Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Indonesia Dilanda Gelombang Panas? Begini Penjelasan BMKG

Kompas.com - 06/08/2021, 16:32 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Akhir-akhir ini beredar isu yang menyebutkan bahwa Indonesia sedang dilanda gelombang panas.

Menanggapi isu tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa fenomena cuaca gelombang panas tidak terjadi di Indonesia.

Sebagaimana diberitakan Kompas.com pada Selasa (3/8/2021), Deputi Klimatologi BMKG Drs Herizal, MSi membantah isu yang beredar di masyarakat tentang gelombang panas di dunia dan di Indonesia yang berlangsung belakangan ini.

Apa itu gelombang panas?

Gelombang Panas atau heatwave merupakan fenomena cuaca yang membuat suhu udara panas 5 derajat celsius lebih tinggi dibandingkan rata-rata suhu maksimum harian.

Biasanya, fenomena ini berlangsung selama 5 hari atau lebih secara berturut-turut di wilayah yang mengalaminya.

Baca juga: Suhu Dingin di Sejumlah Daerah di Indonesia, Ini Penjelasan BMKG

Gelombang panas sering kali terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi, seperti wilayah Amerika, Eropa, Australia, dan wilayah yang memiliki massa daratan luas.

Herizal menjelaskan, gelombang panas dapat terjadi karena adanya udara panas yang terperangkap di suatu wilayah akibat adanya anomali dinamika atmosfer, sehingga aliran udara tidak bergerak pada wilayah yang luas.

Fakta terkait isu gelombang panas

Berikut ini beberapa fakta tentang isu gelombang panas yang terjadi di dunia, termasuk Indonesia

1. Gelombang panas di Amerika Utara

Badan Meteorologi Dunia melaporkan bahwa wilayah Amerika Utara sedang mengalami fenomena gelombang panas.

Bahkan, gelombang panas yang terjadi di Amerika Utara ini memecahkan rekor suhu tertinggi di wilayah British Columbia Kanada yang mencapai 49,6 derajat celsius dan 47,7 derajat celsius di Phoenix Arizona pada pertengahan Juni 2021.

Baca juga: 8 Miliar Ton Es di Greenland Mencair Per Hari akibat Gelombang Panas

Gelombang panas tersebut dinyatakan memiliki dampak yang sangat luas pada kehidupan manusia maupun ekosistem.

Sementara itu, gelombang panas juga terjadi di beberapa wilayah di Eropa Selatan yang membuat suhu mencapai 40-45 derajat celsius pada awal pekan Agustus 2021.

2. Suhu panas di Indonesia

Indonesia cenderung memiliki karakteristik perubahan cuaca yang cepat. Selain itu, secara geografis, Indonesia berada di wilayah ekuatorial, sehingga karakter dinamika atmosfernya berbeda dengan wilayah lintang menengah-tinggi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

BMKG: Ini Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 19-20 Mei 2024

BMKG: Ini Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 19-20 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Blunder Kemendikbud Ristek soal Respons Kenaikan UKT | Listyo Sigit Jadi Kapolri Terlama Era Jokowi

[POPULER TREN] Blunder Kemendikbud Ristek soal Respons Kenaikan UKT | Listyo Sigit Jadi Kapolri Terlama Era Jokowi

Tren
Google Perkenalkan Fitur AI Overview di Ajang Google I/O 2024, Apa Itu?

Google Perkenalkan Fitur AI Overview di Ajang Google I/O 2024, Apa Itu?

Tren
Status BPJS Kesehatan Nonaktif Usai Resign, Bagaimana Mengaktifkannya?

Status BPJS Kesehatan Nonaktif Usai Resign, Bagaimana Mengaktifkannya?

Tren
Potensi Manfaat Mengonsumsi Edamame untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Potensi Manfaat Mengonsumsi Edamame untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Tren
Sejarah Lahirnya Budi Utomo 20 Mei 1908, Simbol Kebangkitan Nasional

Sejarah Lahirnya Budi Utomo 20 Mei 1908, Simbol Kebangkitan Nasional

Tren
7 Hewan Tercepat di Lautan, Ada yang Mampu Berenang hingga 110 Kilometer per Jam

7 Hewan Tercepat di Lautan, Ada yang Mampu Berenang hingga 110 Kilometer per Jam

Tren
Ritual Thudong 2024 Dimulai dari Semarang, Ini Alasannya

Ritual Thudong 2024 Dimulai dari Semarang, Ini Alasannya

Tren
Tampilan WhatsApp di iPhone Berubah, Apa yang Beda?

Tampilan WhatsApp di iPhone Berubah, Apa yang Beda?

Tren
Daftar 9 KA New Generation, Ada Kelas Ekonomi hingga Eksekutif Luxury

Daftar 9 KA New Generation, Ada Kelas Ekonomi hingga Eksekutif Luxury

Tren
20 Mei 2024 Hari Kebangkitan Nasional, Libur Tanggal Merah atau Tidak?

20 Mei 2024 Hari Kebangkitan Nasional, Libur Tanggal Merah atau Tidak?

Tren
Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan antara Oat dan Gandum

Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan antara Oat dan Gandum

Tren
Separator Jalur Lambat dan Cepat Ring Road Yogyakarta Tak Jadi Dibongkar, Ini Penggantinya

Separator Jalur Lambat dan Cepat Ring Road Yogyakarta Tak Jadi Dibongkar, Ini Penggantinya

Tren
50 Link Twibbon dan Ucapan Harkitnas 2024, Penuh Semangat dan Makna

50 Link Twibbon dan Ucapan Harkitnas 2024, Penuh Semangat dan Makna

Tren
Ikan Nila Disebut Suka Membuat Lubang di Dasar Sungai, untuk Apa? Ini Penjelasan Pakar

Ikan Nila Disebut Suka Membuat Lubang di Dasar Sungai, untuk Apa? Ini Penjelasan Pakar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com