Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Varian Omicron, Ini Aturan Perjalanan Internasional Terbaru

Kompas.com - 29/11/2021, 17:30 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia mengeluarkan aturan baru terkait perjalanan internasional.

Aturan ini dikeluarkan menyusul munculnya varian baru virus corona Omicron yang dikhawatirkan lebih menular dibandingkan varian sebelumya.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan varian B.1.1.529 Omicron yang ditemukan awal bulan ini menjadi variant of concern.

Penyesuaian perjalanan internasional di Indonesia tertuang dalam Surat Edaran Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Nomor 23 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019.

Kebijakan berlaku efektif mulai hari ini, Senin (29/11/2021), hingga waktu yang ditentukan kemudian.

Dengan berlakunya aturan ini, maka SE Nomor 20 Tahun 2021 dan Addendum SR Nomor 20 Tahun 2021 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Aturan perjalanan internasional di Indonesia terbaru

1. Penyesuaian lama karantina

Pemerintah memberlakukan penutupan sementara pintu masuk ke Indonesia, dengan menangguhkan pemberian visa kepada warga negara asing (WNA) dengan riwayat perjalanan dalam 14 hari terakhir ke Afrika Selatan, Botswana, Lesotho, Eswatini, Mozambique, Malawi, Zambia, Zimbabwe, Angola, Namibia, dan Hong Kong.

Daftar negara dapat ditambah apabila ada konfirmasi transmisi lokal di negara lainnya.

Pengaturan ini dikecualikan kepada pemegang visa diplomatik dan dinas, pejabat asing setingkat menteri ke atas beserta rombongan yang melakukan kunjungan resmi/kenegaraan, masuk dengan skema Travel Corridor Arragement (TCA), dan delegasi negara anggota G20.

Sementara itu, Warga Negara Indonesia (WNI) yang memiliki riwayat perjalanan ke negara-negara tersebut dalam kurun waktu 14 hari terakhir tetap diizinkan untuk kembali ke Indonesia dengan kewajiban menjalani karantina selama dua pekan.

Sedangkan untuk WNA dan WNI dari negara lain yang tidak disebutkan di atas wajib melakukan penyesuaian durasi karantina menjadi 7x24 jam.

Terdapat penambahan durasi karantina dari yang sebelumnya hanya 3 atau 5 hari, tergantung status vaksinasinya.

Baca juga: Daftar Hari Libur Bulan Desember 2021: Cuti Bersama Natal Dihapus

 

2. Skrining

Setiap pelaku perjalanan internasional wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat masuk ke wilayah Indonesia

Selain itu, upaya skrining dilakukan bagi pelaku perjalanan internasional lainnya seperti skrining administratif, berupa sertifikat vaksin, hasil negatif Covid-19, dan visa/berkas imigrasi pendukung lainnya.

Serta testing ulang sebagai bentuk konfirmasi entry test saat kedatangan dan exit test sesuai durasi karantina.

Tes ulang dilakukan di hari keenam karantina bagi pelaku perjalanan internasional yang melakukan karantina dengan durasi 7x24 jam atau pada hari ke-13 karantina bagi pelaku perjalanan internasional yang melakukan karantina dengan durasi 14x24 jam.

Sederhananya, WNI dari Afrika Selatan, Botswana, Leshoto, Eswatini, Mozambik, Malawi, Zambia, Zimbabwe, Angola, Namibia, dan Hong kong dalam kurun waktu 14 hari boleh masuk Indonesia, dengan memenuhi:

  • Tes PCR maksimal 3x24 jam sebelum keberangkatan
  • Tes PCR ulang pertama saat kedatangan
  • Melakukan karantina selama 14x24 jam atau 14 hari
  • Tes PCR ualng kedua di hari ke-13 karantina
  • Sampel PCR wajib dilakukan WGS

Untuk pelaku perjalanan dari negara atau wilayah lainnya, baik WNI atau WNA, wajib memenuhi syarat sebagai berikut:

  • Tes PCR 3x24 jam sebelum keberangkatan
  • Tes PCR ulang pertama saat kedatangan
  • Karantina 7x24 jam
  • Tes PCR ulang kedua di hari keenam karantina
  • Sampel PCR diimbau dilakukan WGS (Whole Genom Sequencing). 

Baca juga: 13 Negara Tutup Pintu Kedatangan dari Afrika karena Omicron, Mana Saja?

 

3. Mekanisme khusus

Bagi WNA TCA, pemegang visa diplomatik dan dinas, kunjungan setingkat menteri ke atas dan rombongan, serta delegasi negara anggota G20, wajib melakukan protokol sebagai berikut:

  • Tes PCR 3x24 jam sebelum keberangkatan
  • Tes PCR ulang saat kedatangan
  • Tidak karantina
  • Memaksimalkan sistem travel bubble
  • Selalu memantau kondisi kesehatannya dan melakukan skrining tes berkala selama tugas atau kunjungan di Indonesia.

Baca juga: Ramai Disebut Aktif, PVMBG Pastikan Gunung Galunggung Masih Normal

4. Sertifikat vaksin

Untuk memasuki Indonesia, WNI maupun WNA wajib menunjukkan kartu atau sertifikat vaksinasi, dengan menerima dosis lengkap minimal 14 hari sebelum keberangkatan.

Bagi WNI yang belum mendapatkan vaksinasi di luar negeri, dapat melakukan vaksinasi di tempat karantina setibanya di Indonesia setelah dilakukan pemeriksaan RT-PCR kedua dengan hasil negatif.

Dalam hal WNA belum mendapat vaksin di luar negeri, maka akan divaksinasi di tempat karantina setibanya di Indonesia setelah dilakukan pemeriksaan RT-PCR kedua dengan hasil negatif, dengan ketentuan sebagai berikut:

  1. WNA berusia 12 – 17 tahun
  2. Pemegang izin tinggal diplomatik dan izin tinggal dinas
  3. Pemegang kartu izin tinggal terbatas (KITAS) dan kartu izin tinggal tetap (KITAP).

5. Protokol kesehatan

Selain itu, diwajibkan bagi setiap orang untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat, yaitu

  • Menggunakan masker tiga lapis atau 3 ply dengan benar menutupi hidung dan mulut
  • Tidak diperkenankan berbicara satu arah maupun dua arah melalui telepon ataupun secara langsung sepanjang perjalanan dengan moda transportasi umum darat, perkeretaapian, laut, sungai, danau, penyeberangan, dan udara
  • Tidak diperkenankan untuk makan dan minum sepanjang perjalanan penerbangan bagi perjalanan yang kurang dari 2 jam, kecuali pelaku perjalanan yang wajib mengkonsumsi obat dalam rangka pengobatan yang jika tidak dilakukan dapat membahayakan keselamatan dan kesehatannya.

Informasi lengkap mengenai aturan perjalanan internasional terbaru dapat dilihat di sini.

Baca juga: Mengenal Li Xiting, Orang Terkaya di Singapura, Ini Profilnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com