Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengajak Anak Berpuasa, Jangan Gunakan Paksaan dan Hukuman

Kompas.com - 12/04/2021, 20:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Mengenalkan puasa kepada anak bisa dilakukan sejak dini, sejak anak usia balita. 

Di masa ini, anak bisa diikutsertakan dalam berbagai kegiatan puasa. Seperti bangun sahur, menyiapkan sajian untuk berbuka, dan ikut larut dalam kegembiraan berbuka puasa.

Mengajak anak berpuasa sebenarnya mudah. Menurut Dwi Susilawati MA, psikolog RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, anak itu peniru ulung. Jadi orang tua hendaknya memberi contoh perbuatan, sehingga anak akan mengikuti dengan riang.

Seperti apakah cara terbaik mengajak anak berpuasa? Simak tips berikut ini.

Baca juga: Tidak Hanya Bersabar, Ini 5 Manfaat Melatih Puasa Anak Sejak Dini

Beri teladan yang baik

Karena anak peniru ulung, maka hendaknya lingkungan di sekitar anak bisa memberi contoh teladan yang baik dari waktu ke waktu.

Orang tua terutama, bisa mencontohkan beribadah puasa jika ingin mengajak anaknya ikut serta berpuasa.

Orang tua di sini haruslah lengkap, yaitu ayah dan ibu. Jangan hanya si ibu saja yang memberi contoh dan si ayah lalai, atau justru sebaliknya.

"Ibu dan ayah haruslah konsisten, kompak. Jangan satunya memberi contoh, namun satunya tidak. Nanti anak akan bingung dan bisa memilih yang tidak melakukan puasa," begitu papar Dwi Susilawati kepada Kompas.com, Senin (12/04/2021) petang. 

Baca juga: Tips Sehat Berbuka Puasa agar Terhindar dari Gangguan Pencernaan

Ajak bertahap

Karena kemampuan kognitif dan ketahanan tubuh anak berbeda-beda tergantung usianya, maka sebaiknya ajakan berpuasa ini dilakukan secara bertahap.

Mengajak anak mengolah sajian buka puasaUnsplash/Annie Spratt Mengajak anak mengolah sajian buka puasa

Untuk anak di bawah 7 tahun, Anda bisa menggunakan reward untuk mengajak anak andil dalam kegiatan puasa. 

Itu pun, jangan memaksa anak untuk menunaikan puasa layaknya orang dewasa selama kurang lebih 12 jam lamanya.

Semisal, ajak anak untuk berpuasa selama 2 atau 3 jam terlebih dahulu. Jika anak mampu memenuhi target, Anda bisa memberinya reward barang-barang kesukaannya, sesuai kemampuan finansial masing-masing. 

Di usia 7 tahun, kemampuan kognitif atau kemampuan berpikir anak sudah lebih matang. Di usia ini Anda mulai bisa memasukkan nilai-nilai religi dan kesehatan tentang mengapa puasa sebaiknya dilakukan.

Di usia ini, mulai pula memotivasi anak secara internal ketimbang memberinya reward berupa materi.

"Semisal ketika anak berhasil berpuasa selama 6 jam atau puasa setengah hari, orang tua bisa memberi pujian dengan mengatakan bahwa anak hebat dan pintar. Motivasi internal akan membangkitkan kepuasan diri, dan bisa mendongkrak niat anak dari dalam diri sendiri."

Baca juga: 5 Trik Bikin Dapur Bersih agar Sahur dan Buka Puasa Lebih Nyaman

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com