Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Dwi, Carikan Bantuan Ponsel untuk Siswa Daerah Terpencil Belajar

Kompas.com - 09/11/2020, 11:35 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

"Di pengajuan disyaratkan tentang raport 2 semester, data murid, tulisan tentang Covid-19, dan tulisan mengenai pembelajaran jarak jauh," jelas Dwi.

Semua data itu ia kirimkan pada awal September. Sebulan kemudian, Dwi dihubungi untuk mengirimkan foto KK dan KTP orangtua siswa sebagai pelengkap.

Hingga di tanggal 14 Oktober, Dwi mendapat kabar bahwa bantuan 7 ponsel pintar yang ia ajukan sudah dikirim melalui layanan pengiriman.

"Kami terima (kiriman itu) tanggal 18 Oktober dengan kondisi baik, tetapi rupanya persoalan baru muncul. Ketika kami buka ternyata belum dipasang pelindung layar dan casing. Kondisi ini bila dibiarkan maka HP cepat rusak dan rawan pecah kalau jatuh," ungkapnya.

Baca juga: Soroti PJJ, FSGI Sebut Peserta Didik Sulit Atasi Masalah Psikologis

Dwi pun berpikir untuk membelikan pelindung layar dan casing itu dengan dana donasi masyarakat yang memang bersedia membantu.

"Persoalan kedua muncul lagi. Di mana mau membeli, karena kami tinggal di desa. Akhirnya diputuskan untuk membeli secara online dan memerlukan waktu mulai dari pemesanan sampai pengiriman hampir 2 minggu," kisah Dwi.

Antarkan bantuan ke pedalaman

Setelah paket pesanan itu diterima, Dwi dan suami mengantarkannya secara langsung pada masing-masing siswa yang sebelumnya telah mereka pilih.

Dwi melakukan perjalanan hingga belasan kilometer ke pedalaman demi memastikan ponsel-ponsel itu diterima di tangan siswa-siswa suaminya yang membutuhkan.

Alasannya sederhana, Dwi mengatakan rumah mereka terlalu jauh untuk mengambil ponsel-ponsel itu.

 

"Motivasi kami untuk mengantar ponsel ini adalah sebagai bentuk rasa syukur kami, siswa yang kurang mampu bisa mendapatkan ponsel untuk belajar dan tidak ketinggalan pelajaran. Bagi kami ini sebuah kebahagiaan tersendiri," aku Dwi.

Baca juga: Dana BOS 2021, Mendikbud Nadiem: Bisa Digunakan untuk Guru Honorer

Ia tidak mempermasalahkan ketika harus pergi jauh memasuki perkampungan dengan akses jalan yang sulit.

"Perjalanan ke rumah siswa paling jauh adalah 12 km melewati hutan dan menyeberang sungai. Kondisi jalan becek karena habis hujan dan sangat sepi, tapi tidak menyurutkan langkah kami untuk mengantar ponsel," tutur Dwi.

Ia pun membagikan video perjalanannya menuju rumah siswa dalam akun Twitter @kurniastutidwi1.

Baca juga: Bantuan Kuota Internet Tak Kunjung Cair? Ini Penjelasan Kemendikbud

"Ketika kami melihat betapa gembiranya murid bisa mendapatkan ponsel, maka hilanglah semua capek perjalanan, semua terbayar lunas. Yang ada adalah rasa syukur kepada Allah atas segala nikmat-Nya," ungkap Dwi.

Salah satu murid yang menerima ponsel ini adalah Imelda. Berdasarkan unggahannya yang lain, Imelda adalah seorang anak dari ayah yang bekerja sebagai buruh nelayan penangkap ikan.

Biasanya, Imelda meminjam ponsel sepupunya untuk belajar. Di samping itu, Imelda juga bekerja sebagai pengupas kepiting demi mengumpulkan uang untuk membeli ponsel.

Oleh karena itu, ketika menerima bantuan ponsel lengkap yang diantarkan oleh Dwi, Imelda sangat senang dan berterima kasih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mei Diklaim Bulan Terlama dan Bulan Saat Uang Habis-habisan, Apa Penyebabnya?

Mei Diklaim Bulan Terlama dan Bulan Saat Uang Habis-habisan, Apa Penyebabnya?

Tren
Pendaftaran Akun PPDB DKI Jakarta 2024 Dibuka, Klik Sidanira.jakarta.go.id

Pendaftaran Akun PPDB DKI Jakarta 2024 Dibuka, Klik Sidanira.jakarta.go.id

Tren
13 Manfaat Daun Kelor, Ampuh Kontrol Gula Darah dan Atasi Kolesterol

13 Manfaat Daun Kelor, Ampuh Kontrol Gula Darah dan Atasi Kolesterol

Tren
Pekerja yang Terkena PHK Masih Menerima Manfaat JKN Selama 6 Bulan, Ini Syaratnya

Pekerja yang Terkena PHK Masih Menerima Manfaat JKN Selama 6 Bulan, Ini Syaratnya

Tren
Embun Upas Akan Muncul Kembali di Dieng, Kapan Terjadi?

Embun Upas Akan Muncul Kembali di Dieng, Kapan Terjadi?

Tren
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC)? Berikut Tugas dan Wewenangnya

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC)? Berikut Tugas dan Wewenangnya

Tren
ICC Ajukan Surat Penangkapan Pimpinan Israel dan Hamas, Peluang Netanyahu Ditahan?

ICC Ajukan Surat Penangkapan Pimpinan Israel dan Hamas, Peluang Netanyahu Ditahan?

Tren
Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Tren
Cerita di Balik Jasa 'Santo Suruh' yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Cerita di Balik Jasa "Santo Suruh" yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Tren
Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Tren
Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada 'Bumi Manusia'

Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada "Bumi Manusia"

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Tren
UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Tren
Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com