Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Listrik, PLN, dan Diskon 30 Persen bagi Pengguna Kendaraan Listrik...

Kompas.com - 13/02/2021, 15:31 WIB
Mela Arnani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah produsen otomotif berlomba-lomba melakukan inovasi mengembangkan mobil listrik, termasuk Tesla Inc, perusahaan asal Amerika Serikat.

Sebelumnya, Presiden Direktur Prestige Motorcars Rudy Salim menyampaikan bahwa konsumen Tesla di Indonesia cukup banyak, termasuk para pejabat seperti Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dan Ahmad Sahroni.

Kendaraan listrik menjadi bentuk inovasi untuk mencari solusi atas penggunaan BBM yang bersifat non-renewable, menimbulkan pencemaran lingkungan, dan sebagainya.

Baca juga: Viral Video Petugas SPBU Layani Pembelian BBM dengan Tandon Air

Menindaklanjuti terus bertambahnya pengguna mobil listrik di Indonesia, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memberikan program-program yang memudahkan pengguna kendaraan listrik.

Ini dilakukan untuk mendorong ekosistem Kendaran Listrik Bermotor Berbasis Baterai (KBLBB).

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan Bob Saril PLN mengatakan, pihaknya menghadirkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Aplikasi Charge.IN, serta akan memberikan stimulus berupa diskon 30 persen bagi pengguna kendaraan listrik.

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui soal Pajak Pulsa, Kartu Perdana, dan Token Listrik

Insentif diskon listrik

Ilustrasi tempat pengecasan mobil listrik.PIXABAY.com Ilustrasi tempat pengecasan mobil listrik.

Insentif diskon tarif tenaga listrik tersebut diberikan bagi pengguna kendaraan listrik yang melakukan pengisian daya kendaraan listriknya di rumah pada pukul 22.00–05.00 atau selama 7 jam, dengan layanan home charging yang terkoneksi dengan PLN.

Charging from home (CFH) diklaim lebih aman, mudah, dan murah dalam berkendara.

PT PLN menilai komposisi pengisian daya kendaraan listrik akan lebih banyak dilakukan di rumah.

Baca juga: Ramai soal Pajak Pulsa hingga Token Listrik, Ini Penjelasan Kemenkeu...

Selain itu, juga telah disiapkan infrastruktur pengisian daya untuk di rumah pelanggan dan stimulus penggunaan listriknya.

"Kami akan segera me-launching produk layanan home charging dengan memberikan stimulus khusus bagi pengguna kendaraan listrik. Kemudahan ini tentu akan mendorong orang semakin banyak beralih ke kendaraan listrik, sehingga ekosistemnya semakin berkembang," kata Bob dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (13/2/2021).

Tak hanya itu, terdapat beberapa insentif yang diberikan seperti stimulus biaya penyambungan untuk tambah daya.

Baca juga: Mengenal Elon Musk, Pria di Balik SpaceX...

SPKLU/SPBKLU

Ilustrasi mobil listrik Hyundai Kona EV tengah diisi ulang dayanya.UNPLASH.com Ilustrasi mobil listrik Hyundai Kona EV tengah diisi ulang dayanya.

Bagi pemilik instalasi listrik privat dan Badan Usaha SPKLU/SPBKLU berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2020, akan ada penetapan parameter atau insentif khusus, antara lain:

a. Penetapan Tarif Curah bagi Pemilik Instalasi Listrik Privat untuk Angkutan Umum, Badan Usaha SPKLU, dan Badan Usaha SPBKLU

b. Penetapan faktor pengali sebesar 1,5 bagi pemilik KBL yang mengisi daya di SPKLU PLN

c. Pembebasan rekening minimum selama 2 (dua) tahun pertama sejak pendaftaran ID Pelanggan SPKLU atau SPBKLU pemegang IUPTL Penjualan, dan pemilik instalasi listrik privat

d. Keringanan biaya penyambungan tambah daya atau pasang baru bagi SPKLU atau SPBKLU pemegang IUPTL Penjualan dan pemilik instalasi listrik privat

e. Keringanan jaminan langganan tenaga listrik bagi SPKLU atau SPBKLU pemegang IUPTL Penjualan dan pemilik instalasi listrik privat.

Baca juga: Ilustrasi dari Kemenkeu tentang Pajak Pulsa dan Kartu Perdana

Bob menambahkan, sejauh ini PLN telah membangun 32 titik Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 22 lokasi tersebar di 12 kota dan 33 titik Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) tersebar di Banten, Bandung, dan Bali.

PLN, lanjutnya, juga telah meluncurkan platform Charge-IN, sebagai sistem terintegrasi pengisian baterai tenaga listrik, yang menggabungkan sistem pembayaran hingga penyediaan informasi titik pengisian. Ini memberikan kemudahan bagi pengguna kendaraan listrik.

Tak hanya itu, PLN telah melakukan penyusunan roadmap pengembangan SPKLU di mana diproyeksikan jumlah kumulatif SPKLU beserta jumlah estimasi jumlah KLBB (Kendaraan listrik berbasis baterai) pada tahun 2031, dengan sebanyak 31.866 SPKLU yang melayani 327.681 Kendaraan bermotor listrik.

Baca juga: Kilas Balik Kasus Antam yang Dihukum Bayar Kerugian Rp 817,4 Miliar ke Warga Surabaya...

Penyusunan roadmap pengembangan SPBKLU juga tengah disiapkan, dan diproyeksikan pada 2030 terdapat 4,6 juta kendaraan listrik R2 di Indonesia.

Dengan asumsi 50 persen KBLBB R2 merupakan battery swap user, diproyeksikan terdapat kebutuhan 2,1 juta battery pack dan 67.000 battery cabinet pada tahun 2030 di dalam ekosistem SPBKLU.

Bob menuturkan, PLN melakukan sinergi dengan Antam, Mind Id, dan Pertamina mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan membangun Indonesia Battery Corporation.

"Langkah-langkah tersebut merupakan upaya PLN untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik yang ramah lingkungan di Indonesia," imbuhnya.

Baca juga: Ramai di Twitter soal Tagihan Listrik Naik, Ini Penjelasan PLN...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com