Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Unggahan soal Lomba Minecraft Saat Ospek, Ini Penjelasan ITS

Kompas.com - 18/09/2020, 19:53 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan di Twitter tentang ospek viral di Twitter, Jumat (18/9/2020).

Unggahan tersebut berisi pujian untuk ospek yang tidak menggunakan cara lama seperti dibentak, tapi justru menggunakan permainan video sandbox Minecraft.

Akun @tubbirfess mengunggah tangkapan layar unggahan instagram dari @its_campus soal ospek ITS. Disebutkan bahwa ITS membuat sayembara membangun ITS di dunia Minecraft.

Berikut narasinya:

"ospek dibentak (Tanda silang)
ospek di minecraft (Tanda hati merah)"

Baca juga: Rektor Termuda Risa Santoso Bolehkan Mahasiswa Lulus Tanpa Skripsi, Ini Tanggapan Dikti

Hingga Jumat (18/9/2020), unggahan tersebut telah disukai lebih dari 23.200 kali dan dibagikan ulang lebih dari 5.800 kali.

Baca juga: 10 Perguruan Tinggi Swasta Terbaik di Indonesia 2020 Versi Webometrics

Konfirmasi ITS

Salah satu yang bertanggung jawab atas penggunaan Teknologi Informasi (IT) di Penerimaan Mahasiswa Baru dan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PK2MB) ITS, Hadziq Fabroyir membenarkan bahwa ITS membuat sayembara tersebut.

"Betul. Pada dasarnya kegiatan ini bertujuan untuk menjadi medium bagi para mahasiswa baru untuk mengenal lingkungan kampus dan bersosialisasi dengan kakak tingkat," ujarnya pada Kompas.com, Jumat (18/9/2020).

Baca juga: 10 PTN Terbaik di Indonesia 2020 Versi Webometrics

Hadziq menjelaskan sayembaranya berupa membangun gedung virtual menggunakan Minecraft.

Adapun yang dibangun adalah gedung departemen masing-masing.

Mahasiswa baru ditantang untuk mereplika bangunan atau gedung departemen yang sudah ada tersebut semirip mungkin.

"Kami memilih Minecraft karena game ini mampu mewakili kebutuhan tur virtual tetapi tidak terlalu membutuhkan spesifikasi komputer yang berat untuk memainkannya. Bahkan, peserta bisa cukup menggunakan handphone atau tabletnya jika diperlukan," katanya.

Baca juga: Saat Masa Studi SMK Setara dengan Diploma Satu...

Akan tetapi, katanya, panitia mengizinkan bila mereka ingin memberikan sentuhan artistik pada lingkungan sekitarnya.

Misalnya ditambahkan pepohonan atau bunga-bunga yang bagus. Kemudian ditambahkan bioma lainnya sesuai imajinasi mereka.

Mereka mulai membuatnya mulai hari ini, Jumat (18/9/2020) dan harus menyelesaikannya paling lambat 28 Oktober 2020.

Baca juga: Ramai soal Pesan Bantuan Kuota Data 50 GB untuk Mahasiwa Telkom University, Ini Penjelasannya

Proses pembelajaran kampus

Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.KOMPAS.com/GHINAN SALMAN Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.

Dia menjelaskan, mahasiswa baru tidak sendiri. Mereka boleh mengundang kakak tingkatnya untuk membantu proses pembangunan.

"Hal itu mengingat mereka (mahasiswa baru) belum pernah melihat kampus secara langsung. Maka dari itu, selain referensi gambar gedung yang didapat dari internet, referensi detail dari kakak tingkat akan sangat dibutuhkan, terutama untuk aspek interiornya," ungkapnya.

ITS imbuhnya, memiliki lisensi Minecraft Education Edition atau sudah berlangganan.

Baca juga: Simak, Cara Merekam Google Meet Hingga Zoom

Melalui kegiatan sayembara itu, pihaknya berharap agar mahasiswa terbiasa dengan platform tersebut.

Karena bisa jadi nantinya permainan Minecraft ini juga akan menjadi media alternatif dalam proses pembelajaran di kampus.

Menurutnya ada 3 hal yang ingin dicapai dengan membuat sayembara ini:

  1. Pengenalan mahasiswa baru terhadap lingkungan kampus
  2. Media sosialisasi mahasiswa baru dengan mahasiswa lama
  3. Persiapan dunia virtual ITS di Minecraft untuk keperluan tur virtual dan media pembelajaran

Baca juga: 10 PTN Terfavorit Pelamar SBMPTN 2020

Dari sayembara itu, pihak kampus akan mengapresiasi tim terbaik dengan penghargaan dan hadiah yang akan diberikan saat peringatan Dies Natalis ke-60 ITS pada 10 November 2020.

Sebelumnya, ITS pernah membuat wisuda dengan konsep serupa yaitu menggunakan Minecraft.

Saat itu gedung yang sudah dibuat adalah Bunderan ITS, Gerbang Utama ITS, Taman Alumni, Gedung Grha ITS, dan Gedung Pusat Riset.

Sementara itu bangunan yang dilombakan sekarang akan digunakan untuk event wisuda ITS 122 yang akan dilaksanakan pada 17-28 Oktober 2020.

Baca juga: ITB Bangun Kampus di Cirebon, Berikut Konsep dan Perencanaannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com