KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana mengubah lama pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yang biasa ditempuh tiga tahun menjadi empat tahun.
Melansir Antara, Rabu (10/6/2020), Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto mengatakan perubahan itu merupakan bagian dari inovasi.
Menurutnya, dengan perubahan masa studi empat tahun tersebut, dapat membuat siswa memiliki cukup waktu untuk mendapatkan bekal sebelum terjun ke dunia usaha dan dunia industri.
"Dalam waktu dekat, kami akan berinovasi dengan SMK menjadi empat tahun atau setara dengan diploma satu atau dua," kata dia.
Baca juga: Rektor Termuda Risa Santoso Bolehkan Mahasiswa Lulus Tanpa Skripsi, Ini Tanggapan Dikti
Menanggapi hal itu, pemerhati pendidikan Doni Koesoema menilai rencana tersebut harus dimatangkan terlebih dahulu.
Menurutnya sistem SMK empat tahun tidak akan banyak manfaat apabila Perguruan Tinggi (PT) masih menerima anak-anak SMK.
“Di Indonesia anak-anak ke SMK bukan karena ingin kerja, tapi mereka ingin kuliah karena tak diterima SMA. Maka banyak anak-anak SMK salah jurusan,” ujar Doni saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (13/6/2020).
Baca juga: Catat, Berikut 6 Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran 8 Juni dan Linknya!
Menurutnya harus ada kejelasan terkait pemilihan jalur SMK, di mana seharusnya SMK hanya bisa masuk ke politeknik.
“Harusnya jelas pemilihan jalur ini. SMK hanya bisa masuk ke politeknik,” ucapnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.