Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Bebas Zona Risiko Tinggi Covid-19, 19 Daerah Catat Nol Kasus

Kompas.com - 09/11/2021, 18:30 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Situasi pandemi Covid-19 di Indonesia berangsur membaik.

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, saat ini tren kasus Covid-19, khususnya di Jawa-Bali, dalam kondisi rendah.

"Kasus konfirmasi di Jawa-Bali terus mengalami penurunan dari puncaknya, hingga mencapai 99 persen dari puncak kasus pada 15 Juli lalu," kata Luhut dalam keterangan pers Evaluasi PPKM, Senin (8/11/2021) di YouTube Sekretariat Presiden.

Selain itu, Luhut juga menyampaikan bahwa angka reproduksi (Rt) Covid-19 untuk wilayah Pulau Jawa dan Bali berada di bawah 1.

Rt untuk wilayah Jawa berada pada angka 0,93. Sedangkan Bali berada pada angka 0,97.

"Mengindikasikan terkendalinya pandemi Covid-19," ujar dia.

Baca juga: 98 Persen Wilayah Indonesia Risiko Rendah Covid-19, Nol Zona Risiko Tinggi

Indonesia tanpa zona risiko tinggi

Perbaikan situasi pandemi Covid-19 juga terlihat dari status zonasi yang kini menunjukkan tidak ada lagi zona risiko tinggi atau zona merah.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 per Minggu (7/11/2021), mayoritas wilayah di Indonesia berstatus risiko rendah penularan Covid-19 atau zona kuning.

Sementara itu, sebanyak 19 wilayah tercatat berstatus nol kasus Covid-19, yakni:

Sumatera Utara

  • Nias Barat

Sumatera Selatan

  • Musi Banyuasin
  • Kota Lubuklinggau

Bengkulu

  • Bengkulu Tengah

Sulawesi Tenggara

  • Kolaka Utara
  • Wakatobi
  • Buton Tengah
  • Konawe Kepulauan

Papua Barat

  • Raja Ampat
  • Pengunungan Arfak

Papua

  • Mamberamo Tengah
  • Dogiyai
  • Mamberamo Raya
  • Puncak

Maluku Utara

  • Kepulauan Sula
  • Pulau Taliabu
  • Halmahera Timur

Maluku

  • Kota Tual
  • Buru Selatan

Baca juga: Fenomena Nadir Kabah 29 November, Saat Matahari Tepat di Bawah Kabah

Kriteria zonasi

Peta zonasi risiko daerah dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan.

Indikator-indikator yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Indikator Epidemiologi

  • Penurunan jumlah kasus positif & probable pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
  • Jumlah kasus aktif pada pekan terakhir kecil atau tidak ada
  • Penurunan jumlah meninggal kasus positif pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
  • Penurunan jumlah meninggal kasus suspek pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
  • Penurunan jumlah kasus positif yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
  • Penurunan jumlah kasus suspek yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
  • Persentase kumulatif kasus sembuh dari seluruh kasus positif
  • Insiden Kumulatif kasus positif per 100,000 penduduk
  • Kecepatan Laju Insidensi (perubahan insiden kumulatif) per 100,000 penduduk
  • Mortality rate (angka kematian) kasus positif per 100,000 penduduk

2. Indikator Surveilans Kesehatan Masyarakat

  • Jumlah pemeriksaan sampel diagnosis mengikuti standar WHO (1 orang diperiksa per 1,000 penduduk per minggu) pada level provinsi
  • Positivity rate rendah (target kurang dari sama dengan 5 persen sampel diagnosis positif dari seluruh kasus yang diperiksa) - merujuk pada angka provinsi

3. Indikator Pelayanan Kesehatan 

  • Rata-rata angka keterpakaian Tempat Tidur Isolasi (persen BOR TT Isolasi) dalam 1 minggu terakhir pada Rumah Sakit Rujukan Covid-19, cukup untuk menampung pasien Covid-19 di wilayah tersebut.
  • Rata-rata angka keterpakaian Tempat Tidur Intensif (persen BOR TT Intensif) dalam 1 minggu terakhir pada Rumah Sakit Rujukan Covid-19 cukup untuk menampung pasien Covid-19 di wilayah tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com