Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Corona dengan Komorbid: Melihat Risiko hingga Potensi Sembuh

Kompas.com - 07/09/2020, 17:30 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Virus corona penyebab penyakit Covid-19 diketahui berbahaya apabila menginfeksi pasien dengan usia lanjut atau memiliki penyakit bawaan atau komorbid.

 

Sebab mayoritas kematian pada pasien Covid-19 berhubungan dengan pasien yang memiliki riwayat penyakit penyerta. 

Sebelumnya Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menyebutkan, 94 persen kasus kematian terjadi pada pasien yang terinfeksi virus, diikuti dengan sejumlah penyakit penyerta atau kondisi kesehatan bawaan (komorbid).

Sementara sisanya, sekitar 6 persen kematian benar-benar disebabkan oleh virus corona SARS-CoV-2.

CDC mencantumkan beberapa penyakit penyerta yang mendasari kematian pasien Covid-19 seperti influenza dan pneumonia, kegagalan bernapas, hipertensi, diabetes, demensia vaskular, gagal jantung dan gagal ginjal. 

Baca juga: Mayoritas Kematian Pasien Covid-19 karena Komorbid, Apa Saja yang Harus Diwaspadai?

Risiko tinggi

Menurut epidemiolog Indonesia di Griffith University Australia Dicky Budiman, data global maupun nasional menunjukkan bahwa komorbid yang banyak ditemukan pada pasien Covid-19 tidak jauh berbeda.

Beberapa penyakit penyerta tersebut antara lain obesitas, penyakit jantung, hipertensi, penyakit paru-paru, penyakit ginjal, hingga penyakit yang menyerang hati.

"Ini menjadi faktor komorbid yang ditemukan pada pasien Covid-19," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Senin (7/9/2020).

Ia menegaskan, komorbid atau penyakit penyerta dapat berbahaya dan masuk dalam kelompok risiko tinggi.

Misalnya pada orang obesitas atau kegemukan, lanjut Dicky, mempunyai dua risiko sekaligus yakni risiko lebih mudah terinfeksi dan lebih mudah jatuh dalam kondisi berat atau kritis kemudian meninggal dunia.

"Karena ini berkaitan dengan respons tubuhnya," ujar dia.

Baca juga: Smartwatch Bisa Cek Oksigen Darah untuk Deteksi Happy Hipoxia, Akuratkah?

Penurunan distribusi oksigen

Dicky menambahkan, pada kasus Covid-19, terdapat penurunan distribusi oksigen pada organ-organ tubuh orang yang terinfeksi. Kondisi ini akan berdampak buruk pada orang-orang yang memiliki komorbid.

Sementara itu, kasus diabetes dan obesitas di Indonesia termasuk tinggi.

Ini harus diwaspadai karena terdapat potensi ledakan kasus kesakitan yang membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit, bahkan kasus yang memerlukan bantuan ventilator.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com