Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu Microneedling yang Tengah Viral di Media Sosial...

Kompas.com - 12/08/2020, 10:05 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan berisikan informasi mengenai perawatan wajah yang disebut "microneedling" baru-baru ini ramai dibicarakan di media sosial.

Awalnya, akun Twitter @angewwie mengunggah foto wajahnya yang mengalami sejumlah luka yang merupakan dampak setelah melakukan perawatan wajah "microneedling".

"TW: luka luka / byuti is pain alias woi muka gua koreng smw abis treatment tp gpp trust the process ea," tulis akun @angewwie dalam twitnya.

"W terlalu mager buat insecure BTW YG NANYAIN KWKWKWKWKW ini aku abis microneedling nanti itu ngelupas trus kulitku spt bokong bayi lagi ok tenang aku dah pernah kok," lanjut dia dalam kolom komentar.

Baca juga: Cerita di Balik Video Viral Pengendara Bawa Kulkas Sambil Naik Motor

Sejauh ini, twit tersebut telah disukai sebanyak 616 kali dan telah di-retweet sebanyak 15 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Baca juga: Viral, Video Satu Keluarga Asyik Santap Makanan di Bahu Jalan Tol Cipali

Lantas, apa itu perawatan "microneedling"?

Dokter spesialis kulit dan kelamin di Vivaldy Skin Clinic Mataram, dr Dedianto Hidajat mengungkapkan, perawatan microneedling umumnya disebut sebagai vampire facial atau collagen industion therapy.

"Microneedling merupakan tindakan medis yang dilakukan oleh dokter yang sudah terlatih dan kompeten. Microneedling disebut juga dengan blood needling atau vampire facial atau collagen induction therapy, dermaroller," ujar Dedi kepada Kompas.com, baru-baru ini.

Baca juga: Viral Polsuska Turunkan Paksa Diduga Anak Punk dengan Pistol, Ini Penjelasan PT KAI

Ia menyampaikan, perawatan microneedling dilakukan dengan membuat lubang atau perlukaan minor atau berukuran mikro pada lapisan kulit dalam jumlah banyak.

Adapun perlukaan minor atau mikro ini secara alami akan mengaktivasi proses penyembuhan luka secara alami yaitu merangsang pembentukan jaringan kolagen dan elastin pada kulit.

Dedi menyampaikan, microneedling memiliki tujuan untuk merangsang pembentukan kolagen baru yang akan memperbaiki tekstur kulit.

"Tujuan akhir dari microneedling ini bertujuan untuk terbentuk kolagen baru yang akan memperbaiki tekstur kulit dan berfungsi untuk peremajaan kulit seperti skar atau bopeng bekas jerawat, kerutan halus dan berbagai kondisi lainnya," ujar Dedi.

Baca juga: Ramai soal Clindamycin Phosphate Disebut Ampuh Obati Jerawat, Ini Penjelasan Dokter

Menurutnya, keunggulan dari tindakan microneedling yakni dapat meningkatkan penetrasi krim atau serum untuk tujuan pengobatan seperti untuk kerontokan, kebotakan, vitiligo, bahkan keloid.

Namun, ada hal yang perlu diperhatikan ketika hendak melakukan microneedling yakni harus dilakukan oleh dokter yang berkompeten dengan kondisi steril di ruangan operasi atau rumah sakit atau klinik.

Dedi tidak menganjurkan seseorang melakukan tindakan microneedling ini di rumah atau bukan ditangani oleh orang kompeten.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com