanita.

"Terapi kanker payudara yang masih cukup dini adalah operasi," ujar Wiwien.

Jika tindakan operasi tidak memungkinkan bisa "bersih", maka dilakukan kemoterapi terlebih dulu.

Baca juga: Ini Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Rambut Rontok pada Wanita

Makna "bersih" di sini mengacu pada syarat operasi kanker yakni radikal, tidak meninggalkan sisa sedikitpun sehingga tidak ada kemungkinan kambuh di tempat operasi.

"Bila hasil kemoterapi baik tumor mengecil, bengkak hilang, penyebaran di kelenjar getah bening ketiak mengecil atau hilang baru bisa dilakukan operasi," imbuhnya.

Sementara, pada pasien yang bisa langsung dilakukan terapi lanjut seperti i kemoterapi, radiasi, hormonal terapi dan target terapi ditentukan oleh hasil histopatologi dan imunohistokimia.

Untuk proses penyembuhan pasca-operasi pada pasien, Wiwien menambahkan, jika tidak ada masalah dengan penyembuhan luka umumnya 3-4 minggu luka sudah kering baik.

Baca juga: Mengenal Toksoplasma, Gejala, dan Pencegahannya

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mengapa Pria Punya Payudara dan Puting?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com