KOMPAS.com - Situasi pandemi Covid-19 di Indonesia berangsur membaik.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, saat ini tren kasus Covid-19, khususnya di Jawa-Bali, dalam kondisi rendah.
"Kasus konfirmasi di Jawa-Bali terus mengalami penurunan dari puncaknya, hingga mencapai 99 persen dari puncak kasus pada 15 Juli lalu," kata Luhut dalam keterangan pers Evaluasi PPKM, Senin (8/11/2021) di YouTube Sekretariat Presiden.
Selain itu, Luhut juga menyampaikan bahwa angka reproduksi (Rt) Covid-19 untuk wilayah Pulau Jawa dan Bali berada di bawah 1.
Rt untuk wilayah Jawa berada pada angka 0,93. Sedangkan Bali berada pada angka 0,97.
"Mengindikasikan terkendalinya pandemi Covid-19," ujar dia.
Baca juga: 98 Persen Wilayah Indonesia Risiko Rendah Covid-19, Nol Zona Risiko Tinggi
Indonesia tanpa zona risiko tinggi
Perbaikan situasi pandemi Covid-19 juga terlihat dari status zonasi yang kini menunjukkan tidak ada lagi zona risiko tinggi atau zona merah.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 per Minggu (7/11/2021), mayoritas wilayah di Indonesia berstatus risiko rendah penularan Covid-19 atau zona kuning.
Sementara itu, sebanyak 19 wilayah tercatat berstatus nol kasus Covid-19, yakni:
Sumatera Utara
Sumatera Selatan
- Musi Banyuasin
- Kota Lubuklinggau
Bengkulu
Sulawesi Tenggara
- Kolaka Utara
- Wakatobi
- Buton Tengah
- Konawe Kepulauan
Papua Barat
- Raja Ampat
- Pengunungan Arfak
Papua
- Mamberamo Tengah
- Dogiyai
- Mamberamo Raya
- Puncak
Maluku Utara
- Kepulauan Sula
- Pulau Taliabu
- Halmahera Timur
Maluku
Baca juga: Fenomena Nadir Kabah 29 November, Saat Matahari Tepat di Bawah Kabah
Kriteria zonasi
Peta zonasi risiko daerah dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan.
Indikator-indikator yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Indikator Epidemiologi
- Penurunan jumlah kasus positif & probable pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
- Jumlah kasus aktif pada pekan terakhir kecil atau tidak ada
- Penurunan jumlah meninggal kasus positif pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
- Penurunan jumlah meninggal kasus suspek pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
- Penurunan jumlah kasus positif yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
- Penurunan jumlah kasus suspek yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
- Persentase kumulatif kasus sembuh dari seluruh kasus positif
- Insiden Kumulatif kasus positif per 100,000 penduduk
- Kecepatan Laju Insidensi (perubahan insiden kumulatif) per 100,000 penduduk
- Mortality rate (angka kematian) kasus positif per 100,000 penduduk
2. Indikator Surveilans Kesehatan Masyarakat
- Jumlah pemeriksaan sampel diagnosis mengikuti standar WHO (1 orang diperiksa per 1,000 penduduk per minggu) pada level provinsi
- Positivity rate rendah (target kurang dari sama dengan 5 persen sampel diagnosis positif dari seluruh kasus yang diperiksa) - merujuk pada angka provinsi
3. Indikator Pelayanan Kesehatan
- Rata-rata angka keterpakaian Tempat Tidur Isolasi (persen BOR TT Isolasi) dalam 1 minggu terakhir pada Rumah Sakit Rujukan Covid-19, cukup untuk menampung pasien Covid-19 di wilayah tersebut.
- Rata-rata angka keterpakaian Tempat Tidur Intensif (persen BOR TT Intensif) dalam 1 minggu terakhir pada Rumah Sakit Rujukan Covid-19 cukup untuk menampung pasien Covid-19 di wilayah tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.