Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu Microneedling yang Tengah Viral di Media Sosial...

Kompas.com - 12/08/2020, 10:05 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

"Tidak boleh dilakukan sendiri di rumah, karena banyak komplikasi yang dapat terjadi terutama bila dilakukan tanpa pengetahuan yang cukup untuk melakukan dan mengatasinya," katanya lagi.

Baca juga: Kenali Komplikasi Penyakit Akibat Diabetes dan Cara Perawatannya

Efek kulit menjadi memerah

Menilik foto luka-luka yang ada pada unggahan di Twitter, Dedi menyampaikan bahwa luka tersebut merupakan endpoint atau efek akhir setelah dilakukan tindakan.

"Kulit menjadi memerah atau eritema dan timbulnya bintik-bintik perdarahan atau pin point bleeding. Nah, masing-masing end point ini ada manfaat dan risikonya," ujar Dedi.

Meski begitu, setelah timbul luka, maka akan terjadi proses penyembuhan luka secara alami.

Terkait proses penyembuhan luka dan terbentuknya kolagen baru, Dedi menjelaskan bahwa proses tersebut akan terjadi sampai beberapa bulan.

"Biasanya 2-3 bulan rata-rata, bahkan bisa lebih lama dan berlangsung secara kontinu," lanjut dia.

Tidak hanya digunakan untuk menghilangkan bekas jerawat dan bopeng, microneedling berfungsi juga untuk pengobatan beberapa penyakit kulit.

Baca juga: Pakai Masker di Masa Pandemi Bisa Picu Jerawat? Berikut Cara Mengatasinya...

Hal yang perlu diperhatikan

Di sisi lain, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan microneedling.

Jika tindakan tersebut dilakukan dengan benar dan steril, maka tidak akan menimbulkan bekas luka, karena dilakukan sesuai indikasi yang jelas.

Dedi menjelaskan, ada beberapa komplikasi yang sering terjadi akibat prosedur yang dilakukan secara mandiri di rumah antara lain infeksi, bekas hitam atau hiper pigmentasi pascainflamasi, dan keloid.

"Tindakan ini mempunyai kontraindikasi atau mesti hati-hati dilakukan pada orang yang punya riwayat kelainan perdarahan, autoimun, riwayat keloid, dan sebagainya," kata Dedi.

Baca juga: Saat Universal Studio Singapura Gunakan Pemindai Wajah untuk Pengunjungnya...

Ia juga mengimbau kepada orang yang hendak melakukan microneedling untuk melakukan perawatan sebelum dan sesudah tindakan agar hasil lebih optimal.

Untuk sebelum tindakan microneedling, seseorang disarankan tidak berjemur, tidak mengonsumsi obat atau suplemen yang meningkatkan risiko perdarahan, menggunakan skincare rutin, dan menghentikan aplikasi krim-krim yang bersifat eksfolian.

Kemudian, setelah tindakan microneedling, disarankan untuk rutin menggunakan krim anti iritasi atau serum-serum yang bisa mempercepat proses penyembuhan luka.

"Kurangi aktivitas yang berkeringat berlebihan, berjemur, konsumsi healthy food yang kaya akan antioksidan, dan jangan lupa menggunakan sunscreen," tambah Dedi.

Selain itu, tindakan microneedling biasanya tidak bisa sekali saja untuk mendapatkan hasil yang optimal, namun butuh beberapa kali tindakan.

Baca juga: Muncul Bulu Halus di Wajah, Amankah jika Dicukur?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com