Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa Matikan Data Internet, Cara Mudah Setop Terima Pesan WhatsApp

Kompas.com - 25/07/2021, 07:00 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.com - Bekerja dari rumah membuat penggunaan media perpesanan seperti WhatsApp lebih intens karena kordinasi pekerjaan mayoritas dilakukan di sana. Ada kalanya kita ingin berhenti sejenak menerima pesan untuk beristirahat.

Belum lagi di tengah pandemi Covid-19 ini. pesan duka datang silih berganti. Rasa cemas bisa dengan mudah menghampiri lantaran satu per satu kerabat maupun sahabat menyampaikan kabar sedih.

Tak sedikit kemudian para pengguna media sosial memiliki kesadaran untuk melakukan detoks demi terhadap kesehatan mentalnya. Setidaknya untuk sementara berhenti menengok media sosial

Beberapa platform media sosial menerapkan sistem yang mudah untuk menghentikan penggunaan sementara, seperti Twitter, Facebook, atau Instagram. Sebagai pengguna, kita cukup keluar (sign out) dari akun tanpa harus menghapus aplikasi.

Sayangnya, kita tidak menerapkannya pada WhatsApp. Pengguna tidak bisa sembarangan keluar masuk akun.

Baca juga: Setelah Unduh, Jangan Sebar Sertifikat Vaksin Covid-19 ke Media Sosial

Cara untuk rehat sejenak dari WhatsApp

WhatsApp sendiri tidak menyediakan pilihan sign out dalam aplikasinya. Ini membuat kita perlu berpikir trik lain agar tidak terus-terusan terikat dengannya.

Hingga saat ini, belum ada fitur khusus untuk menonaktifkan atau keluar dari akun WhatsApp dalam waktu tertentu. Meski demikian, terdapat trik yang bisa dilakukan untuk berhenti sementara menggunakan WhatsApp di perangkat Android.

Mematikan akses internet ponsel

Cara pertama ialah dengan mematikan koneksi internet, baik dari data seluler sendiri maupun koneksi WiFi. Mudah namun konsekuensinya Anda tidak bisa menerima telepon, menerima e-mail, atau mengakses aplikasi lain yang membutuhkan akses internet.

Hentikan kerja aplikasi

Cara kedua juga mudah dan tak sampai mematikan koneksi internet. Yaitu menghentikan secara paksa (force stop) WhatsApp di dalam perangkat.

Untuk melakukannya, pengguna cukup masuk ke menu pengaturan (setting) ponsel, kemudian buka menu "Aplikasi".

Setelah itu, pilih aplikasi WhatsApp. Nantinya, pengguna akan dihadapkan pada beberapa opsi, salah satunya adalah "Force Stop". Tekan tombol tersebut untuk menghentikan kinerja WhatsApp.

Jika Anda melakukan force stop pada WhatsApp, pengirim pesan hanya bisa melihat keterangan "centang satu" alias pesan dari pengguna lain kepada Anda belum masuk saja. 

Baca juga: 2 Cara Mengganti Font WhatsApp dan Instagram Tanpa Aplikasi

Cara ini tidak akan berpengaruh pada aktivitas Anda lainnya, misalnya pada aplikasi lain yang masih membutuhkan internet. Anda bisa mulai mendapatkan pesan lagi saat membuka aplikasi WhatsApp.

Jika cara di atas tidak manjur, Anda bisa memilih opsi untuk menonaktifkan "Background Data" dan mencabut semua izin aplikasi untuk WhatsApp.

Sembunyikan chat tanpa blokir kontak

Selain berhenti menerima pesan di WhatsApp, ada satu cara lain mengamankan kesehatan mental akibat media sosial satu ini.

Beberapa waktu lalu WhatsApp meperbarui fitur Archived Chats alias arsip obrolan yang diperbarui. Arsip sebenarnya bukan fitur anyar, tapi mekanismenya diubah dalam pembaruan.

Pada versi sebelumnya, fitur "Arsip" digunakan untuk menyembunyikan beberapa chat pribadi maupun grup agar tidak muncul di beranda. Kendati disembunyikan, chat yang disimpan tadi akan kembali ke tampilan utama atau beranda apabila ada pesan baru masuk.

Nah, di versi yang baru terdapat opsi untuk tetap menyembunyikan chat agar tidak muncul lagi ke beranda, sekalipun ada pesan baru yang masuk. Begitu pula dengan notifikasi pesan baru, tidak akan muncul di beranda ruang obrolan.

Hal ini memungkinkan pengguna untuk menyembunyikan notifikasi dan pesan sepenuhnya tanpa harus memblokir kontak.

Baca juga: Begini Cara Menyaring Kabar Covid-19 di WhatsApp, Facebook, Instagram, dan Twitter

 

Bedanya dari pemblokiran, pesan dari kontak yang diarsip akan tetap terkirim, tapi chat dari orang tersebut tidak akan dimunculkan di tampilan utama sehingga bisa diabaikan.

Berikut langkah-langkahnya:

  1. Pilih chat mana saja yang ingin disembunyikan dengan cara klik dan tahan chat yang dikehendaki.
  2. Klik tombol ikon "Arsip" atau "Archived" yang diwakili gambar sebuah kotak dengan anak panah ke bawah.
  3. Chat tersebut akan otomatis pindah ke Archived Chats.
  4. Tab "Arsip" yang selama ini tersembunyi, akan muncul di daftar paling atas, tepat sebelum ruang obrolan pertama.
  5. Tab tersebut turut dibubuhi angka jumlah chat yang disembunyikan di "Arsip"
  6. Pengguna bisa mengatur apakah ingin tetap mengarsipkan chat walaupun ada pesan baru, atau mengembalikannya lagi ke beranda.
  7. Caranya, buka tab "Arsip", lalu klik ikon titik tiga vertikal yang ada di pojok kanan atas. Kemudian pilih "pengaturan arsip".
  8. Jika ingin tetap menyembunyikannya, cukup geser tombol ke kanan hingga berubah menjadi warna hijau, dan ke kiri untuk sebaliknya.

Perlu diingat bahwa pilihan ini berlaku untuk semua percakapan yang diarsipkan. Artinya, pengguna tidak bisa memilih pesan mana saja yang ingin dikembalikan ke beranda.

Jika ada pesan baru muncul, Anda tidak bisa memisahkan antara pesan baru dan chat yang ingin tetap disembunyikan.

Sumber: KompasTekno

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk Jalur Busway, Bisa Didenda Rp 50 Juta

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk Jalur Busway, Bisa Didenda Rp 50 Juta

Tren
Mirip di Taiwan, Sidang Paripurna Indonesia Juga Pernah Ricuh hingga Terjadi Insiden Palu Hilang

Mirip di Taiwan, Sidang Paripurna Indonesia Juga Pernah Ricuh hingga Terjadi Insiden Palu Hilang

Tren
5 Temuan TNI AL soal Kasus Kematian Lettu Eko Damara

5 Temuan TNI AL soal Kasus Kematian Lettu Eko Damara

Tren
35 Ucapan dan Twibbon Hari Waisak 23 Mei 2024

35 Ucapan dan Twibbon Hari Waisak 23 Mei 2024

Tren
Rombongan Presiden Iran Ini Sempat Hidup Sejam Usai Helikopter Jatuh

Rombongan Presiden Iran Ini Sempat Hidup Sejam Usai Helikopter Jatuh

Tren
Mei Diklaim Bulan Terlama dan Bulan Saat Uang Habis-habisan, Apa Penyebabnya?

Mei Diklaim Bulan Terlama dan Bulan Saat Uang Habis-habisan, Apa Penyebabnya?

Tren
Pendaftaran Akun PPDB DKI Jakarta 2024 Dibuka, Klik Sidanira.jakarta.go.id

Pendaftaran Akun PPDB DKI Jakarta 2024 Dibuka, Klik Sidanira.jakarta.go.id

Tren
13 Manfaat Daun Kelor, Ampuh Kontrol Gula Darah dan Atasi Kolesterol

13 Manfaat Daun Kelor, Ampuh Kontrol Gula Darah dan Atasi Kolesterol

Tren
Pekerja yang Terkena PHK Masih Menerima Manfaat JKN Selama 6 Bulan, Ini Syaratnya

Pekerja yang Terkena PHK Masih Menerima Manfaat JKN Selama 6 Bulan, Ini Syaratnya

Tren
Embun Upas Akan Muncul Kembali di Dieng, Kapan Terjadi?

Embun Upas Akan Muncul Kembali di Dieng, Kapan Terjadi?

Tren
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC)? Berikut Tugas dan Wewenangnya

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC)? Berikut Tugas dan Wewenangnya

Tren
ICC Ajukan Surat Penangkapan Pimpinan Israel dan Hamas, Peluang Netanyahu Ditahan?

ICC Ajukan Surat Penangkapan Pimpinan Israel dan Hamas, Peluang Netanyahu Ditahan?

Tren
Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Tren
Cerita di Balik Jasa 'Santo Suruh' yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Cerita di Balik Jasa "Santo Suruh" yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Tren
Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com