Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Asal Pijat, Lakukan Ini jika Terkilir

Kompas.com - 17/10/2021, 12:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Terkilir merupakan kondisi yang sering dialami ketika sedang berolahraga.

Dalam pemahaman kebanyakan orang, langkah pertama yang dilakukan ketika sedang terkilir adalah memijat bagian tubuh yang terkilir.

Lantas benarkan tindakan tersebut?

Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi dari Universitas Indonesia (UI) Achmad Fauzi Kamal mengatakan, terkilir dalam bahasa kedokteran dikenal dengan sprain.

Baca juga: Kenali Linea Nigra, Garis Samar yang Ada di Perut Perempuan

Sprain sendiri memiliki tiga tingkatan, yaitu ringan, sedang, dan berat.

Hal ini berkaitan dengan penanganan yang dilakukan ketika sedang terkilir.

"Pada keadaan terkilir, lazimnya disertai dengan bengkak dan memar kebiruan, dengan gejala nyeri," kata Fauzi saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (16/10/2021).

Baca juga: 5 Ramuan Alami Pereda Sakit Tenggorokan

Ilustrasi keseleo, cara mengatasi keseleo salah satunya dengan kompresi atau perban elastisShutterstock/Pressmaster Ilustrasi keseleo, cara mengatasi keseleo salah satunya dengan kompresi atau perban elastis

Saat sedang terkilir atau keseleo, pertolongan pertama yang harus dilakukan yakni dengan metode RICE (Rest, Ice, Compression, Elevationn) untuk mengurangi bengkak dan nyeri.

Rest maksudnya adalah menghentikan aktivitas sesegera mungkin, meski masih merasa kuat, sedangkan Ice adalah memberikan es pada bagian terkilir untuk mengurangi rasa nyeri.

Compression (kompres) sendiri dilakukan dengan es yang dibalut dengan kain dan ditempelkan ke bagian tubuh yang terkiril.

Elevation yaitu mengganjal bagian tubuh dengan bantal atau benda lain agar berada di posisi lebih tinggi dari tubuh lain saat berbaring, guna mengurangi rasa nyeri.

Baca juga: 10 Makanan yang Dapat Mempengaruhi Munculnya Jerawat, Apa Saja?

Pemijatan pada kondisi terkilir

Fauzi mengatakan, pemijatan dimungkinkan pada kondisi ringan setelah kondisi lebih nyaman.

Artinya, pemijatan tidak boleh dilakukan sesaat setelah terkilir.

Jika pemijatan itu dilakukan pada kondisi sedang dan berat, justru akan berdampak buruk.

"Berdampak buruk bila masuk derajat sedang sampai berat, bisa menyebabkan keterlambatan penanganan yang benar dan dapat berakibat kecacatan atau penurunan gangguan fungsi," jelas dia.

Baca juga: Simak, Ini 15 Makanan yang Sebaiknya Dihindari agar Sistem Imun Kuat

Ilustrasi CT scan paru-paru. Pemeriksaan yang dianjurkan untuk menegakkan diagnosis pada pasien Covid-19. CT scan bisa menunjukkan perbedaan dan persamaan antara pneumonia Covid-19 dan gagal jantung.SHUTTERSTOCK/create jobs 51 Ilustrasi CT scan paru-paru. Pemeriksaan yang dianjurkan untuk menegakkan diagnosis pada pasien Covid-19. CT scan bisa menunjukkan perbedaan dan persamaan antara pneumonia Covid-19 dan gagal jantung.

Karenanya, penting untuk memastikan apakah tidak ada tulang patah, ligamen putus, atau sendi yang lepas.

Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan CT Scan atau rontgen.

Apabila terdapat patah tulang atau geser, penanganan yang lazim dilakukan adalah operasi bedah.

"Juga bila ada putus ligamen, misalnya pada lutut atau ankle, harus dilakukan pembedahan untuk mengembalikan fungsinya," kata dia.

Baca juga: Kebiasaan Buruk Sehari-hari yang Bisa Merusak Tulang dan Sendi

NB: Artikel ini telah mengalami koreksi dan penyesuaian pada Jumat (22/10/2021) dikarenakan terdapat kesalahan dalam pencantuman twit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com