Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat dan Risiko Mengonsumsi Cangkang Telur untuk Suplemen Kalsium

Kompas.com - 18/04/2021, 11:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Cangkang telur mengandung kalsium tinggi. Itu sebabnya, banyak orang yang akhirnya mengolah sampah dapur ini untuk suplemen tambahan bagi tubuh.

Seperti diberitakan Kompas.com ( 09/02/2021), cangkang telur adalah sumber kalsium yang baik bagi tubuh.

Menurut penelitian di University of Florida, sebuah cangkang telur mengandung 2,2 gram kalsium. Sedangkan rata-rata manusia dewasa hanya membutuhkan sekitar 1 gram kalsium setiap harinya.

Sehingga setengah cangkang telur saja, sebenarnya sudah bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan kalsium seorang dewasa.

Berawal dari berbagai penelitian inilah, orang-orang pun akhirnya memiliki ide kreatif untuk memasukkan cangkang telur ke dalam tubuh.

Salah satu caranya adalah dengan merebus cangkang telur terlebih dahulu untuk mematikan bakteri, baru kemudian memanggangnya hingga kering. 

Kemudian, dengan menggunakan food processor, cangkang telur akan dihaluskan hingga menyerupai bubuk yang aman untuk ditelan. 

Bubuk kalsium dari cangkang telur ini bisa ditaburkan atau ditambahkan ke berbagai sajian. Seperti adonan roti, campuran smoothies atau jus, atau juga olahan sayuran.

Namun, benarkah bubuk kalsium ala cangkang telur ini mengandung banyak manfaat? Apa saja manfaatnya dan apa saja risikonya?

Baca juga: 8 Manfaat Cangkang Telur, Jangan Buru-buru Dibuang

Manfaat bubuk kalsium cangkang telur

Dari laman Healthline disebutkan bahwa bubuk cangkang telur adalah suplemen kalsium yang sangat efektif.

Ilustrasi cangkang telur. PIXABAY/CONGER DESIGN Ilustrasi cangkang telur.

1. Menguatkan tulang

Cangkang telur mengandung kalsium karbonat, protein dan material organik lainnya. Kalsium karbonat, adalah kalsium alami yang bisa menguatkan tulang.

Dalam penelitian dikatakan bahwa kalsium karbonat dalam cangkang telur lebih mudah diserap tubuh daripada kalsium karbonat yang ada di suplemen-suplemen medis.

2. Menguatkan gigi

Mineral alami yang terkandung pada cangkang telur, seperti fluoride dan selenium, juga dikatakan sangat efektif menguatkan gigi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com