Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kamala Harris, Cawapres yang Akan Dampingi Joe Biden Lawan Donald Trump

Kompas.com - 12/08/2020, 14:03 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

Dia kemudian naik pangkat, dan menjadi jaksa wilayah pada tahun 2004.

Pada tahun 2010, Harris terpilih sebagai Jaksa Agung California, menjadikannya wanita pertama dan keturunan Afro-Amerika pertama yang memegang jabatan itu.

Sebagai Jaksa Agung, Harris memiliki keberanian untuk menunjukkan kebebasannya dari tekanan politik.

Misalnya, mengabaikan tekanan administrasi dari Presiden AS saat itu Barack Obama yang memintanya untuk menyelesaikan gugatan nasional terhadap pemberi pinjaman hipotek karena praktik yang tidak adil.

Baca juga: Dukungan Barack Obama kepada Mantan Wapresnya, Joe Biden dalam Melawan Trump

Karier politik

Harris mengumumkan pencalonannya sebagai anggota Senat AS pada 2015. Ia mencalonkan diri melalui Partai Demokrat.

Ia dipandang sebagai bintang yang sedang naik daun dalam tubuh Partai Demokrat.

Dalam kampanyenya, Harris menyerukan reformasi imigrasi dan peradilan pidana, kenaikan upah minimum, dan perlindungan hak reproduksi perempuan. Ia pun memenangkan pemilu 2016 menjadi anggota Senat AS.

Setelah menjabat, pada Januari 2017, Harris mulai bertugas di Komite Seleksi Intelijen dan Komite Kehakiman.

Dia menjadi terkenal karena gaya berbicaranya saat rapat dengar pendapat, yang menyerupai gaya bicara jaksa penuntut saat menanyai saksi selama persidangan.

Gaya bicara Harris tersebut terkadang menuai kritik dan sesekali interupsi, terutama dari senator asal Partai Republik.

Baca juga: Habiskan Dana Kampanye Rp 736,3 Miliar, Donald Trump Belum Bisa Kalahkan Joe Biden

Pada Juni 2017, dia menjadi perhatian publik karena pertanyaannya kepada Jaksa Agung AS Jeff Sessions, yang bersaksi di depan komite intelijen tentang dugaan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden AS 2016.

Harris sebelumnya telah meminta Sessions untuk mengundurkan diri.

Pada Januari 2019, memoar Harris, The Truths We Hold: An American Journey diterbitkan.

Tidak lama kemudian, Harris mengumumkan sedang mencari dukungan untuk menjadi calon presiden dari Partai Demokrat tahun 2020.

Sejak awal, Harris dipandang sebagai salah satu kandidat terkemuka. Namun, pada Desember 2019, dia keluar dari persaingan untuk menjadi calon presiden dari Partai Demokrat.

Pada Agustus 2020, Joe Biden yang merupakan calon presiden dari Partai Demokrat resmi memilih Harris sebagai calon wakil presidennya.

Baca juga: Trump Sebut Joe Biden Tak Kompeten Memimpin AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com