KOMPAS.com - Kesehatan yang prima dan imunitas tubuh yang kuat menjadi kunci di tengah pandemi virus corona seperti saat ini.
Berbagai vitamin dikonsumsi untuk menjaga kesehatan, termasuk vitamin D. Namun, penting mengetahui berapa banyak tubuh membutuhkan vitamin tersebut.
Konsumsi berlebihan justru membawa dampak negatif.
Berapa batasan konsumsi vitamin D untuk tubuh?
Dokter yang juga ahli gizi komunitas, dr Tan Shot Yen, mengatakan, dosis atau angka kecukupan vitamin D bergantung pada usia seseorang.
"Untuk anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, dan ibu menyusui memiliki angka kecukupan vitamin D yang berbeda-beda," ujar Tan saat dihubungi Kompas.com, Minggu (29/11/2020).
Berikut rincian angka kecukupan vitamin D, seperti dibagikan dokter Tan:
Baca juga: Studi Terbaru Covid-19 Terkait Golongan Darah O dan Vitamin D
Tan mengungkapkan, vitamin D memiliki berbagai peran dalam menjaga kekebalan tubuh atau imunitas.
"Vitamin D dalam imunitas bekerja sebagai anti peradangan dan regulasi kekebalan tubuh, meningkatkan kinerja limfosit T dan makrofag, menurunkan lama rawat inap rumah sakit," ujar Tan.
Kekurangan vitain D bisa menyebabkan tubuh rentan terhadap infeksi dan kelainan yang berkaitan dengan imunitas.
Vitamin D bisa diperoleh melalui sinar matahari (pro vitamin D3) yang baik untuk kulit, hati, dan ginjal.
Pada sumber hewani, vitamin D3 bersumber dari ikan berlemak, hati, kuning telur, dan mentega.
Sedangkan sumber nabati, vitamin D2 bisa didapatkan dengan mengonsumsi jamur (dengan pencahayaan ultraviolet), dan pangan terfortifikasi.
Ada pula faktor penurunan produksi vitamin D yang perlu diketahui. Penurunan terjadi karena faktor usia.
"Produksi vitamin D akan turun karena faktor usia, yakni kulit menipis, konsentrasi 7-dehidro-kolesterol menurun dalam epidermis, pigmentasi kulit (kulit berwarna lebih gelap), dan penggunaan tabir surya," ujar Tan.