Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Perempuan Haid Dilarang Menerima Vaksin Covid-19

Kompas.com - 29/04/2021, 09:05 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial Facebook menyebutkan bahwa perempuan yang sedang haid tidak diperbolehkan menerima vaksin Covid-19.

Alasannya adalah perempuan yang sedang haid disebut memiliki kekebalan tubuh yang lebih rendah, sehingga rentan apabila divaksin.

Dari konfirmasi tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut tidak benar alias hoaks.

Ahli ginekolog menyatakan bahwa siklus menstruasi atau haid, tidak berdampak apa pun terhadap vaksinasi Covid-19.

Selain itu, haid juga tidak menyebabkan kekebalan tubuh seseorang menurun.

Narasi yang beredar

Diketahui, informasi yang menyebutkan bahwa perempuan haid dilarang menerima vaksin Covid-19 itu disebarkan oleh akun @Ravi R. Prasad di Facebook pada Sabtu (24/4/2021).

Unggahan tersebut juga dilengkapi sebuah gambar, yang memuat narasi sebagai berikut (diterjemahkan ke bahasa Indonesia):

"Informasi untuk semua perempuan

Vaksinasi untuk kelompok usia di atas 18 tahun dimulai pada 1 Mei (India), untuk para perempuan cek terlebih dulu jadwal haid kalian sebelum menerima vaksin.

Jangan menerima vaksin sebelum dan lima hari setelah haid karena pada saat itu kekebalan tubuh kalian sangat rendah.

Dosis pertama vaksin juga akan menyebabkan penurunan kekebalan terlebih dulu sebelum meningkatkannya, jadi ada resiko infeksi bagi orang yang divaksin saat haid.

Bagikan dengan saudara perempuanmu/temanmu/keluargamu/kekasihmu
Jangan malu berbagi!!!"

Unggahan serupa juga dibagikan oleh akun Facebook lain pada Sabtu (24/4/2021).

 

Tangkapan layar hoaks larangan vaksinasi bagi perempuan yang sedang haid (2)Screenshot Facebook Tangkapan layar hoaks larangan vaksinasi bagi perempuan yang sedang haid (2)

Konfirmasi Kompas.com

Jubir Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksinasi tetap bisa dilaksanakan meskipun seseorang sedang dalam masa datang bulan atau haid.

“Boleh. Aman,” ujar Nadia, seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (20/4/2021).

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com