Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seminggu PPKM Darurat Kenapa Angka Kasus Masih Tinggi? Ini Evaluasi Epidemiolog

Kompas.com - 11/07/2021, 12:50 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat telah berjalan selama lebih dari sepekan.

Diketahui, PPKM Darurat berlaku pada 3-20 Juli 2021 untuk seluruh wilayah di Jawa-Bali, baik daerah level asesmen 3 maupun 4.

Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman memberikan catatan penting terkait pelaksanaan PPKM Darurat ini.

Baca juga: Ketentuan Terbaru Akad Nikah dan Resepsi Selama PPKM Darurat

Grafik kasus Covid-19 di Indonesia. Trennya masih mengalami peningkatan dalam beberapa hari selama PPKM Daruratscreenshoot Grafik kasus Covid-19 di Indonesia. Trennya masih mengalami peningkatan dalam beberapa hari selama PPKM Darurat

Masih terjadi peningkatan

Menurut Dicky, pertumbuhan kasus (growth rate) masih mengalami peningkatan dari 38,3 persen di awal pelaksanaan PPKM Darurat, menjadi 45,4 persen pada 9 Juli 2021.

Peningkatan juga terjadi pada angka reproduksi virus dari 1,37 persen menjadi 1,4 persen.

"Artinya belum berhasil, karena untuk melihat evaluasi, keberhasilan intervensi ya dari dua ini terutama," kata Dicky kepada Kompas.com, Minggu (11/7/2021).

Dicky juga melihat adanya peningkatan angka kematian, dari 219 per 1 juta penduduk menjadi 236 per 1 juta penduduk selama seminggu PPKM Darurat.

Untuk kapasitas testing Covid-19, terjadi peningkatan dari 49,8 per 1.000 orang menjadi 52 per 1.000 orang.

"Ada sedikit peningkatan, tapi ini belum memadai. Bahkan jauh dari memadahi, karena dilihat dari test positivity rate 3 Juli 24,1 persen, per 9 Juni hanya meningkat 26,6 persen," jelas dia.

"Ini menandakan belum memadainya tes, masih belum bisa menjangkau dan menemukan kasus infeksi," sambungnya.

Baca juga: UPDATE: 373.440 Kasus Aktif Covid-19, Rekor yang Kembali Muncul karena Lonjakan Pasien

Test positivity rate

Hal tersebut juga terlihat dari tes untuk setiap satu kasus konfirmasi.

Pada 3 Juli, memerlukan 4,1 tes untuk menemukan satu kasus konfirmasi positif Covid-19 dan turun menjadi 3,8 tes pada 9 Juli 2021.

Menurut Dicky, angka menunjukkan bahwa test positivity rate Indonesia saat ini masih sangat tinggi, belum merata dan setara.

Sebagai perbandingan, perlu 12,1 tes untuk menemukan satu kasus konfirmasi di Malaysia, 80 tes di Vietnam, 6.596 tes di Singapura, dan 8,5 tes di Filipina.

"Semakin banyak tes dilakukan untuk menemukan satu kasus positif, berarti semakin bagus dan terkendali. Untuk itu posisi kita masih kritis," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com