KOMPAS.com - Bawang merah dan bawang putih memang bisa menyedapkan sajian. Namun dalam takaran yang terlalu banyak, kedua rempah ini bisa menyusahkan rongga mulut.
Bawang merah dan bawang putih meninggalkan aroma yang betah berlama-lama mengisi rongga mulut, tak peduli Anda sudah menyikat gigi dan mengunyah permen mint sekalipun.
Hal ini tentu saja sangat menganggu, apalagi jika terjadi ketika makan sahur. Aroma dari bawang tak akan hilang sepanjang siang lantaran mulut juga tak bisa terlalu sering menghisap permen mint.
Apa yang sebenarnya membuat aroma ini bertahan lebih lama dari aroma bahan makanan lain? Dan bagaimana cara mengatasinya?
Baca juga: Apakah Puasa Menurunkan Imunitas Tubuh? Ini penjelasan Ahli
Melansir dari Time, Cordelia Running, direktur dari Saliva Perception Ingestion and Tongues (SPIT) Purdue University mengatakan bahwa aroma yang bertahan lama ini berasal dari partikel makanan yang masih tertinggal di rongga mulut seperti di sela gigi.
Molekul kecil makanan yang tertinggal di air liur juga bisa menyebabkan aroma bertahan lebih lama di rongga mulut.
Beberapa bahan makanan yang memiliki aroma menyengat seperti bawang merah dan bawang putih bahkan bisa meninggalkan bau tak sedap yang bertahan lebih lama lagi dari bahan makanan lain.
Hal ini lantaran molekul dari bawang bisa menyatu ke aliran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Ini sebabnya, orang yang terlalu banyak mengonsumsi bawang juga bisa mengeluarkan keringat yang berbau tak sedap.
Aroma menyengat dari bawang merah dan bawang putih ini sebenarnya sebuah mekanisme pertahanan diri mereka.
Ketika Anda mengiris atau menggeprek bawang, secara tak langsung Anda merusak sel-sel yang ada pada bawang. Demi mempertahankan diri, bawang secara otomatis akan mengeluarkan enzim yang berbau menyengat.
Baca juga: Obat Kumur Tak Cukup untuk Cegah Bau Mulut Saat Puasa, Mengapa?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.