Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Corona Kian Ganas, Lakukan 6 Cara Ini untuk Tingkatkan Imun Tubuh

Kompas.com - 26/06/2021, 11:03 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Angka kasus Covid-19 di Indonesia yang jumlahnya terus meningkat membuat kita harus lebih waspada.

Selain menjalankan protokol kesehatan, masyarakat juga harus meningkatkan imun tubuh sebagai upaya mencegah infeksi Covid-19.

Banyak pakar yang menyarankan hal tersebut, salah satunya Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof Amin Soebandrio.

Baca juga: Situasi Covid-19 Kian Kritis, Epidemiolog: Kalau Cuma Begini-begini Saja, Kita Akan Hancur...

Bagaimana caranya?

Menjaga aktivitas

Menurut Amin, ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan imun atau daya tahan tubuh saat pandemi, seperti sekarang ini.

Hal yang bisa dilakukan di antaranya melakukan tindakan medis atau farmakologi, maupun tindakan nonmedis atau nonfarmakologi.

Untuk tindakan tindakan nonmedis, yang dilakukan misalnya menjaga aktivitas sehari-hari dengan olahraga, mengatur gaya hidup, dan tidur yang cukup.

"Artinya, tetap menjaga kebugaran badan walaupun berada di dalam rumah," kata Amin, seperti diberitakan Kompas.com, 16 April 2020.

Adapun tindakan medis atau farmakologi yang dapat dilakukan, yakni dengan melakukan imunisasi, baik aktif maupun pasif.

Baca juga: Berikut Cara Tingkatkan Imun Tubuh Saat Pandemi Corona, Berhenti Merokok Salah Satunya

Berhenti merokok dan minum alkohol

Amin juga menganjurkan bagi mereka yang masih mengonsumsi agar berhenti mengonsumsi alkohol dan rokok. 

"Untuk perokok, diharuskan menghentikan konsumsi rokoknya. Selain berbahaya untuk jantung, merokok tidak akan meningkatkan imun," kata dia.

Selain itu, dianjurkan untuk mengonsumsi buah, sayur serta menerapkan pola atau gaya hidup bersih dan sehat guna meningkatkan imun atau daya tahan tubuh.

"Pokoknya makanan yang sehatlah, empat sehat lima sempurna dan juga olahraga," kata Amien.

Baca juga: 6 Manfaat Senyum untuk Kesehatan, Bisa Meredakan Sakit dan Meningkatkan Imun

Penggunaan suplemen

Diberitakan Kompas.com, 3 Maret 2020, tindakan penggunaan suplemen untuk pencegahan pun tidak direkomendasikan untuk orang sehat.

Pasalnya, konsumsi suplemen hanya diperlukan bagi orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah.

"Orang sehat tidak butuh suplemen," ujar ahli gizi, DR dr Tan Shot Yen.

Menurut dia, percuma jika seseorang menjaga daya tahan tubuh dengan suplemen, sedangkan ia masih mengonsumsi pangan ultraproses yang sudah menjadi candu.

Makanan ultraproses merupakan makanan yang diolah sedemikian rupa agar lebih diminati oleh konsumen dengan proses yang lebih panjang.

Baca juga: Pola Makan Nabati Dipercaya Tingkatkan Imun dan Cegah Infeksi Covid-19

Meditasi

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa meditasi dapat membantu menjaga sistem imun secara optimal.

Dengan bermeditasi, seseorang akan terbebas sementara dari tekanan hidup yang berpengaruh negatif pada sistem kekebalan.

Guru meditasi Veda sekaligus pendiri salah satu studio meditasi di New York, Ellie Burrows Gluck mengatakan, praktik meditasi yang konsisten dapat membantu merespons sistem imun dengan lebih baik. 

Meditasi hanya perlu dilakukan setidaknya 10 menit sehari selama 8-10 minggu untuk mendapatkan manfaat tersebut.

Baca juga: 6 Cara Tingkatkan Imun Tubuh untuk Melawan Covid-19

Manajemen stres

Kompas.com, 28 Maret 2020, memberitakan, penasihat kesehatan mental klinis berlisensi dan associate director dari Program Konseling Master Online di Wake Forest University, Allison Forti mengatakan, stres yang berkepanjangan berdampak negatif pada sistem imun.

Dampak tersebut berpengaruh pada berkurangnya kemampuan tubuh untuk bertahan melawan virus dan bakteri.

Untuk mengatasi stres berlebih ini dapat melakukan obrolan dengan teman, mengakui apa yang membuat stres dan berpikiran positif bahwa semua akan menjadi normal, dan tetap memperbarui informasi corona terkini.

Baca juga: Saat Respons Imun Wanita Disebut Lebih Kuat daripada Pria Terkait Covid-19...

Konsumsi makanan nabati

Profesor Imunilogi di University of Manchester, Sheena Cruickshank, merekomendasikan kepada masyarakat untuk mengonsumsi makanan bervariasi dengan serat tinggi.

Seperti diberitakan Kompas.com, 13 April 2020, semakin banyak makanan nabati yang dikonsumsi, mikrobioma (mikroba yang hidup di dalam tubuh, dalam hal ini, manusia) yang berperan dalam program sistem imun dapat merespons dengan baik.

Selain itu, makanan yang dapat meningkatkan imunitas tubuh, yakni makanan yang mengandung vitamin C, vitamin E, zinc, karotenoid, dan asam lemak omega-3.

(Sumber: Kompas.com (Penulis: Retia Kartika Dewi, Nur Firiatus Shalihah | Editor: Sari Hardiyanto))

Baca juga: Sistem Imun Melemah? Kenali 6 Gejalanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar 11 Film Terbaru Tayang di Bioskop Juni 2024, Apa Saja?

Daftar 11 Film Terbaru Tayang di Bioskop Juni 2024, Apa Saja?

Tren
Keluarga Pegawai Dapat Diskon Tiket Kereta 50 Persen, KAI: Seumur Hidup

Keluarga Pegawai Dapat Diskon Tiket Kereta 50 Persen, KAI: Seumur Hidup

Tren
Update Kasus Korupsi Timah, Eks Dirjen Minerba Tersangka, Kerugian Naik Jadi Rp 300 T

Update Kasus Korupsi Timah, Eks Dirjen Minerba Tersangka, Kerugian Naik Jadi Rp 300 T

Tren
Polisi: Mayat di Toren Air Warga Pondok Aren merupakan Bandar Narkoba

Polisi: Mayat di Toren Air Warga Pondok Aren merupakan Bandar Narkoba

Tren
Ini Kata Jokowi dan Kejagung soal Anggota Densus 88 Kuntit Jampidsus

Ini Kata Jokowi dan Kejagung soal Anggota Densus 88 Kuntit Jampidsus

Tren
Israel Serang Rafah, Erdogan Sumpahi Netanyahu Bernasib seperti Hitler

Israel Serang Rafah, Erdogan Sumpahi Netanyahu Bernasib seperti Hitler

Tren
Pekerja Sudah Punya Rumah atau Ambil KPR, Masih Kena Potongan Tapera?

Pekerja Sudah Punya Rumah atau Ambil KPR, Masih Kena Potongan Tapera?

Tren
Bayi Tertabrak Fortuner di Sidoarjo, Apakah Orangtua Berpeluang Dipidana?

Bayi Tertabrak Fortuner di Sidoarjo, Apakah Orangtua Berpeluang Dipidana?

Tren
IKD Jadi Kunci Akses 9 Layanan Publik per Oktober, Bagaimana Nasib yang Belum Aktivasi?

IKD Jadi Kunci Akses 9 Layanan Publik per Oktober, Bagaimana Nasib yang Belum Aktivasi?

Tren
Bisakah Perjanjian Pranikah Atur Perselingkuhan Tanpa Pisah Harta?

Bisakah Perjanjian Pranikah Atur Perselingkuhan Tanpa Pisah Harta?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 30-31 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 30-31 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ini yang Terjadi jika Tidak Memadankan NIK dan NPWP | La Nina Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

[POPULER TREN] Ini yang Terjadi jika Tidak Memadankan NIK dan NPWP | La Nina Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Tren
Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draf Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draf Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com