Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang Kedua Corona di India: Rumah Sakit dan Krematorium Kewalahan

Kompas.com - 19/04/2021, 16:45 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

"Kondisi orang memburuk lebih cepat, kami melihat lebih banyak pasien mengalami badai sitokin dan banyak pasien yang berusia lebih muda. Gejala mereka jauh lebih sulit untuk ditangani saat ini," ungkap dia.

Baca juga: Belajar dari Tsunami Kasus Covid-19 di India: Terlena Pangkal Petaka

Pemerintah berlakukan jam malam

Di tengah situasi ini, Pemerintah India pun belum bisa mengambil sikap untuk kembali menerapkan kuncian wilayah secara ketat atau lockdown seperti yang pernah dilakukan sebelumnya.

Lockdown ketat selama 2 bulan telah berimbas pada meningkatnya angka kemiskinan di begara tersebut.

Akhirnya demi bisa menyelamatkan sistem kesehatan yang sudah begitu koyak, pilihan yang bisa diambil adalah pemberlakuan pembatasan jam malam secara ketat dan pembatasan perkumpulan.

Upaya percepatan dan perluasan vaksinasi juga masih sulit untuk dilakukan, karena India kekurangan dosis vaksin.

Baca juga: Hong Kong Tangguhkan Penerbangan dari 3 Negara Ini akibat Covid-19

Larangan penerbangan

Melansir Hindustan Times (18/4/2021), kini Hong Kong telah menempatkan India sebagai salah satu negara yang memiliki risiko sangat tinggi.

Hal itu berbuntut pada pelarangan penerbangan dari India selama 14 hari terhitung sejak Selasa (20/4/2021).

Parahnya gelombang kedua infeksi Covid-19 di India juga membuat sejumlah rumah sakit di daerah yang terdampak parah, mengalami keterbatasan stok oksigen.

Untuk itu, perusahaan kereta api India akan meluncurkan "Oxygen Express" guna mengangkut sejumlah besar Liquid Medical Oxygen (LMO) dalam tanker kriogenik dan tabung ke daerah yang membutuhkan.

Semua ini dilakukan agar pasokan oksigen dipastikan dapat cepat tersedia di negara-negara bagian yang dilanda infeksi dengan parah.

Baca juga: 7 Pertanyaan yang Sering Diajukan soal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com