Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Global 20 April 2021: New Delhi Lockdown Seminggu

Kompas.com - 20/04/2021, 07:39 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Update pandemi virus corona Covid-19 dari sejumlah negara di dunia.

Mengutip data situs Worldometers (20/4/2021), total kasus infeksi sudah mencapai 142.677.792 kasus yang tersebar di 221 negara.

Sementara untuk Indonesia, kasus akumulatif ada di angka 1.609.300 dan secara global menempati urutan ke-18 sebagai negara dengan total kasus infeksi Covid-19 terbanyak. 

Baca juga: [POPULER TREN] Ramai soal Uang Pangkal Jalur Mandiri | Titik Penyekatan Larangan Mudik dari Banten hingga Jatim

Berikut ini adalah sejumlah perkembangan informasi terkait pandemi Covid-19 dari berbagai negara dunia:

India lockdown Ibu Kota New Delhi

Ibu Kota India, New Delhi memutuskan memberlakukan kuncian wilayah atau lockdown sejak Senin (19/4/2021) hingga sepekan ke depan.

Keputusan ini diambil mengingat penyebaran virus di kota itu sudah begitu masif.

Pada hari Minggu (18/4/2021) New Delhi melaporkan kasus baru sebanyak 25.000 kasus. 

Mengutip CNA (19/4/2021), satu dari tiga orang yang dites terkonfirmasi positif Covid-19.

Selain itu, ketersediaan kamar perawatan dan suplai oksigen juga terus menipis. 

Dari semua rumah sakit di New Delhi, bahkan kini hanya tersedia kurang dari 100 kamar untuk pasien kritis, padahal penduduk Ibu Kota mencapai 20 juta jiwa.

Baca juga: Gelombang Kedua Corona di India: Rumah Sakit dan Krematorium Kewalahan

Inggris selesai vaksinasi 10 juta penduduk

Sebagai negara pertama yang memulai vaksinasi Covid-19, yakni sejak akhir tahun 2020, kini Inggris telah selesai melakukan vaksinasi (2 dosis) pada lebih dari 10 juta orang penduduknya.

Data tersebut berdasarkan gmbaran terbaru yang disampaikan oleh Pemerintah.

Mengutip BBC (19/4/2021), jumlah itu setara dengan 19 persen dari total penduduk dewasa Inggris.

Sementara itu 33 juta orang yang lainnya hingga kini dilaporkan telah menerima dosis pertamanya.

Melihat capaian ini, Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mendesak seluruh masyarakat yang dinyatakan memungkinkan menerima vaksin untuk dapat segera memperoleh suntikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com