Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trending di Twitter, Ini Kisah Hidup Gembong Narkoba Pablo Escobar

Kompas.com - 07/09/2020, 18:23 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis

Cano mengorek sejarah masa lalu Escobar. Sedangkan Bonilla terus menerus menekan raja kokain itu secara hukum dan politik.

Partido Liberal dipaksa memecat Escobar. Setelah kekebalan hukumnya sebagai anggota parlemen dicabut, Escobar dinyatakan sebagai pengedar obat bius terbesar Kolumbia.

Dengan ini maka ia bisa diekstradisi ke AS guna diadili. AS memang menjadi momok bagi setiap pengedar obat bius.

Di negeri itu, mereka tidak akan bisa membunuh, mengancam dan menyuap hakim, polisi, saksi, dan para pegawai penjara.

Reaksi Escobar sangat khas. Pembalasan kejam dan langsung. Bulan April 1984, Bonilla dibunuh. Tiga tahun kemudian, Desember 1987, Cano juga dihabisi.

Tidak merasa cukup, kartel Medellin itu kemudian membentuk sebuah kelompok pembunuh paramiliter, yang dilatih Israel dan tentara bayaran Inggris.

Sejak tahun 1984, pelbagai pembunuhan, peledakan mobil, serta pembantaian rakyat -semuanya dilakukan kelompok Medellin- menjadi peristiwa sehari-hari di Kolombia.

Namun teror dan kejahatan Escobar itu tidak bertahan lama.

Baca juga: Kuda Nil Bekas Peliharaan Pablo Escobar Kabur, Warga Panik

Perang melawan obat bius

Ketika bulan Agustus 1989, di tengah sorotan TV senator Partido Liberal, Luis Carlos Galan, yang sedang melakukan kampanye kepresidenan, dibunuh kartel Medellin, maka segera saja Presiden Virgilio Barco menyatakan perang total melawan pengedar obat bius.

Escobar masih sempat melancarkan aksinya, yaitu peledakan pesawat Kolumbia bulan November 1989 yang menewaskan 107 penumpangnya.

Namun pemburuan pemerintah akhirnya membuat Escobar menyerah pada bulan Juni 1991, dengan tukaran ia tidak akan diekstradisi ke AS.

Don Pablo ini membuat berita lagi 13 bulan kemudian, ketika ia berhasil lolos ketika hendak dipindah ke penjara militer.

Namun pada 2 Desember 1993, kerajaan yang dia kendalikan dari Kolombia rontok setelah dia tewas tertembak.

Reaksi terbunuhnya Escobar cukup besar. Kematian sang raja kokain itu merupakan pukulan mundur bagi perdagangan obat bius Kolumbia, kata Presiden Cesar Gaviria.

Presiden AS Bill Clinton sangat memuji usaha Bogota membawa Escobar pada hukum keadilan.

Baca juga: Sinopsis Film Escobar: Paradise Lost, Perjuangan Cinta Melawan Pablo Escobar

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com