Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengusir Aroma Bawang yang Tertinggal di Mulut Ketika Makan Sahur

Kompas.com - 20/04/2021, 03:10 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Bawang merah dan bawang putih memang bisa menyedapkan sajian. Namun dalam takaran yang terlalu banyak, kedua rempah ini bisa menyusahkan rongga mulut.

Bawang merah dan bawang putih meninggalkan aroma yang betah berlama-lama mengisi rongga mulut, tak peduli Anda sudah menyikat gigi dan mengunyah permen mint sekalipun.

Hal ini tentu saja sangat menganggu, apalagi jika terjadi ketika makan sahur. Aroma dari bawang tak akan hilang sepanjang siang lantaran mulut juga tak bisa terlalu sering menghisap permen mint.

Apa yang sebenarnya membuat aroma ini bertahan lebih lama dari aroma bahan makanan lain? Dan bagaimana cara mengatasinya?

Baca juga: Apakah Puasa Menurunkan Imunitas Tubuh? Ini penjelasan Ahli

Penyebab aroma tak sedap

Melansir dari Time, Cordelia Running, direktur dari Saliva Perception Ingestion and Tongues (SPIT) Purdue University mengatakan bahwa aroma yang bertahan lama ini berasal dari partikel makanan yang masih tertinggal di rongga mulut seperti di sela gigi.

Molekul kecil makanan yang tertinggal di air liur juga bisa menyebabkan aroma bertahan lebih lama di rongga mulut.

Beberapa bahan makanan yang memiliki aroma menyengat seperti bawang merah dan bawang putih bahkan bisa meninggalkan bau tak sedap yang bertahan lebih lama lagi dari bahan makanan lain.

Ilustrasi bawang putih. PIXABAY/CONGERDESIGN Ilustrasi bawang putih.

Hal ini lantaran molekul dari bawang bisa menyatu ke aliran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Ini sebabnya, orang yang terlalu banyak mengonsumsi bawang juga bisa mengeluarkan keringat yang berbau tak sedap. 

Aroma menyengat dari bawang merah dan bawang putih ini sebenarnya sebuah mekanisme pertahanan diri mereka.

Ketika Anda mengiris atau menggeprek bawang, secara tak langsung Anda merusak sel-sel yang ada pada bawang. Demi mempertahankan diri, bawang secara otomatis akan mengeluarkan enzim yang berbau menyengat.

Baca juga: Obat Kumur Tak Cukup untuk Cegah Bau Mulut Saat Puasa, Mengapa?

Cara mengatasi bau mulut

Untuk mengusir sisa rasa atau sisa aroma dari makanan, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menyikat gigi, berkumur dengan cairan pencuci mulut, juga membersihkan gigi dengan benang gigi.

Ilustrasi sikat gigi. PIXABAY/STEVE BUISSINNE Ilustrasi sikat gigi.

Tapi ketika molekul makanan sudah masuk ke aliran darah, maka aktivitas menyikat gigi dan berkumur ini tak akan ada gunanya lagi.

Anda bisa menumpuk aroma yang ada dengan mengonsumsi makanan lain yang beraroma sama kuat. Namun hal ini bisa menimbulkan risiko dua aroma justru akan bercampur menjadi satu dan melahirkan aroma baru yang lebih parah.

Hal yang bisa Anda lakukan adalah, sebelum masuk waktu imsak, konsumsilah makanan yang memiliki molekul khusus yang dipercaya bisa mengusir aroma tak sedap dari rongga mulut. Seperti apel, daun mint, selada, parsley juga susu.

Yang perlu diingat, agar Anda tak tersiksa bau mulut karena aroma bawang, selalu konsumsi bawang merah dan bawang putih yang sudah dimasak hingga matang.

Proses pemanasan suhu pada bawang, akan memecah enzim yang mengeluarkan aroma menyengat.

Baca juga: Cara Ampuh Cegah Bau Mulut Selama Berpuasa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com