Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang Kedua Corona di India: Rumah Sakit dan Krematorium Kewalahan

Kompas.com - 19/04/2021, 16:45 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Situasi pandemi Covid-19 di India makin hari makin terus memburuk dan menjadi gelombang kedua yang tinggi. 

Hal itu bisa dilihat dari grafik kasus positif yang terus mengalami lonjakan melebihi gelombang pertama. 

Mengacu data Worldometer (19/4/2021), negara ini ada di posisi kedua sebagai negara dengan kasus terbanyak mencapai angka 15.061.919.

Kasus harian infeksi Covid-19 di India dalam beberapa hari terakhir selalu ada di atas 260.000 mendekati 300.000 kasus.

Baca juga: Kasus Harian Covid-19 di India Tembus 260.000 Kasus, Apa Penyebabnya?

Update virus corona di Indiascreenshoot Update virus corona di India

Angka kematian melonjak

Mengutip The Telegraph (16/4/2021) sistem kesehatan di India kini hampir ambruk. 

Setiap harinya, kematian akibat Covid-19 terjadi di rumah sakit-rumah sakit, dan angkanya mencapai lebih dari 1.000 kematian.

Di Kota Raipur mayat-mayat diletakkan berjejer di luar rumah sakit, pihak rumah sakit maupun keamanan tidak bisa membawa mereka ke lokasi pemakaman dengan cepat, karena sangat terbatasnya fasilitas dan petugas.

Sementara itu, di Gujarat krematorium terus menyala, menandakan betapa antrean mayat untuk dikremasi tidak pernah berhenti.

Saking banyaknya, tungku krematorium disebut meleleh, karena tak henti-hentinya digunakan.

Baca juga: Belajar dari Tsunami Kasus Covid-19 di India: Terlena Pangkal Petaka

Petugas kesehatan kelelahan

Sementara itu, para petugas kesehatan di rumah sakit sudah begitu kelelahan dan sering mengusir ratusan pasien kritis setiap harinya, akibat penuhnya kamar-kamar perawatan yang tersedia.

Bukan hanya penuh karena terisi sesuai kapasitasnya, dikabarkan media lokal ada sejumlah pasien yang terpaksa berbagi ranjang tempat tidurnya dengan pasien lain. Ada juga yang terbaring di lantai rumah sakit selama berjam-jam menunggu adanya kasur yang kosong.

“Tahun lalu kami belum melihat situasi yang begitu buruk. Kali ini jumlahnya sangat tinggi dan meningkat sangat pesat dan cepat, jadi situasinya benar-benar memprihatinkan,” kata direktur medis sebuah rumah sakit di New Delhi, Suresh Kumar.

Di hari itu, ia menyebut pihaknya menerima 158 pasien dalam kondisi parah.

Baca juga: Pimpinan Komisi IX: RI Harus Belajar dari Lonjakan Kasus Covid-19 di India

Gelombang kedua dan mutasi virus

Gelombang kedua di India ini diyakini akibat masuknya mutasi virus baru dari luar negeri dan menyebar di India yang memiliki karakteristik lebih mudah menular.

Direktur Medis Dharamveer Solanki Hospital, Dr Pankaj Solanki bahkan menyebut kini banyak orang yang ketika di tes hasilnya negatif terinfeksi virus, namun secara klinis mereka positif Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com